5 Fakta Film Red Sparrow, Intrik Spionase yang Mengguncang Dunia

Red Sparrow diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Jason Matthews, mantan agen CIA yang pensiun setelah 33 tahun berkarir di lembaga intelijen tersebut. Dengan latar belakang langsung di dunia spionase, Matthews mengisi buku ini dengan pengalaman dan detail yang membuat cerita semakin autentik dan mendalam.

Buku ini lebih dari sekadar fiksi; ia menggabungkan elemen nyata dari dunia intelijen yang sering tersembunyi dari pandangan publik. Ini memberi nuansa yang sangat otentik, seolah-olah kita bisa mengintip langsung ke dalam kehidupan para mata-mata.

Film ini merupakan instalmen pertama dari trilogi yang berbasis pada buku Jason Matthews. Setelah kesuksesan buku pertama yang diterbitkan pada tahun 2013, dua buku lanjutan telah menyusul. Kisah Dominika Egorova sebagai mata-mata Rusia menawarkan lebih banyak intrik dan plot twist yang menarik untuk dijelajahi di film-film berikutnya.

Para penggemar pun menantikan bagaimana cerita akan berkembang dengan adanya dua buku tambahan yang menyediakan banyak ruang untuk pengembangan cerita dan karakter.

Red Sparrow banyak mengadaptasi karakter, institusi, dan skenario dari kenyataan. Ini berkat pengetahuan mendalam Matthews tentang dunia intelijen yang dibagikannya melalui novel. Film ini memberikan gambaran mendalam tentang aktivitas mata-mata Soviet yang sebenarnya, mencerminkan pengalaman nyata Matthews selama bertugas di CIA.

Gambaran realitas ini membuat film ini tidak hanya menarik karena aksi dan dramanya, tetapi juga karena wawasan mendalam tentang dunia spionase internasional.

Dalam film ini, ‘Sparrow School’ yang melatih wanita muda Rusia dalam seni manipulasi dan pemerasan bukanlah fiksi belaka. Sekolah ini benar-benar ada sebagai bagian dari pelatihan intelijen Soviet dan dikenal dengan nama “Sparrow”. Keberadaan sekolah ini merupakan salah satu rahasia terbesar dalam dunia spionase.

Keberadaan sekolah ini menunjukkan betapa seriusnya negara dalam melatih agen mereka, serta pengaruh mendalam intelijen Soviet dalam permainan mata-mata global.

Sutradara Francis Lawrence dan aktris Jennifer Lawrence telah berkolaborasi sebelumnya dalam seri The Hunger Games. Untuk Red Sparrow, Francis sudah mempertimbangkan Jennifer untuk peran Dominika bahkan sebelum naskahnya selesai ditulis. Kolaborasi yang sudah terbukti kuat ini menambah daya tarik tersendiri untuk film ini.

Chemistry antara sutradara dan aktris ini memberikan kekuatan pada penceritaan, menghidupkan karakter Dominika Egorova dengan cara yang sangat menarik dan berkesan.

Film Red Sparrow bukan hanya sebuah tontonan bagi para penggemar drama spionase, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman menonton yang penuh dengan intrik dan ketegangan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, siapkan diri kamu untuk menyelami dunia mata-mata yang kompleks dan memikat ini. Selamat menonton!