10 Momen Pertarungan Sanji yang Paling Mengesankan di One Piece

Setelah dua tahun time-skip, setiap anggota Bajak Laut Topi Jerami berlatih keras untuk meningkatkan kekuatan mereka, dan arc Pulau Manusia Ikan menjadi panggung bagi mereka untuk memamerkan hasil latihan tersebut. Sanji pun turut berhadapan dengan beberapa Manusia Ikan, namun pertarungan paling menonjol adalah melawan Wadatsumi, manusia ikan buntal harimau raksasa yang pernah menjadi bawahan Vander Decken IX dan Bajak Laut Terbang. Meskipun Jinbe turut terlibat, Sanji-lah yang memberikan serangan penentu dalam pertempuran ini.

Dalam pertarungan tersebut, Sanji memperlihatkan teknik Sky Walk yang baru dikuasainya, sebuah variasi dari teknik Geppo yang digunakan oleh Cipher Pol. Sky Walk tidak hanya memungkinkan Sanji menghindari serangan Wadatsumi, tetapi juga memungkinkannya melancarkan serangan udara terhadap Manusia Ikan raksasa tersebut. Sanji meluncurkan serangkaian tendangan dahsyat, namun serangan terakhirnya sungguh mengesankan karena seluruh tubuhnya diselimuti api. Api tersebut muncul karena Sanji mengingat kembali masa-masa sulitnya bersama para Okama di Pulau Momoiro selama dua tahun. Ingatan yang menyakitkan itu memicu kemunculan api, membuat serangan terakhir Sanji menjadi sangat kuat sekaligus mengundang tawa.

Vergo adalah seorang Laksamana Madya Angkatan Laut yang ternyata menyamar sebagai agen ganda untuk Doflamingo dan Bajak Laut Donquixote. Pertemuan Sanji dengan Vergo di Punk Hazard berujung pada pertarungan sengit karena Vergo menyerang Kapten Tashigi. Terlepas dari statusnya sebagai Marinir, Tashigi tetaplah seorang wanita, dan Sanji tidak akan membiarkan wanita mana pun diserang oleh pria.

Duel mereka berlangsung singkat namun penuh aksi. Sanji dan Vergo berbalas tendangan dengan cepat, namun terlihat jelas bahwa Vergo memiliki keunggulan. Meskipun ditendang hingga membentur dinding, Vergo hanya mengalami luka ringan, sementara ia berhasil mematahkan kaki Sanji dengan satu tendangan. Saat itu, belum diketahui bahwa Vergo adalah pengguna Haki yang kuat, sehingga banyak penggemar yang menganggapnya sebagai ahli bela diri yang tangguh. Sayangnya, pertarungan mereka harus terhenti karena gas beracun yang dilepaskan oleh Caesar Clown.

Kuroobi, Manusia Ikan pari yang dulunya merupakan bagian dari Bajak Laut Matahari Fisher Tiger, telah menjadi salah satu perwira Bajak Laut Arlong, menjadikannya antagonis utama dalam arc Arlong Park. Kuroobi dan komplotannya telah membuat hidup Nami sengsara, sehingga Sanji merasa tertantang untuk melawannya. Pada saat itu, kekuatan fisik Kuroobi jauh melampaui Sanji.

Berbekal sabuk hitam Karate Manusia Ikan tingkat 40, Kuroobi mampu memberikan kerusakan yang signifikan pada Sanji. Meskipun Sanji berhasil mendaratkan beberapa serangan, ia tidak mampu memberikan luka serius. Didorong oleh tekadnya untuk membantu Nami, Sanji terus berjuang mati-matian. Saat Kuroobi hendak melancarkan serangan pamungkas, Sanji berhasil mengalahkannya dengan sebuah tendangan kuat sebelum serangan tersebut dilepaskan. Kemenangan ini menandai pertama kalinya Sanji berhasil mengalahkan seorang perwira bajak laut lain.

Ketika Nico Robin diculik oleh CP9, Sanji berupaya menyelamatkannya dengan menaiki Sea Train. Di dalam kereta, ia berhadapan dengan Wanze, seorang koki yang ternyata juga merupakan agen CP7. Wanze tidak menguasai teknik bela diri tingkat tinggi seperti agen CP7 lainnya, namun ia memiliki gaya bertarung unik bernama Ramen Kenpo, yang sesuai namanya, memanfaatkan mie ramen sebagai senjata.

