5 Cara Bersyukur saat Depresi, Bantu Ringankan Beban Pikiran

Cara termudah dan tercepat untuk melepaskan beban pikiran adalah mengucapkan terima kasih pada semua hal yang kamu temui dan lalui. Meski pada awalnya terpaksa melakukannya, pikiran bawah sadar percaya jika kita memang bersyukur dan merasa hidup penuh keberkahan. 

Bukan masalah pada siapa kita ucapkan ‘terima kasih’. Ucapkan terima kasih pada Tuhan, orang lain, orang tersayang, atau diri sendiri boleh banget. Ingin mengungkapkannya dengan cara apa pun selama baik, lakukan saja. Yang terpenting, tujuan ucapan terima kasih ini untuk membawa kedamaian dalam hati. 

Baik itu seseorang telah melakukan kebaikan pada kita atau ada yang membuat kita jadi lebih baik, ungkapkan rasa terima kasih padanya. Mengungkapkan rasa syukur pada orang lain yang mendukung kita cenderung bisa memberikan kebahagiaan yang berdampak langsung pada kita. 

Selain mengucapkan langsung, kamu bisa ucapkan rasa syukur dengan kirim kartu ucapan atau kirim hadiah padanya. Selama kamu melakukannya dengan tulus, perasaan empati yang kamu sampaikan dapat membuat orang lain dan kamu sendiri jadi lebih baik, lho!

Jika bingung mulai dari mana, kita bisa memulainya dengan hal yang kecil. Begitu bangun pagi, ucapkan terima kasih pada Tuhan yang masih memberikan hidup. Kamu juga bisa mengawalinya dengan mengucapkan pada matahari yang bersinar terang, atau pada diri sendiri. 

Dari hal yang kecil-kecil ini, tak terasa kita jadi mudah mengucapkan terima kasih. Tanpa terasa, mood pun jadi lebih baik dan lebih siap menghadapi masalah di hari itu. 

Orang yang bersyukur tak pernah lupa untuk memperhatikan keadaan sekitar dan melihat hal-hal positif dari mereka. Perhatikan matahari yang bersinar terang, tetangga yang menyapa kita, atau sekedar aroma kopi yang enak sudah bisa membuat kita bersyukur, lho. 

Dalam studi ilmiah yang diterbitkan Psychological Science tahun 2013, memperhatikan makanan yang dimakan dapat membuat kenikmatan makanan tersebut berkali-kali lipat. Dikenal juga dengan istilah mindful eating, menikmati makanan meski sederhana selama fokus menggunakan lima panca indra dan emosi untuk merasakan lezatnya makanan, justru membuat kita semakin tenang dan bersyukur. 

Meski kita tahu saat bekerja dengan keras, pimpinan akan memuji performa kita. Namun, jangan jadikan pujian itu sebagai kewajaran, melainkan hadiah. Maksudnya gini, sesukses apa pun kita, ingatlah ada campur tangan Tuhan, doa orang tua, dan harapan dari orang-orang yang menyayangi kita.

Bayangkan, meski kita orang yang mampu bekerja 100 persen, jika mendapatkan anggota tim yang menyebalkan atau ada saja kendala yang menghambat progres, bisa jadi yang kita anggap mudah dilakukan akan gagal. Padahal, kita sudah berupaya semaksimal mungkin. Lantas, apakah kita akan menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau bahkan keadaan? Tentu tidak, kan. 

Kadang kala, depresi yang dialami karena kealpaan kita untuk mensyukuri apa yang terjadi pada diri kita. Baik itu, situasi yang tidak mengenakkan atau menyenangkan, jangan pernah lupakan rasa terima kasih kita pada semuanya. Dengan ini, kita melihat masalah dengan lebih positif. Cobain, ya Guys!