Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masterclass 'Menghasilkan Film Berkualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas' bersama Adrian Powers (IDN Times/Dyar Ayu)

Intinya sih...

  • Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) merayakan 10 tahun dengan pemutaran film di 10 kota Indonesia, termasuk Yogyakarta.
  • Masterclass 'Menghasilkan Film Berkualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas' bersama sutradara Adrian Powers disambut antusias oleh puluhan peserta dari kalangan komunitas dan mahasiswa film di Yogyakarta.
  • Powers membagikan 10 poin penting tentang cara membuat film berkualitas tinggi dengan anggaran terbatas, serta berencana mengunjungi Mataram dan Bali setelah acara di Yogyakarta.

Yogyakarta, IDN Times - Dalam rangka merayakan 10 tahun Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI), sejumlah film dari Indonesia dan Australia diputar di sepuluh kota di Indonesia. Yogyakarta menjadi salah satu kota yang turut berpartisipasi, termasuk dengan menggelar masterclass bertajuk 'Menghasilkan Film Berkualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas' bersama sutradara asal Australia, Adrian Powers, pada Senin (2/6/2025) di Akademi Film Yogyakarta.

1. Agenda masterclass bersama mahasiswa dan sineas muda Jogja

Potret Akademi Film Yogyakarta (IDN Times/Dyar Ayu)

Pemutaran film FSAI di Yogyakarta telah berlangsung di CGV Pakuwon Mall pada 24 Mei 2025 lalu dengan jumlah peserta terbatas. Sementara itu, agenda masterclass diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan komunitas dan mahasiswa film di Yogyakarta.

Direktur Akademi Film Yogyakarta, Tri Wahyudi, menyambut kegiatan ini dengan antusias. Ia menyebut acara tersebut sebagai peluang berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pelaku industri film luar negeri.

"Saya harap, dari acara ini teman-teman bisa memberikan banyak pertanyaan. Get knowledge, get the information and everything," ujarnya.

Second Secretary Public Diplomacy Kedutaan Besar Australia, Amanda Panayotou, yang turut hadir, mengatakan kegiatan ini menjadi momen penting bagi industri kreatif serta mempererat pertukaran dan kemitraan budaya antara Indonesia dan Australia.

"Selama satu dekade FSAI telah berkembang menjadi platform bagi penonton dan pembuat film Australia dan Indonesia untuk saling terhubung dan belajar," tambahnya.

2. Adrian Powers bagikan ilmu membuat film berkelas dengan budget terbatas

Masterclass 'Menghasilkan Film Berkualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas' bersama Adrian Powers (IDN Times/Dyar Ayu)

Masterclass dibuka dengan pemutaran film karya Adrian Powers berjudul A Royal in Paradise (2023), sebuah film bergenre komedi romantis yang sebelumnya telah tayang di bioskop Australia.

Adrian Powers tak hanya dikenal sebagai sutradara, tapi juga penulis skenario dan produser. Karya-karyanya telah mendapat pengakuan internasional dan diputar di berbagai festival film bergengsi seperti Cannes, Austin, dan Venice.

Dalam masterclass ini, pria lulusan International Film School Sydney itu membagikan 10 poin penting tentang cara membuat film berkualitas tinggi dengan anggaran terbatas. Mulai dari pemilihan aktor dan aktris, proses editing, hingga pentingnya mengedepankan perasaan dan kebahagiaan dalam proses kreatif agar menghasilkan karya yang bermakna.

"Ini fantastis karena saya menyukai datang ke film akademi. Saya suka pesertanya karena mereka menyukai film, memiliki passion, penuh semangat, punya mimpi," kata Adrian yang juga dijadwalkan mengunjungi Mataram dan Bali. Ia pun mengaku senang bisa membagikan ilmu yang ia peroleh saat sekolah kepada para peserta yang hadir.

3. FSAI menyatukan penonton melalui bahasa film yang lebih universal

Festival Sinema Australia Indonesia 2025 (dok. FSAI 2025)

Sejak diluncurkan pada 2016 silam, FSAI telah menyatukan penonton melalui bahasa film yang lebih universal. Pada tahun ke-10 ini, FSAI turut mempersembagkan lima film Australia dan dua film Indonesia yang menampilkan alumni Australia, beserta sejumlah karya sineas Indonesia yang telah mengikuti kursus singkat Australia Awards mengenai produksi film yang dihelat awal tahun ini. 

"Festival Sinema Australia Indonesia 2025 menampilkan keahlian dan kreativitas industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, melalui siaran pers.

Editorial Team