4 Alasan Jarjit Dulu Jarang Diajak Main Upin dan Ipin, Beda Sendiri?

- Jarjit bukan tokoh utama, hanya muncul sesekali di musim kedua
- Dia tidak selalu bergabung dengan teman-temannya dan punya dunia sendiri
- Suara dan gaya bicaranya terlalu dewasa untuk anak lima tahun, menimbulkan teori bahwa dia lebih tua dari Upin dan Ipin
Pernah gak, saat kecil, ada teman di sekolah yang sepertinya selalu hadir, tapi jarang diajak main? Nah, itu yang terjadi dengan Jarjit di Upin dan Ipin. Sejak pertama kali tayang tahun 2007, kartun ini menghadirkan berbagai karakter, termasuk si anak Punjabi (India atau Pakistan), yang khas dengan pantunnya. Tapi anehnya, kalau lihat episode-episode awal, kok rasanya dia lebih sering sendiri, ya?
Coba perhatikan baik-baik. Dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, Jarjit tidak selalu terlihat bergabung. Kadang dia ada di sudut, kadang sibuk sendiri, atau malah muncul tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Kenapa bisa begitu? Ada beberapa hal yang mungkin menjelaskan kenapa Jarjit dulu tidak terlalu sering terlihat seperti yang lain. Berikut di antaranya!
1. Hanya karakter pendukung?

Jarjit bukan tokoh utama, itu jelas. Dia pertama kali muncul di musim kedua, di episode “Tadika.” Perannya? Hanya anak tadika biasa yang sesekali muncul untuk mengisi adegan. Sejak awal, dia memang bukan bagian dari grup inti yang selalu ada di setiap cerita.
Awal-awal, dia bahkan hampir tidak punya interaksi khusus dengan Upin, Ipin, atau yang lain. Ada juga sih beberapa episode di mana dia muncul lebih banyak, seperti di "Ambil Galah Tolong Tunjukkan," di mana dia ikut bermain galah panjang. Tapi, meskipun dia ada di sana, dia bukan fokus utama cerita. Dia ada, tapi tidak benar-benar hadir.
2. Kenapa dia bertingkah aneh?

Satu hal yang selalu terlihat, Jarjit punya dunia sendiri. Kalau teman-temannya sibuk main bersama, dia malah asyik sendiri. Mungkin itu sebabnya dia tidak terlalu sering diajak bermain. Anak-anak lain mungkin merasa dia agak berbeda.
Misalnya, di "Puasa New Normal," Fizi terang-terangan mengatakan kalau kelakuan Jarjit itu di luar nalar. Atau lihat di "Sapy Oh Sapy," dia bisa betah bermain dengan tanaman putri malu sementara yang lain sudah sibuk dengan hal lain. Bahkan, ada satu momen di mana dia tiba-tiba ikut bermain petak umpet, padahal dia tidak ikut dari awal. Itu bagaimana ceritanya?
3. Bercandanya gak nyambung?

Kalau ada satu hal yang khas dari Jarjit, itu adalah pantunnya. Lucu sih, tapi bagi anak-anak seusianya, mungkin terasa aneh. Humor itu bisa jadi alasan lain kenapa dia terlihat kurang nyambung dengan yang lain.
Contohnya, di episode "Gosok Jangan Tak Gosok," dia berusaha menakut-nakuti teman-temannya setelah periksa gigi. Penonton mungkin tertawa, tapi Upin dan Ipin? Mereka malah protes. Ini becandaan macam apa?
Sering juga terlihat, ketika Jarjit tertawa sendiri dengan pantunnya, teman-temannya malah kebingungan harus bereaksi bagaimana. Apalagi, pantun sendiri bisa dianggap sebagai sesuatu yang jadul, yang mungkin kurang menarik bagi anak-anak jaman sekarang.
Kalau suatu hari ada karakter baru yang juga suka pantun, mungkin ceritanya akan beda. Setidaknya, Jarjit jadi punya teman yang benar-benar mengerti selera humornya.
4. Sebenarnya Jarjit lebih tua?

Ada teori yang cukup menarik. Banyak yang beranggapan kalau Jarjit sebenarnya lebih tua dari Upin dan Ipin. Meskipun data resmi mengatakan dia juga lima tahun. Tapi menurut beberapa faktor dia lebih dari itu.
Alasannya? Suaranya terlalu berat untuk anak lima tahun. Gaya bicaranya juga lebih kaku, tidak seperti anak-anak lain yang terdengar lebih santai. Kadang dia bahkan menyelipkan kata dalam bahasa Inggris, seperti "Marvelous!" yang jadi slogan khasnya.
Kalau memang ada jarak usia, maka masuk akal kenapa dia terlihat berbeda dari yang lain. Humor tidak nyambung, cara bicara beda, dan akhirnya, dia lebih sering terlihat sendiri.
Kesimpulannya apa? Jarjit itu karakter unik. Dia ada di sana, tapi tidak selalu ikut serta. Mungkin karena dia bukan tokoh utama, mungkin karena tingkah lakunya, atau mungkin karena perbedaan cara berpikirnya. Tapi yang jelas, sekarang dia lebih sering muncul dibanding dulu. Jadi, setidaknya dia tidak sendirian lagi.