TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Langkah Berkebun Efektif, Hemat Tenaga, Waktu, dan Uang

Berkebun tidak selalu menguras tenaga, waktu, dan uang

Ilustrasi berkebun (pexels.com/@olly)

Berkebun adalah aktivitas yang membutuhkan kesabaran. Kita tidak akan memanen apa yang kita tanam dalam waktu singkat. Butuh proses panjang dari menanam, menyiangi, hingga memanen. Berkebun akan jadi hal yang menyenangkan jika kamu merawat tanamanmu dengan baik dan benar. 

Dengan adanya kebun, rumah menjadi asri. Pemandangan yang hijau dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi tingkat stres. Untuk kamu yang memulai untuk berkebun, lakukan langkah-langkah berikut untuk menghemat tenaga, waktu, dan uangmu.

1. Rencanakan kebunmu

Ilustrasi berkebun (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Sebelum memulai berkebun, hal utama yang harus kamu lakukan adalah merencanakannya. Kamu bisa membuat daftar barang apa saja yang akan dibutuhkan nanti, seperti alat-alat, kompos, atau pot. Kamu juga perlu membuat konsep seperti apa nanti kebunmu, apa yang akan ditanam? Menggunakan media apa? Menggunakan tanah jenis apa? Dan bagaimana cara merawatnya?

Perencanaan ini membantu kamu untuk menciptakan kebun yang bagus, serta mengira-kira berapa biaya yang akan dikeluarkan. Ini untuk menghindari kerugian nantinya.

2. Perkecil luas kebun

Ilustrasi kebun (pexels.com/@tran-le-tuan-865376)

Semakin besar luas kebun, maka semakin banyak waktu yang kita butuhkan untuk mengurus kebun. jika kamu pemula, sebaiknya kamu memakai lahan kecil untuk ditanami berbagai jenis sayuran.

Kamu bisa mendesain pot tanaman seminimal mungkin supaya sayuran dan buah bisa muat di lahanmu yang kecil. Dengan ukuran yang kecil, kamu dapat menanam, menyiram, memanen, dan merawat dengan mudah. 

Baca Juga: 5 Manfaat Berkebun bagi Hidupmu, Layak Jadi Hobi Baru

3. Manfaatkan dinding dan pagar

Ilustrasi tanaman merambat (unsplash.com/@dinahmengtx)

Gunakan dinding atau pagar di rumahmu untuk menumbuhkan tanaman merambat, contohnya daun sirih gading. Selain sebagai tanaman hias, daun sirih juga bisa menyerap polusi udara. Kamu juga bisa menanam tumbuhan merambat jenis obat-obatan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman rambat juga memberi kesan rumah sejuk dan asri.

4. Gunakan botol plastik sebagai pot

Ilustrasi pot dari botol plastik (pexels.com/istock.com)

Punya sedikit budget untuk membeli pot baru? Berkreasilah dengan pot dari barang bekas. Kamu bisa menggunakan botol plastik untuk dijadikan pot baru. Kamu bisa menyesuaikan jenis tanaman dengan besar kecilnya ukuran plastik.

Memakai botol plastik bukan berarti tidak eco-friendly, ya. Kamu sudah melakukan cara kreatif untuk mengolah sampah. Botol plastik juga tergolong tahan lama dan ringan, jadi mudah untuk dipindahkan.

5. Tanam sesuai kebutuhanmu

Ilustrasi menanam (pexels.com/@greta-hoffman)

Jika masih bingung menentukan jenis tanaman untuk kebunmu, kamu bisa memulai dengan mengecek apa saja yang kamu masak. Dari dapurmu, kamu bisa mengetahui bahan-bahan apa saja yang kamu gunakan ketika memasak.

Tanamlah sayuran yang memang kamu benar-benar membutuhkannya, jangan menanam sayuran atau buah karena mudah untuk dilakukan. Ini untuk menghindari suatu saat jika kamu memanen tetapi tidak tahu akan diolah menjadi apa.

6. Manfaatkan air bekas

Ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/@karolina-grabowska)

Tampunglah air bekas mencuci sayur, buah, atau beras. Gunakan air tersebut untuk menyiram tanaman di kebunmu. Dengan menggunakan air bekas cucian tersebut, kamu sudah ikut menghemat air.

Namun, hindari menggunakan air bekas cucian baju atau piring, karena deterjen mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesuburan tanah.

Baca Juga: 7 Fakta Sukulen, Tanaman Imut yang Mudah Dirawat

7. Menanam secara bertingkat

Ilustrasi tanaman (milkwood.net)

Susunlah pot tanamanmu menjadi bertingkat, sistem bertanam ini disebut dengan vertikultur. Dengan menanam secara bertingkat, kamu sudah menghemat lahan. Kamu bisa mengalihkan lahan lain untuk ditanami tumbuhan jenis lain. Cara ini banyak diterapkan di perkotaan yang memiliki lahan sempit.

Selain efisien untuk lahan, menanam bertingkat mencegah penyebaran hama. Jadi, kamu tidak perlu sering-sering menyiangi hama. Menata tanaman secara bertingkat juga terlihat lebih estetik.

8. Membuat kompos dari rumah

Ilustrasi menanam (pexels.com/@alfomadeiros)

Kompos atau pupuk sangat bermanfaat untuk memberikan nutrisi pada tanaman. Daripada membeli pupuk dan mengeluarkan biaya lagi, kamu bisa membuat pupuk dari rumah. Pupuk dibuat dari bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, rumput, hingga kotoran hewan. 

Baca Juga: Mahasiswa UGM Manfaatkan Serbuk Kayu sebagai Media Tanam Jamur Tiram

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya