TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uwitan UMKM Jogja Berdayakan Perajin Furnitur Lokal Berkualitas Ekspor

Uwitan menjadi solusi untuk menemukan furnitur berkualitas 

Uwitan, UMKM Furnitur Asal Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Sleman, IDN Times – Yogyakarta dikenal sebagai kota kreatif, salah satunya karena banyak warganya yang terjun sebagai pengrajin.

Uwitan menjadi salah satu pengrajin furnitur lokal yang pangsa pasarnya menjangkau pasar nasional. Pengrajin yang bertempat di Kabupaten Sleman ini dikenal sebagai penghasil kayu dan dekorasi rumah bergaya minimalis yang penjualannya hingga ke Papua.

Didirikan oleh Aji Akbar Titimangsa dan Aryane Dewi di tahun 2015, Uwitan menjadi salah satu pembuat furnitur terlaris di Tokopedia, khususnya dalam kanal barang rumah tangga.

1. Uwitan ingin menjadi solusi bagi masyarakat untuk menemukan produk furnitur yang berkualitas

Uwitan, UMKM Furnitur Asal Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Awal memulai Uwitan, didasari banyaknya kerajinan Indonesia yang masuk ke pasar global. Sayangnya, masyarakat sendiri justru kesulitan menemukan tempat untuk mendapatkan produk furnitur dengan kualitas ekspor. Dari keresahan, Aji mendirikan Uwitan sebagai solusi bagi masyarakat untuk menemukan produk kebutuhan rumah tangga yang secara kualitas tak perlu diragukan lagi.

“Jalan awal kami yaitu berkenalan dengan seorang pengrajin, beliau biasanya ekspor tapi ternyata jalannya gak selalu mulus. Banyak pihak pengrajin yang mengalami wanprestasi," ujar Aji menceritakan alasan lain di balik berdirinya Uwitan.

Melalui Uwitan, Aji ingin memberikan rasa aman dan nyaman bertransaksi terutama bagi para perajin.

Baca Juga: Ramah Difabel, Tokopedia Care Kini Ada di Yogyakarta

2. Furnitur buatan perajin lokal berkualitas ekspor

Uwitan, UMKM Furnitur Asal Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Aji mengakui bahwa para perajin lokal memiliki hasil yang menarik, plus kualitasnya yang baik. Perajin pun siap melakukan merger melihat banyaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia.

Keberadaan brand dan toko furnitur asal luar negeri ini menjadi trigger tersendiri buat Aji. “Kami benar-benar sejak awal membuka Uwitan ini secara online karena belum ada modal untuk bikin showroom dan segala macamnya," tuturnya. Ia lantas memulai bisnis tersebut dengan berbekal kamera hp dan diunggah di media sosial.

Dari langkah sederhana ini, banyak yang beranggapan bahwa produk yang dijual oleh Uwitan tergolong murah meriah. “Ada yang nanya nih mau order, tapi buyer masih ragu dan minta real picture. Padahal itu sudah real pict, kami penasaran kemudian kami cari tahu kenapa masih ada keraguan, ternyata harga yang kami tawarkan terlalu murah,” ujarnya. 

Hal ini menjadi bahan pembelajaran bagi Aji dan disampaikan pada mitra perajin untuk tidak setengah-setengah dalam pembuatan produk yang berkualitas. Banyak buyer yang bisa membayar sesuai yang ditawarkan, asal produknya tak mengecewakan.

3. Memahami selera masyarakat lokal dan dipadukan dengan penggunaan kayu pinus

Uwitan, UMKM Furnitur Asal Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Aji mengaku hingga saat ini, ia dan tim masih terus mencoba untuk berproses dan belajar. Ia selalu mencari tahu bagaimana caranya mendapat tawaran baru dan customer lama melakukan repeat order. 

“Jadi sebenarnya kalau secara keunikan, kami masih mengikuti trend desain, tapi tetap mengikuti bagaimana mau customer,” tambahnya.

Sat ini 80 persen produk yang dihasilkan oleh Uwitan berbahan dasar kayu, dengan desain desain minimalis sekaligus kekinian sehingga menarik berbagai usia.

Aji mengungkapkan bahwa target market Uwitan sendiri juga dipengaruhi oleh bahan dasar kayunya, yaitu pinus. Kayu jenis ini memiliki karakter lunak yang dinilai lebih cocok untuk furnitur rumah bahkan memiliki ketahanan sampai tahunan dan lebih baik daripada kayu pres.

Berita Terkini Lainnya