Wanze mengenakan setelan tempur dari mie ramen dan mampu melancarkan pukulan-pukulan yang tak disangka kekuatannya. Pertarungan ini menjadi istimewa karena untuk pertama dan satu-satunya kalinya, Sanji menggunakan senjata dalam pertempuran. Biasanya, Sanji menolak menggunakan tangan atau pisau saat bertarung karena ia berprinsip bahwa seorang koki harus menjaga kedua aset tersebut untuk memasak. Namun, gaya bertarung Wanze yang berbasis makanan membuatnya harus membuat pengecualian. Meskipun Sanji tetap mengakhiri pertarungan dengan tendangan khasnya, ia juga menunjukkan keahliannya dalam menggunakan pisau.

Page One, salah satu anggota elit Flying Six Kaido, memiliki posisi penting dalam Bajak Laut Beasts. Ia mampu menggunakan Observation dan Armament Haki, serta memiliki Buah Iblis Ancient-Zoan yang memungkinkannya berubah menjadi Spinosaurus. Seperti pengguna Ancient-Zoan lainnya, tubuh Page One sangat kuat dan sifat karnivora buahnya membuatnya semakin unggul dalam pertempuran.

Pertarungan Sanji melawan Page One di Wano menandai penggunaan pertama Raid Suit pribadinya melawan lawan yang tangguh. Raid Suit ini tidak hanya meningkatkan seluruh kemampuan fisik Sanji, tetapi juga memberinya kemampuan untuk menghilang. Meskipun Page One adalah petarung yang buas dan sempat melemparkan Sanji ke beberapa bangunan, Raid Suit memungkinkan Sanji untuk mengakali bentuk hibrida Page One dengan lincah. Pertarungan ini juga menjadi debut bagi Shooting Star Soba Kick milik Sanji, sebuah serangan yang memberikan kesan layaknya jurus seorang pahlawan super.

Bon Clay, yang awalnya merupakan antagonis dalam arc Arabasta, kemudian menjadi sahabat Luffy. Ia terlibat pertarungan sengit dengan Sanji saat anggota Topi Jerami lainnya sibuk menghadapi Crocodile dan kru Baroque Works. Keduanya bertarung menggunakan kaki, namun pada saat itu, baik Sanji maupun Bon Clay belum memiliki Haki. Keunggulan Bon Clay terletak pada kekuatan Buah Clone-Clone yang memungkinkannya meniru penampilan orang lain, asalkan ia telah menyentuh orang tersebut.

Dalam pertarungan tersebut, Bon Clay memanfaatkan kekuatannya untuk berubah menjadi Nami, dengan tujuan mengeksploitasi perasaan dan sikap kesatria Sanji terhadap wanita. Sanji yang tak mungkin menyakiti Nami, sempat terjebak dalam strategi Bon Clay. Namun, Sanji akhirnya berhasil mengakali Bon Clay. Pertarungan mereka bahkan mencapai puncaknya ketika keduanya berputar-putar layaknya gasing sambil bertukar serangan. Tendangan-tendangan mereka cepat, kuat, dan akurat, membuat pertarungan nyaris berakhir imbang saat Sanji terjatuh berlutut.

Demi menyelamatkan Robin dari Pemerintah Dunia, Sanji dan kru Topi Jerami harus mengalahkan seluruh agen CP9 yang berjaga di Enies Lobby. Lawan yang dihadapi Sanji adalah Jabra, petarung terkuat ketiga CP9. Jabra menguasai beberapa teknik bela diri Rokushiki dan mampu menggabungkan Geppo dengan Shigan untuk menghasilkan serangan menusuk yang mematikan.

Buah Iblis Jabra memungkinkannya berubah menjadi manusia serigala hibrida. Tubuh Jabra yang kuat mampu menahan sebagian besar tendangan Sanji, namun sang koki tetap berhasil mendaratkan beberapa pukulan telak. Meskipun menerima banyak serangan, Sanji terus bangkit dan melawan. Pertarungan ini juga menjadi momen debut Diable Jambe, salah satu teknik andalan Sanji. Meskipun beberapa penggemar mempertanyakan bagaimana teknik ini dapat dilakukan, mereka tetap terpukau menyaksikan Sanji menghajar manusia serigala dengan jurus tersebut.

Arc Whole Cake Island mengungkap latar belakang Sanji yang selama ini tersembunyi. Para penggemar One Piece akhirnya mengetahui bahwa nama belakang Sanji adalah Vinsmoke, dan bahwa ia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Germa. Judge Vinsmoke, ayah Sanji yang telah lama terpisah, mengancam akan membunuh Zeff jika Sanji menolak menikahi Charlotte Pudding. Judge membenci Sanji karena dianggapnya sebagai kegagalan, lemah dalam emosi, dan tidak memiliki kekuatan yang ditingkatkan secara genetik.

