7 Tips Jajan Online Anti Boros, Gak Usah Stres meski Lagi Ngirit

- Memanfaatkan promo untuk penghematan
- Batasi frekuensi pemesanan agar tidak boros
- Pilih menu dengan harga terjangkau dan perhatikan selisih harga online dan offline
Jajan online kerap dituding sebagai sumber pemborosan. Ini gak sepenuhnya salah karena jelas ada biaya pengantaran, layanan, bahkan harganya kerap kali berbeda dengan harga jika kamu membelinya tanpa melalui aplikasi. Namun, zaman sekarang jajan online antara keinginan sekaligus bisa menjadi kebutuhan.
Contohnya, ketika kamu tidak sempat memasak dan warung-warung di sekitarmu sedang tutup. Bisa juga ketika dirimu bosan sekali dengan menu yang itu-itu saja atau lagi sakit dan memerlukan makanan yang lebih menggugah selera. Maka memesannya melalui aplikasi menjadi solusi yang tepat.
Bagaimana caranya supaya pembelian makanan dan minuman secara daring gak bikin kantong bolong? Ada tujuh tips yang dapat kamu ikuti agar penghematan sekaligus jajan online tetap bisa beriringan. Irit tak berarti dirimu mesti memasak sendiri setiap hari. Nikmati kesempatan jajan online secukupnya.
1. Hanya jajan online saat ada promo

Memanfaatkan promo sangat penting agar biaya pemesanan makanan dan minuman gak membengkak. Ada diskon harga makanan serta ongkir yang bisa dipakai. Ini artinya, sebelum dirimu order mesti membandingkan dulu promo yang tersedia di setiap tempat makan. Maknanya, menu yang dipilih juga menyesuaikan dengan promo.
Atau jika kamu sangat menginginkan menu tertentu, bandingkan promo dari setiap warung yang menjualnya. Jangan terkecoh dengan promo ongkir yang besar, tapi harga menunya lebih tinggi daripada warung lain yang menjual menu serupa. Atau sebaliknya, harga makanan dan minumannya cukup murah tapi tidak ada promo ongkir yang bisa kamu pakai. Bandingkan dulu total biaya yang mesti dibayar sebelum kamu memesannya.
2. Order sekali untuk 2 sampai 3 kali makan

Bila dalam sehari kamu ingin jajan online 2 kali, biayanya tentu besar sekali. Gak apa-apa dirimu sarapan, makan siang, sampai makan malam dengan masakan orang asalkan ordernya sekali saja. Supaya kamu tidak bosan dengan menu yang sama, pilih tempat makan yang menjual menu bervariasi.
Contohnya, di warung yang menjual nasi sayur sekaligus soto. Kamu bisa sarapan dan makan siang dengan lauk serta sayur yang berbeda. Sementara sorenya, soto tinggal dipanaskan kembali untuk makan malam. Kalau setiap mendekati jam makan dirimu baru order, pengeluaranmu untuk ongkos kirim menjadi amat besar. Sementara dengan membeli menu sekalian buat 2 atau 3 kali makan, kamu malah bisa memakai promo yang lebih besar.
3. Beli ala carte saja

Sadar gak sih, kalau harga nasi di warung online cukup mahal? Sebagai contoh, jika kamu beli satu potong ayam goreng dengan lalapan dan sambalnya saja hanya 15 sampai 20 ribu rupiah. Tapi kalau dirimu memesan paket ayam goreng plus nasi, harganya bisa 28 ribu hingga 30 ribu rupiah lengkap dengan es tehnya.
Untuk alasan kepraktisan memesan paket lauk, nasi, plus minumnya memang cocok. Akan tetapi, ini gak pas buat penghematan. Lebih hemat kalau kamu memesan lauk-pauknya saja dan memasak nasi serta menyiapkan minuman sendiri. Dengan bujet yang sama, dirimu dapat makan 2 kali.
Namun ada pula warung yang membuat harga lauk-pauknya lebih mahal, sedangkan nasinya murah. Misalnya, ayam geprek saja 15 ribu rupiah dan paket nasi ayam geprek cuma 16 atau 17 ribu. Bila selisih harganya kecil dan kamu tak mau makan ayam geprek 2 kali dalam sehari, beli paket saja.
4. Mengatur frekuensinya dalam seminggu atau sebulan

