TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Lakukan 5 Hal Ini di Bulan Puasa, Bisa Kurangi Pahala

Harus bisa menahan hawa nafsu, ya!

ilustrasi bermalas-malasan (pexels.com/Miriam Alonso)

Bulan suci yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia yaitu bulan puasa, telah tiba. Tentu seluruh umat Muslim di seluruh dunia berbondong-bondong untuk mendapatkan pahala di bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Sebab, setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan puasa ini, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, lho!

Oleh sebab itu, hendaknya selama Ramadan 1444 Hijriah ini, para umat Muslim memperbanyak amal kebaikan dan meningkatkan keimanannya. Selain itu, sebaiknya juga hindari hal-hal berikut ini karena bisa mengurangi pahala atau membatalkan puasa. Apa saja?

1. Membicarakan keburukan orang lain

ilustrasi bergosip dengan teman (freepik.com/diana.grytsku)

Hal pertama yang sebaiknya tidak dilakukan di bulan puasa yaitu membicarakan keburukan orang lain. Pasalnya, membicarakan keburukan orang lain bisa mengurangi pahala berpuasa, dan bahkan juga menambah dosa. Apalagi jika pembicaraan yang buruk tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada. Tentu bisa dianggap memfitnah orang dibicarakan tersebut. 

Oleh sebab itu, sebaiknya hindari membicarakan keburukan orang lain, baik saat berpuasa atau pun tidak. Jika ada yang mengajakmu membicarakan keburukan orang lain, maka sebaiknya alihkan topik pembicaraan atau lebih baik beri orang tersebut nasihat agar berhenti untuk membicarakan keburukan orang lain. Toh, belum tentu orang yang mengajak berbicara keburukan orang tersebut, lebih baik dari orang yang dibicarakannya. 

2. Menonton film atau video porno

ilustrasi menonton video porno (freepik.com/lookstudio)

Menonton film atau video porno juga sebaiknya dihindari saat berpuasa. Sebab, dikhawatirkan bisa terangsang setelah menontonnya, dan tanpa sadar bisa keluar air mani bagi pria. Perlu diketahui bahwa keluar air mani atau sperma saat berpuasa, baik karena terangsang karena melihat atau mendengar sesuatu, atau karena berhubungan badan (seks), bisa membatalkan puasa, lho. 

Selain itu, menonton film atau video juga bisa membuat orang yang menontonnya tertarik untuk mempraktikkan apa yang telah ditontonnya, misalnya seperti hanya sekadar bercumbu atau bahkan berhubungan seks. Tentu hal tersebut bisa membatalkan puasa.  Namun jika bercumbu tidak sampai keluar air mani, dan hanya keluar madzi, maka puasanya tidak batal.

Madzi merupakan cairan putih, bening, dan juga lengket yang keluar dari kemaluan seseorang. Air Madzi ini keluarnya tidak muncrat dan tidak membuat lemas seperti sperma, sehingga hanya dianggap najis ringan. Orang yang keluar madzi tidak perlu mandi besar seperti saat keluar sperma. Namun cukup membasahi dengan air pada pakaian yang terkena, dan berwudu saat mau salat. Namun puasanya bisa dianggap batal jika bercumbu dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya, meskipun tidak sampai keluar air mani, dan hanya keluar madzi saja. Karena hukumnya haram jika bermesraan dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya. 

Selain itu, jika melakukan aktivitas lain (seperti masturbasi atau onani) yang bisa membuat syahwat atau nafsu memuncak seperti saat berhubungan badan, juga bisa membatalkan puasa, meski tidak sampai keluar air mani. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari untuk menonton film atau video porno saat berpuasa, karena selain bisa mengurangi pahala berpuasa juga bisa membatalkan puasa. 

Baca Juga: 9 Hal Menarik Greenland, Negara dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia

3. Membuka akun media sosial yang berisi tentang gosip, tindakan kriminal atau berbau pornografi

ilustrasi bermain smartphone (pexels.com/Anna Shvets)

Membuka akun media sosial yang berisi tentang gosip, tindakan kriminal, dan berbau pornografi juga sebaiknya tidak dilakukan di bulan puasa. Pasalnya, membuka akun gosip ketika sedang berpuasa, tentu bisa memancing orang untuk bergosip dengan orang lain setelah melihat gosip yang muncul di akun gosip yang dilihatnya. Tentu hal tersebut bisa mengurangi pahala, bukan? 

Membuka akun media sosial yang berisi tentang tindakan kriminal juga bisa membuat seseorang menjadi sulit untuk menahan emosinya. Contohnya, karena  membaca kasus kriminal yang pelakunya berlaku sangat keji terhadap korbannya, maka membuat pembacanya menjadi berempati terhadap sang korban, sehingga melontarkan makian kepada si pelaku dan meninggalkan komentar-komentar yang kasar di akun yang memuat tentang tindakan kriminal tersebut. Tentu hal tersebut bisa mengurangi pahala puasa, terlepas orang tersebut memihak korban. 

Selain itu, membuka akun yang memuat tentang hal-hal yang berbau pornografi juga bisa membuat pahala puasa menjadi berkurang atau bahkan batal jika sampai terangsang dan keluar air mani dari kemaluannya, setelah melihat konten pornografi tersebut. Melihat hal-hal yang berbau pornografi saja sudah mengurangi pahala dan berdosa, lho.

Oleh sebab itu, sebaiknya hindari membuka akun media sosial seperti yang disebutkan di atas. Lebih baik membuka akun yang berisi tentang keagamaan atau topik lainnya yang bisa menghibur namun tidak mengurangi pahala puasa atau membatalkan puasa.

4. Bermalas-malasan hingga waktu berbuka

ilustrasi bermalas-malasan (freepik.com/stockking)

Saat berpuasa, tubuh mungkin terasa lemas sehingga membuat orang enggan untuk beraktivitas dan memilih untuk bermalas-malasan. Contohnya seperti tidur hingga menjelang waktu berbuka. Tentu bermalas-malasan hingga waktu berbuka ini, bisa mengurangi pahala berpuasa. Sebab, dalam Islam dianjurkan untuk selalu melakukan aktivitas yang bermanfaat, baik sedang berpuasa ataupun tidak.

Selain itu, bermalas-malasan juga bisa membuat orang menjadi tidak produktif, terutama ketika sedang bekerja. Hal tersebut tentu bisa membuat pekerjaanmu menjadi berantakan, sehingga bisa mendapatkan teguran dari atasan.

Baca Juga: 5 Tips Sambut Bulan Ramadan, Ibadah Puasa Jadi Nyaman!

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya