4 Tipe MBTI Paling Tidak Suka dengan Perilaku Boros, Kamu Termasuk?
Intinya sih...
- ISTJ sangat terorganisir dalam pengeluaran, membuat anggaran terperinci, dan memilih kualitas dibandingkan kuantitas.
- INTJ melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan besar, seperti investasi atau pendidikan, dan menginvestasikan uang mereka secara selektif.
- ISFJ cenderung hemat karena ingin memastikan kebutuhan dasar keluarga terpenuhi dan menganggap boros tidak menghormati upaya mencari nafkah.
Mengenal MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) memberikan wawasan mendalam tentang kepribadian seseorang, termasuk cara mereka mengelola uang dan menilai perilaku boros. Beberapa tipe MBTI cenderung tidak suka dengan pengeluaran yang tidak perlu karena sifat dasar mereka yang terorganisir, hemat, atau mengutamakan efisiensi.
Berikut adalah empat tipe MBTI yang dikenal paling tidak suka dengan perilaku boros, beserta alasan di balik kecenderungan mereka.
1. ISTJ (Introversion, Sensing, Thinking, dan Judging)
ISTJ dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab, teliti, dan disiplin. Mereka sangat menghargai stabilitas finansial dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Bagi ISTJ, boros adalah perilaku yang bertentangan dengan prinsip mereka untuk merencanakan masa depan dan menjaga kestabilan hidup.
ISTJ cenderung memiliki rencana keuangan jangka panjang dan berorientasi pada hasil. Pengeluaran yang tidak perlu dianggap membuang waktu dan usaha yang sudah mereka curahkan untuk mengatur keuangan.
ISTJ sangat terorganisir dalam pengeluarannya, sering membuat anggaran terperinci dan memantau pengeluaran dengan ketat. Mereka cenderung memilih kualitas dibandingkan kuantitas, memastikan uang yang dikeluarkan memberikan nilai terbaik.
2. INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, dan Judging)
INTJ adalah tipe yang visioner dan strategis. Mereka selalu memikirkan masa depan dan cenderung membuat keputusan keuangan berdasarkan logika, bukan emosi. Perilaku boros sering kali dianggap tidak logis oleh INTJ, yang lebih memilih menggunakan uang untuk mencapai tujuan jangka panjang.
INTJ melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan besar, seperti investasi atau pendidikan. Menghamburkan uang tanpa tujuan dianggap tidak efisien dan menghambat kemajuan mereka.
INTJ biasanya menginvestasikan uang mereka dalam hal-hal yang mereka anggap penting, seperti pengembangan diri atau proyek yang mereka percaya akan memberikan keuntungan di masa depan. Mereka sangat selektif dalam pengeluaran.
3. ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, dan Judging)
ISFJ adalah tipe yang peduli dan bertanggung jawab. Mereka cenderung hemat karena mereka ingin memastikan bahwa kebutuhan dasar keluarga dan orang-orang yang mereka sayangi selalu terpenuhi. Perilaku boros dapat membuat ISFJ merasa tidak nyaman karena bertentangan dengan nilai-nilai kestabilan dan tanggung jawab mereka.
ISFJ memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Bagi mereka, boros adalah tindakan yang tidak menghormati upaya dalam mencari nafkah dan tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang.
4. ESTJ (Extrovert, Sensing, Thinking, dan Judging)
ESTJ adalah tipe yang praktis dan berorientasi pada hasil. Mereka percaya bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan cara yang efisien dan terstruktur, termasuk dalam hal keuangan. Perilaku boros dianggap bertentangan dengan prinsip mereka tentang tanggung jawab dan manajemen sumber daya.
ESTJ cenderung melihat perilaku boros sebagai bentuk kurangnya disiplin dan ketidakpedulian terhadap konsekuensi jangka panjang. Mereka merasa bahwa pengeluaran yang tidak terkontrol bisa mengganggu kestabilan dan efisiensi hidup.
ESTJ adalah perencana yang andal. Mereka sering membuat anggaran dan menaatinya dengan ketat. Jika mereka mengeluarkan uang untuk sesuatu, itu karena mereka telah mempertimbangkan manfaatnya dengan matang.
Keempat tipe MBTI ini—ISTJ, INTJ, ISFJ, dan ESTJ—memiliki pendekatan yang serius dan terorganisir terhadap pengelolaan uang. Mereka memandang boros sebagai perilaku yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi merusak stabilitas keuangan. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka cenderung berhati-hati dengan pengeluaran, selalu memastikan bahwa setiap keputusan finansial mendukung tujuan jangka panjang mereka.