4 Ketentuan Penggunaan Titik Koma (;) yang Benar Menurut EYD

- Tanda titik koma (;) digunakan sebagai pengganti kata penghubung dalam kalimat majemuk setara.
- Tanda titik koma digunakan sebagai tanda akhir dalam kalimat perincian yang berupa klausa.
- Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma atau memisahkan sumber-sumber kutipan.
Titik koma (;) merupakan salah satu tanda baca yang dapat dimanfaatkan dalam penulisan. Berdasarkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima, tanda baca titik koma (;) digunakan dalam empat ketentuan penggunaan.
Empat ketentuan tanda titik koma penting dipahami supaya tidak salah menggunakan tanda titik koma dalam penulisan. Lantas, bagaimana penggunaan tanda titik koma (;) yang benar menurut EYD?
Simak artikel ini hingga akhir untuk memahami empat ketentuan penggunaan tanda titik koma. Lengkap dengan contohnya!
1. Tanda titik koma (;) digunakan sebagai pengganti kata penghubung

Ketentuan pertama penggunaan tanda titik koma ialah sebagai pengganti kata penghubung. Jadi titik koma berperan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk.
Supaya lebih memahami, kamu bisa menyimak tiga contoh kalimat ini:
-Aku membaca buku; ayah menyeruput kopi.
-Temanku berkata akan datang; kakakku berkata akan pergi.
-Ayah meeting di ruang kerja; adik bermain di ruang tengah; ibu menyiram tanaman.
2. Gunakan tanda titik koma (;) pada akhir perincian yang berupa klausa

Tanda titik koma digunakan sebagai tanda akhir dalam kalimat perincian yang berupa klausa. Mungkin saja kamu sering menemukan bentuk kalimat demikian, tetapi tanda titik koma terkadang tidak diterapkan.
Apa saja contohnya? Berikut contoh penggunaan tanda titik koma pada akhir perincian yang berupa klausa:
Syarat wajib mengikuti program ini, antara lain:
a. memiliki ijazah S2;
b. memiliki sertifikat kompetensi tambahan dalam bidang terkait;
c. bersedia ditempatkan di seluruh Jawa; dan
d. memandatangai surat pernyataan kerja.
3. Memisahkan bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma

Ketentuan penggunaan tanda titik koma selanjutnya ialah untuk memisahkan bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Penggunaan tanda titik koma dalam kalimat seperti ini ditujukan sebagai pembeda dari tanda koma yang sudah ada di kalimat.
Supaya lebih memahami penggunaan tanda titik koma dalam kalimat perincian, kamu bisa menyimak beberapa contoh kalimat di bawah ini:
-Adik membeli mainan robot, dinosaurus, tembak air; buku cerpen, majalah, buku gambar; kaus kaki, topi, kacamata.
-Rapat kerja tahunan akan diisi kegiatan, sebagai berikut:
a. pemaparan program kerja, rencana tahunan;
b. penentuan anggaran kerja;
c. pembentukan struktur panitia ketua, sekretaris, bendahara, dan divisi-divisi.
4. Memisahkan sumber-sumber kutipan

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan sumber-sumber kutipan. Kamu bisa mengamati beberapa contoh penggunaan tanda titik koma supaya lebih mudah memahaminya.
Mengutip laman Ejaan Kemdikbud, berikut contoh penggunaan tanda titik koma untuk memisahkan sumber-sumber kutipan:
- Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985; Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).
- Tentang plagiarisme, para penulis (Keraf, 1997; Putra, 2011; Wibowo, 2013) sama-sama mengingatkan pentingnya pengutipan dan perujukan secara cermat untuk menghindari cap plagiat.