Unji Zuma karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)
Meskipun identitas naratif Dandadan sangat terikat dengan hal-hal supranatural, alur cerita yang paling menyedihkan justru berkaitan dengan tragedi yang dialami Unji Zuma selama masa pertumbuhannya. Setelah kehilangan ayahnya di usia muda, Unji dan adik laki-lakinya dibesarkan dalam kemiskinan oleh ibu tunggal mereka. Tidak lama kemudian, keluarga Zuma kembali diterpa musibah dengan meninggalnya Futa kecil yang tenggelam dalam sebuah kecelakaan yang memilukan.
Dilanda kesedihan yang mendalam, ibu Unji mencoba melakukan bunuh diri bersama anaknya yang tersisa. Namun ia hanya berhasil mengakhiri hidupnya sendiri, meninggalkan Unji sebatang kara. Kehilangan semua orang yang ia sayangi membuat Unji menumbuhkan kebencian terhadap masyarakat. Hanya bimbingan dari walinya, Bega, yang membantu Unji menemukan tujuan hidupnya dan membentuknya menjadi pribadi yang baik hati dan penuh belas kasih yang disukai oleh para pembaca.
Dari kisah masa kecil yang penuh kesepian hingga tragedi memilukan yang mengubah hidup. Karakter-karakter Dandadan membuktikan bahwa di balik aksi dan komedi yang menghibur terdapat kedalaman emosi dan perjuangan batin yang menyentuh hati. Kisah mereka mengajarkan kita tentang ketahanan, penerimaan, dan pentingnya persahabatan dalam menghadapi masa lalu yang kelam. Dengan keberanian dan tekad, mereka bangkit dari keterpurukan dan menemukan harapan di tengah kegelapan.
Setiap kisah tersebut menunjukkan kemampuan Yukinobu Tatsu dalam menciptakan karakter yang kompleks dan relatable. Membuat Dandadan tidak hanya sekedar manga aksi dan komedi tetapi juga sebuah karya yang penuh dengan makna dan emosi yang mendalam.