10 Arc One Piece Paling Populer Sepanjang Masa, Mana Favorit Kamu?

Arc Marineford terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu arc paling populer dalam saga One Piece, sekaligus menjadi salah satu arc yang paling sarat aksi dan berkonsekuensi besar. Sebagai puncak dari keseluruhan saga Perang Puncak, arc ini mencakup seluruh peristiwa Perang Puncak yang berlangsung di markas besar Angkatan Laut.

Arc Marineford menjadi saksi bisu pertemuan epik antara para tokoh penting dalam dunia One Piece. Perang satu hari yang mengguncang dunia ini mempertemukan kru Bajak Laut Whitebeard yang perkasa, dipimpin oleh Kapten Whitebeard yang legendaris, bersama berbagai kru bajak laut sekutu, melawan kekuatan Angkatan Laut yang dipimpin oleh tiga Admiral tangguh. Namun, di tengah konflik besar ini, Monkey D. Luffy memiliki tujuan yang lebih personal, yaitu menyelamatkan saudara angkatnya, Portgas D. Ace, dari eksekusi mati sebelum terlambat.

Saga Water 7 menguji kru Topi Jerami dengan cara yang tak pernah mereka duga. Para tokoh utama One Piece dihadapkan pada dilema yang sangat pribadi, terutama Usopp, sang tukang kayu andalan, dan Nico Robin, anggota kru terbaru. Kondisi Going Merry yang semakin memburuk, terutama setelah melewati Knock Up Stream di dekat Pulau Jaya, memicu konflik antara Luffy dan Usopp mengenai nasib kapal mereka.

Usopp bersikukuh untuk memperbaiki kapal kesayangan mereka, sementara Luffy bersikeras untuk menggantinya dengan kapal baru demi melanjutkan petualangan di lautan lepas. Perbedaan pendapat ini memuncak dalam duel emosional yang menjadi titik balik dalam perkembangan karakter Usopp. Di sisi lain, Nico Robin diam-diam meninggalkan kru dan menyerahkan diri kepada Pemerintah Dunia demi melindungi teman-temannya dari bahaya yang mengintainya, sebuah keputusan yang tidak bisa diterima oleh Luffy.

Arc Enies Lobby menjadi penanda penting sebagai arc kedua terakhir dalam saga Water 7, di mana kru Topi Jerami bersatu kembali dengan ikatan loyalitas dan kepercayaan yang tak tergoyahkan. Luffy, sang kapten pemberani, memimpin rekan-rekannya melintasi lautan menuju Enies Lobby untuk menyelamatkan Nico Robin dari cengkeraman Pemerintah Dunia, bahkan dengan berani menyatakan perang demi menunjukkan tekad mereka.

Pertempuran sengit pun tak terelakkan di Pulau Enies Lobby, di mana teman-teman baru Luffy, termasuk kru Franky, turut serta dalam penyerangan. Dalam momen emosional, Luffy berhasil meyakinkan Nico Robin yang tersiksa untuk kembali bergabung dengan kru Topi Jerami, satu-satunya tempat di mana ia merasa diterima dan dicintai. Tangisan haru Robin yang menyatakan, "Aku ingin hidup!" menjadi momen ikonik yang membekas di hati para penggemar One Piece, sebagai simbol kemenangan harapan dan cinta atas rasa takut.

Saga Sky Island, yang diawali dengan arc Pulau Jaya, memperkenalkan pertemuan Luffy dengan Marshall D. Teach, sang Kapten Blackbeard. Namun, ancaman utama bagi Luffy saat itu adalah Enel/Eneru, sosok yang mengaku sebagai dewa dan menguasai Skypiea dari Upper Yard yang terpencil dan sulit dijangkau.

Setelah berhasil mencapai Skypiea, Luffy dan kru Topi Jerami harus berjuang melewati para pengawal Enel dalam serangkaian tantangan yang menegangkan. Pertempuran puncak terjadi ketika Luffy berhasil mengalahkan dewa petir yang arogan tersebut, menyelamatkan seluruh pulau langit dari kehancuran. Arc Skypiea juga menawarkan eksplorasi dunia yang menarik dengan kehadiran Poneglyph dan sisa-sisa El Dorado atau Kota Emas, serta mengungkap lebih jauh tentang pengetahuan dan sejarah dunia One Piece. Para penggemar sangat mengapresiasi arc ini karena memperlihatkan sekilas sifat asli Luffy sebagai Joy Boy, melalui bayangan ceria yang tercipta di akhir arc.

Luffy dan kru Bajak Laut Topi Jerami menjelajahi beragam pulau yang penuh warna dalam saga Alabasta, saga pertama yang berlatar di Grand Line. Mereka singgah di Reverse Mountain, Whisky Peak, dan Little Garden sebelum akhirnya tiba di tujuan keempat mereka, Pulau Drum yang diselimuti salju, bekas wilayah kekuasaan Raja Wapol yang kejam.