Semua yang berlebihan memang tidak baik, termasuk jajan online tanpa pengaturan frekuensi. Batasi pemesanan hanya ketika kamu tak sempat memasak atau sedang sangat menginginkan menu yang berbeda. Kalau sulit untukmu mengendalikan diri tanpa pengaturan yang jelas, dirimu dapat menjadwalkan order makanan dan minuman maksimal seminggu sekali.
Atau, sebulan 2 sampai 3 kali saja biar lebih irit. Dengan berbagai kesibukanmu, melalui enam hari dengan masakan buatan sendiri, pasangan, atau orangtua tak akan terasa lama. Tahu-tahu sudah weekend lagi dan kamu dapat memanjakan diri dengan jajan online. Tapi jangan cuma frekuensi jajan yang diatur, melainkan juga bujetnya agar tak membengkak.
5. Tahu selisih harga online dengan offline

Harga makanan dan minuman dalam aplikasi umumnya lebih tinggi dibandingkan bila kamu membelinya secara langsung. Hanya selisihnya yang berbeda-beda antarwarung. Ada resto yang cuma melebihkan harga 2 sampai 3 ribu rupiah per menu di aplikasi. Tapi ada juga yang selisih harganya sampai 8 hingga 10 ribu rupiah.
Selisih harga ini kalau dikalikan jumlah menu yang dipesan tentu menjadi besar. Contohnya, setiap menu di aplikasi lebih mahal 10 ribu rupiah dari harga offline. Kalau kamu memesan 3 menu saja sudah bayar ekstra 30 ribu rupiah belum termasuk ongkirnya. Pilih menu dan resto yang selisih harga online serta offline-nya tidak terlalu besar.
6. Membandingkan biaya dengan kerepotan jika beli sendiri

Perkara membeli makanan secara online memang gak hanya soal menuruti keinginan. Namun juga seberapa repot jika kamu harus datang sendiri ke warungnya. Misalnya, dirimu mesti menghadiri rangkaian acara yang padat dan tidak disediakan konsumsi. Kamu juga tak sempat membawa bekal.
Meski ada waktu istirahat, gak cukup untukmu pergi ke tempat makan dan bersantap di sana. Dengan memesan via aplikasi, dirimu sudah dapat order 15 menit sebelum jam istirahat tiba. Tak lama setelah sesi acara berakhir, pesananmu sudah datang. Atau pesan lebih awal lagi dan minta driver menitipkannya di lobi. Sekalipun ada ekstra biaya dari pemesan daring, masih sepadan dengan manfaatnya di tengah kerepotanmu.
7. Utamakan makanan dan minuman yang tidak bisa dibuat sendiri

Supaya tidak boros, jenis menu yang dipesan perlu diperhatikan. Kalau kamu bisa bikin menu yang sama, tak perlu membelinya di luar. Utamakan untuk menu-menu yang dirimu kesulitan memasaknya baik karena tidak tahu caranya atau prosesnya terlalu lama. Sebab tidak jarang kamu hanya tergoda rasa masakan orang lain.
Godaan seperti ini yang harus diatasi dengan meyakinkan diri bahwa masakanmu juga enak. Kecuali, keuanganmu sedang lebih longgar. Gak apa-apa sesekali bertualang rasa. Misalnya, kamu memesan ayam goreng yang terkenal paling enak di kotamu. Walaupun ayam goreng buatanmu juga lezat, tapi dirimu kangen rasa yang berbeda.
Seluruh kegiatan belanja bisa menjadi sumber pemborosan apabila kamu kurang bijaksana dalam melakukannya. Di tengah berbagai harga kebutuhan yang makin mahal, jajan online juga dapat hampir semurah jajan offline asalkan kamu bersikap selektif. Jangan menyiksa diri dengan sama sekali gak jajan melalui aplikasi ketika berhemat daripada kamu gak kuat dan suatu hari mendadak kalap memesan ini itu.