10 Film Terbaik Chris Evans di Luar MCU yang Wajib Ditonton

Teenage Mutant Ninja Turtles adalah waralaba dengan perjalanan panjang sejak pertama kali muncul sebagai komik independen yang memparodikan Daredevil. Dari awal sederhana itu, kisah tentang para kura-kura ninja ini berkembang menjadi fenomena besar di dunia film dan televisi, mencuri perhatian lintas generasi. Mulai dari milenial yang menikmati serial kartunnya di era 1980-an hingga anak-anak yang mengenal mereka lewat film animasi pada 2007, pahlawan bercangkang ini tetap dicintai.

Film TMNT (2007) menceritakan petualangan Leonardo, Raphael, Donatello, dan Michelangelo dalam menghadapi makhluk purba dan monster yang mengancam dunia. Dipandu oleh sang guru bijak, Splinter, yang suaranya dihidupkan dengan apik oleh aktor legendaris Mako, film ini juga menampilkan Chris Evans sebagai pengisi suara Casey Jones. Sosok vigilante ini dikenal dengan ciri khasnya, menggunakan perlengkapan olahraga sebagai senjata dan topeng hoki saat melawan kejahatan di jalanan New York City.

Selain MCU dan DC Extended Universe, terdapat banyak adaptasi buku komik independen yang berusaha memanfaatkan popularitas media komik yang terus meningkat. Sebelum mendapatkan peran utama dalam MCU, Chris Evans telah membintangi beberapa adaptasi komik lainnya. Salah satunya The Losers yang diadaptasi dari seri Vertigo Comic yang populer.

The Losers mengisahkan sekelompok agen operasi khusus yang dikhianati dan dibiarkan mati oleh seorang pejabat korup. Mereka terpaksa bekerja sama untuk bertahan hidup. Film ini menampilkan para aktor dan aktris ternama seperti Jeffrey Dean Morgan, Zoe Saldana, dan Idris Elba. Menariknya Chris Evans berperan sebagai Jensen, seorang peretas komputer culun yang cukup berbeda dari tipe peran yang biasa ia mainkan.

Di awal tahun 2000-an, David R Ellis, sutradara film horor klasik seperti Final Destination 2 dan Snakes on a Plane memberikan salah satu peran utama pertama kepada Chris Evans dalam film thriller berjudul Cellular. Film ini cukup sukses secara komersial dan mendapat pujian dari para kritikus. Cellular yang ditulis oleh salah satu penulis naskah franchise Fast and Furious merupakan jenis film thriller langka yang menampilkan kisah mendebarkan tentang orang biasa yang terjebak dalam situasi luar biasa.

Dalam Cellular, Chris Evans memerankan Ryan, seorang pria biasa yang tiba-tiba dihubungi oleh seorang wanita yang diculik. Ia terpaksa bertindak sendiri ketika menyadari bahwa polisi telah terlibat korupsi. Film ini mengusung genre "orang biasa dalam situasi penuh aksi" yang kini jarang ditemukan setelah maraknya film superhero. Genre ini merupakan salah satu genre yang benar-benar menunjukkan kemampuan akting Chris Evans.

Film-film tentang pembunuh berantai selalu menarik perhatian penonton dari masa ke masa, baik yang mengisahkan pembunuh berantai fiktif seperti dalam Silence of the Lambs maupun yang berdasarkan kisah nyata seperti Zodiac. Film The Iceman yang terinspirasi dari kisah pembunuh bayaran Richard Kuklinski, merupakan salah satu dari sekian banyak film yang mengungkap kehidupan orang-orang yang menjadikan pembunuhan sebagai profesi.

Dalam film ini, Chris Evans memerankan Robert Pronge atau "Mr. Freezy" yang diangkat dari sosok penjahat nyata bernama Robert "Mister Softee" Prongay. Prongay adalah seorang pembunuh bayaran yang terlibat dalam urusan Kuklinski karena mereka sama-sama bekerja untuk bos mafia Roy DeMeo. Peran ini menjadi salah satu contoh terbaik kemampuan akting Evans dalam memerankan tokoh antagonis. Ia berhasil menampilkan karakter yang keji dan tidak segan membunuh demi uang dan kepentingan pribadi.

Marc Webb, sutradara film Amazing Spider-Man yang dibintangi Andrew Garfield dan 500 Days of Summer, memberikan kesempatan kepada Chris Evans untuk memerankan sosok ayah yang penuh perhatian dan protektif dalam film drama mengharukan berjudul Gifted. Dalam film ini, Evans berperan sebagai Francis "Frank" Adler seorang profesor yang beralih profesi menjadi mekanik. Ia terlibat dalam perselisihan hak asuh atas keponakannya, Mary, yang diasuhnya sejak kematian saudara perempuannya atau ibu Mary.

Film ini mendapat pujian berkat penampilan Evans dan Mckenna Grace yang berperan sebagai Mary. Grace dengan luar biasa memerankan seorang anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Ia kemudian juga berperan sebagai Phoebe Spengler, karakter dengan kecerdasan luar biasa lainnya, dalam film Ghostbusters terbaru. Para penonton dan kritikus mengapresiasi Evans yang berhasil memerankan karakter yang lebih membumi, dengan fokus utama untuk memastikan keponakannya mendapatkan masa kecil yang normal.

Pixar telah menciptakan sejumlah karakter animasi ikonik selama 25 tahun terakhir melalui film-film seperti Monsters Inc., Finding Nemo, dan The Incredibles. Karakter-karakter tersebut begitu mudah dikenali dan dicintai oleh penonton di seluruh dunia. Di antara deretan karakter Pixar, Woody dan Buzz, dua mainan plastik yang menjadi tokoh utama dalam franchise Toy Story mungkin adalah yang paling ikonik.