Pertarungan singkat namun sengit terjadi di Kerajaan Germa, di mana Sanji membuktikan kemampuannya yang sebanding dengan sang ayah. Ia dengan mudah menghindari tusukan tombak Judge dan memaksa Judge untuk menangkis tendangan kuatnya. Bahkan, Sanji mampu menghentikan mata tombak Judge dengan kakinya. Di akhir pertarungan, kilasan-kilasan masa kecil yang menyakitkan mendorong Sanji untuk menggunakan Diable Jambe. Namun, Judge menggunakan taktik licik dengan menjadikan manusia sebagai perisai. Pada akhirnya, Sanji terpaksa menyerah, kalah bukan karena kelemahannya, melainkan karena kebaikan hatinya.

Sanji terpaksa meninggalkan Topi Jerami demi melindungi Zeff, namun ia merahasiakan hal ini dari rekan-rekannya. Luffy, yang nekat berlayar ke wilayah Big Mom untuk menyelamatkannya, langsung berkonfrontasi dengan Sanji begitu mereka bertemu. Pada saat itu, Sanji harus berperan sebagai seorang bangsawan yang membenci bajak laut. Ia bahkan menyatakan keraguannya terhadap kemampuan Luffy untuk menjadi Raja Bajak Laut berikutnya. Peristiwa ini begitu memilukan bagi penggemar One Piece, sama seperti ketika Usopp bertarung melawan Luffy.

Berbeda dengan pertarungan melawan Usopp, kali ini Luffy tidak membalas serangan Sanji, sehingga duel tersebut didominasi oleh tendangan-tendangan Sanji. Tanpa ragu, Sanji menyerang Luffy dengan kekuatan penuh, bahkan menggunakan Diable Jambe untuk meningkatkan serangannya. Tendangan-tendangan itu berhasil melukai tubuh karet Luffy, dan tendangan terakhirnya bahkan membuat Luffy pingsan beberapa saat. Nami, yang menyaksikan semuanya, merasakan kesedihan yang sama dengan para penonton. Pidato Luffy setelah pertarungan tersebut pun menyentuh hati, ia bersumpah untuk tidak makan sampai Sanji kembali.

Queen, salah satu dari tiga komandan Kaido yang pernah bekerja sama dengan Judge Vinsmoke, berhadapan dengan Sanji dalam pertempuran epik selama Serangan Onigashima. Duel ini menjadi sorotan berkat animasinya yang memukau, menampilkan pertarungan terbaik Sanji sepanjang seri. Queen, seorang cyborg dengan Armament Haki yang kuat, juga dapat bertransformasi menjadi Brachiosaurus berkat Buah Iblis Ancient-Zoan yang dimilikinya. Peningkatan cybernetic pada tubuhnya memungkinkan Queen menembakkan sinar laser mematikan saat dalam bentuk hibrida.

Pertarungan sengit ini berlangsung selama beberapa episode, dengan kedua belah pihak saling berbalas serangan. Seiring pertarungan berlangsung, Sanji berhasil membangkitkan potensi genetiknya yang selama ini terpendam, memungkinkan dirinya untuk menandingi kekuatan Queen. Peningkatan genetik ini juga mendorong evolusi Diable Jambe milik Sanji menjadi Ifrit Jambe, sebuah teknik baru yang menggabungkan kekuatan genetik dan Armament Haki Sanji. Kehebatan Ifrit Jambe terbukti mampu mengalahkan Queen, sekaligus mengukuhkan posisi Sanji sebagai salah satu Komandan Yonko terkuat di dunia One Piece.

Dari pertarungan melawan musuh tangguh hingga momen emosional yang menguras air mata, Sanji selalu memberikan penampilan terbaiknya dalam setiap pertempuran. Kemampuan bertarungnya yang unik dan tekadnya yang kuat menjadi inspirasi bagi para penggemar One Piece. Setiap pertarungan Sanji bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan.

Demikianlah momen-momen pertarungan Sanji yang paling mengesankan dalam serial One Piece. Sebagai salah satu anggota kru Topi Jerami yang paling dicintai, Sanji terus membuktikan bahwa dirinya bukan hanya seorang koki handal, tetapi juga petarung yang tak kenal menyerah. Setiap pertarungannya menjadi bukti nyata dari kekuatan tekad dan semangat juang yang tak pernah padam.