Batik Semen Sida Mukti (vecteezy.com/Yun Suroso)
Batik motif ini termasuk kategori motif geometris. Ada berbagai jenis seperti semen sidaluhur yang dipenuhi unsur seperti gunung dan pohon, burung, tanaman. Filosofinya dipenuhi kebaikan, mengajarkan kebijaksanaan dan kekuatan menghadapi cobaan.
Semen ageng sawat lar, motif ini dulunya dikenakan cicit dan canggah Sultan, biasanya dipakai saat kegiatan adat di lingkungan keraton. Motifnya berupa perahu, burung, sawat, hingga lidah api. Melambangkan harapan agar pemakainya jadi pemimpin yang bijaksana dan tangguh.
Semen Huk, kalau ini termasuk batik larangan pada masa Sultan HB VII, sehingga hanya Raja dan putra mahkota yang boleh memakainya. Unsurnya berupa kerang, burung huk, garuda, dan cakra. Makna dari motifnya begitu besar agar pemakainya bisa seperti pemimpin yang adil dan memiliki kecerdasan sehingga mampu menyejahterakan rakyat atau anggotanya.
Ada juga semen sida mukti yang kerap dijumpai di acara pernikahan sebagai busana pengantinnya. Terdapat unsur kerang, pohon hayat, burung, sawat, binatang yang semuanya melambangkan keberkahan hidup. Maknanya juga bagus supaya pemakainya bahagia, makmur, dan memiliki sifat dermawan.
Itulah kelima batik khas Jogja yang penuh makna, semuanya punya sisi menarik yang membawa harapan baik. Semakin bangga dengan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Jogja, kan? Pakai batik kini juga gak mesti nunggu ada acara formal karena bisa juga dikenakan dalam beragam kegiatan dari yang sakral sampai santai.