5 Rekomendasi Film Bela Diri Hong Kong Tahun 90-an, Penuh Aksi

Berada di tengah gelombang perubahan sosial dan politik, film Once Upon a Time in China mengangkat kisah legendaris dari seorang pahlawan bela diri yang ikonik, Wong Fei-hung dalam upayanya melawan pasukan asing yang menjarah Cina. Dalam suasana yang penuh gejolak, Wong Fei-hung berdiri sebagai pelindung bagi masyarakat di Kota Foshan yang terancam oleh kolonialisasi Barat dan kejahatan lokal. Dengan keahlian bela diri yang luar biasa dan hati yang tulus, dia berusaha menjaga tradisi dan kehormatan kuno di tengah arus modernisasi yang menghancurkan.

Dalam pertempuran yang epik dan aksi yang spektakuler, Wong Fei-hung menghadapi tantangan demi tantangan, tidak hanya untuk melindungi orang-orang tercinta, tetapi juga untuk menjaga kehormatan dan martabatnya sendiri. Once Upon a Time in China tidak hanya menawarkan tontonan aksi yang memukau, tetapi juga menggambarkan konflik internal yang dialami Wong Fei-hung ketika ia berada di persimpangan antara tradisi dan modernitas. Dengan Jet Li yang memukau dalam peran utama, Once Upon a Time in China adalah sebuah film yang tak terlupakan, yang mengajak penonton untuk terhanyut dalam dunia beladiri yang penuh dengan semangat, keberanian, dan keajaiban.

Di tengah hamparan padang savana Afrika Selatan, kita bertemu dengan seorang agen rahasia yang kehilangan ingatan setelah sebuah misi yang berbahaya. Tanpa memiliki petunjuk tentang identitasnya sendiri, ia harus berjuang untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya. Dalam perjalanan yang penuh dengan kejar-kejaran dan pertarungan yang menegangkan, Jackie Chan, yang juga merupakan bintang film ini, menampilkan keterampilan bela diri yang luar biasa dan kreativitas yang tak terduga. 

Namun, perebutan identitas bukanlah satu-satunya pertarungan yang harus dihadapi oleh pahlawan kita. Dalam kisah yang menarik dan penuh intrik, Jackie Chan menemukan dirinya terlibat dalam konspirasi besar yang melibatkan agen rahasia, kekuatan jahat, dan teknologi canggih. Siapkan dirimu untuk menjelajahi misteri dan keajaiban dengan Who Am I?. Bersama Jackie Chan, kita akan berlayar melintasi dunia aksi yang luar biasa dan merasakan adrenalin yang mendebarkan.

Alur cerita film ini berpusat pada seorang seniman bela diri bertopeng yang dikenal sebagai Iron Monkey. Iron Monkey sebenarnya adalah alter ego dari seorang tabib bernama Yang Tianchun, di siang hari Yang mengelola kliniknya dan memberikan perawatan medis gratis bagi orang miskin, yang ia subsidi dengan membebankan biaya kepada pasiennya yang kaya dan di malam hari, dia berpakaian hitam dan berkeliling kota untuk merampok orang kaya dan membantu orang miskin.

Namun, sandiwara Yang sebagai Iron Monkey tidak berjalan mulus selamanya, ketika seorang ahli beladiri terkenal bernama Wong Kei-ying tiba, membuat dunia Iron Monkey mulai terguncang. Wong Kei-ying memutuskan untuk mengungkap rahasia Iron Monkey dan menantangnya dalam pertarungan yang tak terhindarkan. Dalam pertarungan epik yang mengguncangkan bumi, kedua pahlawan ini saling berhadapan, tetapi mereka juga menghadapi musuh yang jauh lebih kuat dan kejam.

Dalam film The Legend of Drunken Master ini, Jackie Chan mengambil peran kembali sebagai Wong Fei-hung, pahlawan bela diri yang tidak kenal lelah dalam menghibur dan memukau penonton dengan aksinya yang spektakuler. Wong Fei-hung, seorang ahli bela diri yang penuh semangat, menemukan dirinya terlibat dalam konflik antara pedagang senjata jahat dan kekayaan warisan budaya Tiongkok yang tak ternilai. Namun, ada satu rahasia kuno yang harus Wong Fei-hung ungkap: kekuatan misterius melalui ilmu bela diri "Drunken Fist" atau pukulan mabuk.

Dengan canggung dan menggelikan, Wong Fei-hung menguasai gaya bertarung yang unik ini, di mana ia menggunakan alkohol untuk memperkuat kekuatan dan ketangkasan gerakannya. Selain pertarungan yang tak terlupakan, The Legend of Drunken Master menampilkan humor slapstick khas Jackie Chan yang menggelitik penonton. Dengan kombinasi aksi yang menakjubkan dan komedi yang menghibur, film ini menghadirkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.

Dalam film ini Jet Li memerankan Chen Zhen, seorang mahasiswa teknik Tiongkok yang belajar di Kyoto, Chen Zhen memutuskan untuk kembali ke Shanghai yang saat itu berada di bawah pendudukan militer Jepang hanya untuk mengetahui tentang kematian guru bela diri nya, Huo Yuan Jia, dalam pertarungan melawan juara Jepang Ryuichi Akutagawa. Dalam aksi yang cepat dan penuh ketegangan, Chen Zhen berusaha membela kehormatan Cina dan membalas dendam atas kematian gurunya. Dengan kemampuan bela diri yang luar biasa, ia menghadapi musuh-musuhnya dengan gaya yang penuh keanggunan dan kekuatan.

Pertarungan satu lawan satu yang epik dan pertempuran melawan pasukan musuh yang tak terhitung jumlahnya membuat penonton terhanyut dalam kegigihan Chen Zhen yang menggetarkan jiwa. Fist of Legend bukan hanya tentang aksi yang memukau, tetapi juga mengangkat tema-tema penting seperti patriotisme, persatuan, dan perjuangan melawan penindasan. Dalam pertempuran demi keadilan, Chen Zhen menjadi simbol semangat yang tak terkalahkan, membawa harapan bagi orang-orang Tiongkok yang terjajah.

Pertarungan kungfu yang seru bisa kamu saksikan dalam film bela diri Hong Kong tahun 90-an di atas. Meski jadul, film-film di atas telah menjadi inspirasi film-film serupa di masa kini.