Sinemaku Pictures merupakan rumah produksi yang baru mengawali karya utamanya sekitar dua tahun lalu. Saat ini telah merilis empat judul film, dua di antaranya tembus box office, dan tujuh judul serial web Indonesia.
Rumah produksi ini juga menyoroti tentang masalah kesehatan mental, dengan membuat tiga film. Yuk kita simak apa saja judulnya.
Kukira Kau Rumah, menjadi film perdana produksi Sinemaku Pictures yang menemnuas box office dengan pencapaian penonton sebanyak 2,2 juta. Cerita diangkat dari lagu berjudul sama karya Amigdala, mengikuti kisah hidup gadis remaja bernama Niskala.
Memiliki bipolar, menjadikan Niskala merasa kesulitan untuk mengkontrol emosi. Hal ini berujung pada kehidupan Niskala yang penuh dengan aturan, hingga tidak jarang dilarang berteman dengan sembarang orang. Salah satunya, Niskala dilarang untuk berteman dengan cinta pertamanya.
Kukira Kau Rumah, dibintangi Prilly Latuconsina sebagai Niskalan, Jourdy Pranata sebagai Pram, Shenina Cinnamon sebagai Dinda, Raim Laode sebagai Oktavianus, Unique Priscilla sebagai Mella, hingga Kiki Narendra sebagai Dedi, dengan sutradara Umay Shahab.
Selanjutnya adalah Ketika Berhenti di Sini, mempertemukan Prilly Latuconsina dengan Bryan Domani. Masih digarap sutradara muda Umay Shahab, film ini mengikuti kisah hidup seorang perempuan bernama Dita, yang mengalami kesedihan hingga depresi berat setelah kekasihnya meninggal dunia.
Di waktu bersamaan, Dita mendapatkan sebuah hadiah berupa kacamata, yang bisa mempertemukannya kembali dengan Edison yang telah meninggal dunia. Di sisi lain, ada seorang pria yang menunggu cukup lama cinta Dita, yakni Ifan.
Ketika Berhenti di Sini dibintangi Prilly Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha, Sal Priadi, Widyawati Sophiaan hingga Cut Mini. Film kedua Sinemaku Pictures mendapatkan penonton cukup banyak yakni 1,6 juta penonton.
Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, bakal tayang di bioskop tanggal 17 Oktober 2024. Kali ini, Prilly Latuconsina berpasangan dengan penyanyi sekaligus aktor muda Indonesia, Pradikta. Menceritakan tentang penyakit mental yang dialami seorang gadis bernama Tari, yang terjebak dengan keluarga toxic.
Tari harus berjuang menyelamatkan sang ibu yang kerap mendapat perilaku kasar dari ayah Tari. Tari seolah-olah hidup sendiri, hingga tidak mempunyai tempat untuk berkeluh kesah. Hingga akhirnya bergabung dengan sebuah grup yang berisikan orang-orang yang dipenuhi masalah hidup. Ketiga film di atas mengajarkan kepada kita, cara mengatasi masalah mental.