Pada tahun 2022, Chris Evans mendapatkan kesempatan untuk mengisi suara Buzz Lightyear dalam film Lightyear yang disutradarai oleh Angus MacLane. Film ini mengisahkan petualangan Lightyear, sosok fiktif yang menjadi inspirasi di balik mainan Buzz Lightyear dalam film Toy Story. Film Lightyear menceritakan perjuangan Buzz dan kru pahlawan intergalaksinya untuk melarikan diri dari sebuah planet yang bermusuhan dan menghentikan musuh yang mengancam alam semesta. Film ini memberikan konteks baru pada sosok astronot Star Command sebagai seorang pahlawan aksi.

Sunshine salah satu film yang paling diremehkan dalam filmografi cemerlang sutradara Danny Boyle, merupakan salah satu karya fiksi ilmiah terbaik abad ini. Film ini dengan brilian menampilkan kisah sekelompok ilmuwan yang menghadapi tekanan dan konflik batin saat berusaha mencegah kiamat. Sunshine mengisahkan misi kru Icarus II​, sekelompok ilmuwan yang bertugas untuk menghidupkan kembali matahari yang sedang sekarat sebelum Bumi hancur.

Sunshine diperkuat oleh deretan aktor dan aktris terbaik dalam beberapa dekade terakhir, di antaranya Cillian Murphy, Rose Byrne, Michelle Yeoh, Cliff Curtis, Hiroyuki Sanada, Benedict Wong, dan Mark Strong. Chris Evans berperan sebagai James Mace, insinyur kapal yang bersifat dingin dan kalkulatif.

Chris Evans kembali membintangi sebuah film adaptasi komik di luar Marvel Cinematic Universe melalui Scott Pilgrim vs. the World. Film ini merupakan salah satu film komedi terbaik di abad ke-21 yang sayangnya kurang mendapat apresiasi. Scott Pilgrim vs. the World menampilkan kisah inventif dan kocak tentang kehidupan seorang pria Kanada pecundang berusia 20-an. Film ini mengisahkan Scott, seorang pemain bass di sebuah band punk kecil yang harus melawan tujuh mantan pacar jahat dari Ramona Flowers, gadis yang ia sukai.

Dalam film ini, Chris Evans berperan sebagai Lucas Lee mantan pacar kedua Ramona. Lucas adalah seorang bintang film dan pemain skateboard yang sombong. Ia menantang Scott dalam sebuah kontes skateboard dan memaksa Scott untuk melawan pasukan pemeran penggantinya. Evans berhasil memerankan karakter yang kocak dan lebay dengan sangat baik, sebuah tipe peran yang jarang ia mainkan di film-film lainnya.

Sebelum menorehkan sejarah dengan film Parasite yang menjadi film non-bahasa Inggris pertama peraih penghargaan Film Terbaik di Academy Awards dan film Korea pertama peraih Palme d'Or di Festival Film Cannes. Sutradara Bong Joon Ho mengarahkan sebuah film adaptasi yang fantastis dari novel grafis Prancis berjudul Le Transperceneige. Adaptasi tersebut yang diberi judul Snowpiercer berlatar di masa depan distopia di mana sebuah upaya untuk mengatasi perubahan iklim justru menjerumuskan Bumi ke dalam zaman es baru. Seluruh umat manusia yang tersisa terpaksa hidup di dalam sebuah kereta api yang terus bergerak.

Dalam film ini, Chris Evans memerankan Curtis Everett pemimpin kelompok pemberontak yang tinggal di gerbong paling belakang kereta tempat tinggal kaum miskin dan tertindas. Ia berjuang keras untuk mencapai gerbong depan dan memaksa Wilford pencipta kereta yang dianggap sebagai Tuhan untuk menciptakan kesetaraan di dalam kereta. Melalui peran ini, Evans menunjukkan kemampuan akting dramatisnya yang luar biasa. Ia mengungkap kekejaman dan ketidakadilan yang terjadi di dalam kereta serta membongkar kebohongan yang selama ini menutupi kenyataan.

Film terbaik Chris Evans bukanlah film di mana ia melawan Thanos, Ultron, Loki, atau Red Skull dengan mengenakan kostum Captain America, melainkan ketika ia berperan sebagai seorang bangsawan New England yang terlibat dalam investigasi kematian kakeknya. Rian Johnson dengan keinginan untuk menghidupkan kembali nuansa novel-novel Agatha Christie dan cerita detektif klasik yang populer di tahun 1950-an dan 1960-an, menciptakan karakter Benoit Blanc, seorang detektif swasta yang dapat memecahkan berbagai kasus kejahatan.

Dalam film pertama Knives Out, Blanc ditugaskan untuk mengungkap misteri kematian Harlan Thrombey, seorang novelis terkenal yang keluarganya saling berebut untuk mendapatkan warisan. Mereka bahkan berusaha menyalahkan Marta, perawat pribadi Harlan, atas kematian tersebut. Dalam film ini, Chris Evans dengan brilian memerankan Ransom sosok anggota keluarga yang sombong, mencurigakan, dan dipandang sebelah mata.

Dari peran sebagai pahlawan aksi di Snowpiercer hingga sosok ayah yang penyayang di Gifted. Chris Evans telah membuktikan kemampuan aktingnya yang serba bisa di luar Marvel Cinematic Universe. Film-film tersebut menampilkan sisi lain dari Evans yang jarang terlihat di film-film superhero, mulai dari karakter yang dramatis, kocak, hingga mengerikan. Dengan memilih beragam peran di luar MCU, Evans berhasil melepaskan diri dari citra Captain America dan menunjukkan talenta aktingnya yang sesungguhnya.