Di era digital, algoritma udah kayak sahabat yang kita gak pilih. Feed media sosial kamu, video yang muncul di FYP, sampai rekomendasi musik di playlist—semuanya dikendalikan sama sistem yang mendikte apa yang “harus” kamu lihat, sukai, bahkan pikirkan. Akibatnya, tanpa sadar, kita sering ikut-ikutan tren hanya supaya tetap “nyambung” dan eksis. Tapi pertanyaannya, masihkah itu kita yang asli, atau cuma versi algoritma?
Jangan salah paham—mengikuti tren itu gak masalah. Tapi kalau kamu kehilangan arah, cuma demi engagement dan validasi online, itu baru bahaya. Yang seharusnya jadi platform ekspresi diri malah berubah jadi tekanan sosial terselubung. Nah, biar kamu tetap bisa eksis tapi tetap autentik, ini lima cara cerdas mengakali algoritma tanpa kehilangan jati diri. Yuk, jadi manusia merdeka di tengah arus digital yang deras.