4 Tips Simpel Mengatasi Amarah yang Memuncak, Coba Rileks
ilustrasi marah (pexels.com/Liza Summer)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia memiliki emosi pada diri. Mengendalikan emosi adalah hal yang perlu banget dilakukan agar tak akan merugikanmu kelak. Salah satu emosi negatif itu adalah kemarahan.
Ketika seseorang marah, kebanyakan orang akan hilang akal dan bisa melakukan segala hal tanpa pikir panjang. Buat kamu yang kesulitan mengendalikan emosi, coba ikuti tips simpel mengatasi amarah yang memuncak ini, yuk!
1. Jaga ucapan dan tindakan saat kejadian
ilustrasi menjaga ucapan (pexels.com/Vera Arsic)Saat kamu marah, ucapan kasar dan tindakan yang tak masuk akal bisa saja terjadi. Emosi sangat mudah mempengaruhi hati manusia, sehingga membuat logika tak berjalan. Itulah hebatnya kemarahan menghantam logika manusia.
Hal yang paling sulit dikendalikan saat marah mulai menjadi yaitu menjaga ucapan dan tindakan saat kejadian. Namun, hal ini sangat perlu dilakukan agar gak hilang kontrol diri. Jadi, cobalah sedikit saja menjaga ucapan dan tindakan ketika marah mulai datang.
Bagaimana caranya? Kamu bisa mencoba diam sejenak. Kemudian, melonggarkan kepalan tanganmu, tarik napas dan pejamkan mata. Cukup beberapa detik saja, tidak perlu terlalu lama. Yakin walau hanya beberapa detik, itu sudah cukup untukmu agar tak berucap kasar. Kamu pun tak akan melakukan tindakan yang membahayakan diri dan orang lain.
2. Menjauh sejenak dari orang yang membuat marah
ilustrasi menjauh (pexels.com/Alex Green)Selisih paham antara teman atau saudara tak mungkin terelakkan. Gak jarang juga, kamu tak sependapat dengan pasangan. Apalagi, anak aktif dan banyak melakukan hal yang tak disangka. Semua itu, bisa menjadi sumber kemarahan seseorang.
Jangan menyepelekan sumber kemarahan tersebut! Semakin kamu tanggapi, maka pertengkaran dan kemarahan pun akan datang menghampirimu. Sebenarnya sangat wajar apabila kamu marah, orang tidak akan mengetahui kapan perubahan suasana hati akan muncul.
Namun, tak ada salahnya mencegah kemarahan makin parah dengan sedikit menghindari sumber tersebut. Menjauhlah sejenak dari orang yang membuat marah. Ini akan membuatmu bisa mengatasi rasa marah.
Baca Juga: 5 Tips Agar Kamu Terkesan Berwawasan, Jaga Tutur Tetap Sopan
3. Mengingat akibat fatal setelah marah
ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)Ketika marah, kamu tidak akan mau mendengarkan perkataan orang lain. Walaupun mungkin nasihat dari orang tersebut benar. Orang yang berusaha menjadi penengah juga belum tentu berhasil melerai.
Ada baiknya, kamu sendiri yang harus sadar perlahan mengenai perilaku negatifmu itu. Coba mengingat akibat fatal yang akan terjadi setelah kamu marah. Apakah marahmu bermanfaat untuk diri sendiri dan orang sekitar?
Pikirkan akibat fatal jika kamu melanjutkan kemarahanmu. Hubungan dengan teman dan saudara makin longgar. Anak juga bisa takut denganmu, padahal kamu orangtuanya. Bahkan bisa menyebabkan perceraian dengan pasangan atau mental down pada anak. Ya, kemarahan merupakan sesuatu yang mengerikan. Selalu ingat marahmu itu gak akan memberikan dampak positif.
4. Berdoa dan ingat dosa
ilustrasi berdoa (pexels.com/Karolina Grabowska)Nah, kalau yang ini, wajib diterapkan saat kamu marah. Ketika emosi mulai mempengaruhimu, berdoalah menurut kepercayaanmu. Ucapkan doa agar marahmu menghilang dan terganti dengan kesadaran yang meningkat.
Ingatlah bahwa kamu bisa berdosa jika terus marah. Apalagi, jika kamu sampai memendam rasa marah berlarut-larut. Rasa marah yang berkelanjutan, hanya akan membuatmu mulai mendendam. Dendam justru akan menyakitimu perlahan dan membuat hidup tak tenang.
Jaga amarah agar tak merugikanmu. Jangan mau dikendalikan amarah, kamu yang harus pintar mengendalikan kemarahanmu. Terapkan cara simpel ini untuk mengatasi rasa marah yang memuncak. Coba rileks dan berdamai dengan kemarahan agar hidupmu lebih tenteram.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Gak Mau Kalah saat Adu Argumen, Ada Gemini!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