Di pulau ini, Luffy dan teman-temannya mencari pertolongan untuk Nami yang terjangkit penyakit misterius. Namun, cerita utama sebenarnya berfokus pada Tony Tony Chopper, rusa kutub yang mampu berbicara dan bertekad mengikuti jejak mendiang Dr. Hiriluk untuk menjadi dokter yang menyelamatkan nyawa. Pada akhirnya, Chopper menemukan tempatnya di antara kru Topi Jerami yang menerimanya dengan tangan terbuka, serta membantu Chopper dan Dr. Kureha mengalahkan Wapol untuk terakhir kalinya, sekaligus mendirikan Kerajaan Sakura yang penuh kedamaian.

Arc Arlong Park menjadi penutup manis saga East Blue, saga perdana yang mengawali petualangan epik One Piece. Meskipun Nami, sang navigator handal, telah diperkenalkan sejak arc Orange Town, kisah masa lalu dan pergumulan batinnya baru terkuak secara mendalam di arc Arlong Park. Arc ini menyajikan kisah pilu tentang kehilangan, pengkhianatan, dan perjuangan melawan kekejaman Arlong yang tak kenal ampun.

Nami terpaksa meninggalkan kru Topi Jerami untuk menyelesaikan urusan pribadinya yang getir dengan Arlong. Ia bertekad untuk membeli kembali Desa Coco dari cengkeraman sang manusia ikan yang kejam. Namun, harapan Nami hancur ketika Arlong mengingkari kesepakatan mereka. Dalam keputusasaan, Nami meminta bantuan Luffy, yang kemudian menjawab permintaannya dengan mengalahkan Arlong untuk selamanya. Momen inilah yang menandai bergabungnya Nami secara resmi sebagai bagian dari kru Topi Jerami. Para penggemar pun menyaksikan betapa besarnya rasa cinta dan kesetiaan Nami terhadap penduduk desa, saudara angkatnya, dan kru barunya.

Saga Alabasta yang populer mencapai klimaksnya dalam arc Alabasta, sebuah arc panjang yang penuh intrik dengan memperkenalkan seluruh anggota Baroque Works. Arc sebelumnya telah memperkenalkan beberapa anggota seperti Mr. 3, Mr. 5, dan Mr. 9 beserta pasangan mereka, tetapi arc Alabasta meningkatkan tensi dengan kemunculan Mr. 2 Bon Clay, Mr. 1, dan yang paling ditunggu, Mr. 0 atau Sir Crocodile.

Sir Crocodile, dengan ambisinya yang jahat, bertekad merebut senjata super Pluton dengan segala cara, bahkan rela memicu perang saudara yang menghancurkan di kerajaan gurun Alabasta. Kekeringan yang melanda dan perang yang berkecamuk membuat kerajaan jatuh dalam kekacauan. Kru Topi Jerami, bersama Putri Vivi yang pemberani, harus berpacu dengan waktu untuk mencapai ibu kota dan menghentikan Crocodile sebelum kehancuran total terjadi. Petualangan di Alabasta ini menjadi penanda penting dalam perjalanan epik kru Topi Jerami, di mana mereka menghadapi tantangan yang belum pernah ada sebelumnya, memperkuat ikatan persahabatan, dan menyambut Nico Robin sebagai anggota baru.

Arc Impel Down menjadi sorotan utama di tengah saga Perang Puncak, setelah kru Topi Jerami tercerai-berai akibat serangan Bartholomew Kuma. Dalam kesendiriannya, Luffy bertemu dengan Boa Hancock yang bersedia membantunya menyusup ke penjara Impel Down yang terkenal kejam untuk menyelamatkan Ace. Perjalanan ini berubah menjadi perlombaan melawan waktu yang menegangkan, dengan Luffy harus berjuang melewati berbagai rintangan dan menghadapi para penjaga Impel Down sambil merekrut mantan musuh sebagai sekutu baru.

Arc Impel Down menjadi ujian berat bagi Luffy, mendorongnya hingga batas kemampuan fisik dan mental. Ia kewalahan saat berhadapan dengan sipir Magellan yang kuat dan para sipir penjara lainnya, bahkan hampir kehilangan nyawa sebelum diselamatkan oleh Emporio Ivankov, pemimpin Pasukan Revolusioner yang karismatik. Pemulihan ajaib Luffy membuka jalan bagi pertemuan dengan sekutu-sekutu baru yang penting, sementara para penggemar diberikan petunjuk menarik tentang pertempuran pamungkas yang akan datang melawan Pasukan Revolusioner.

Setelah petualangan seru di Pulau Manusia Ikan, kru Topi Jerami melanjutkan perjalanan mereka di Dunia Baru dan memasuki saga Dressrosa, diawali dengan arc Punk Hazard yang menegangkan. Saga ini mencapai puncaknya dalam arc Dressrosa, sebuah arc besar yang menghadapkan Luffy dan sekutu-sekutunya melawan Donquixote Doflamingo yang kejam, seorang Shichibukai yang juga berkuasa sebagai raja Dressrosa.

Pertempuran demi pertempuran yang intens terjadi saat tim Luffy, termasuk Trafalgar D. Water Law dan suku Tontotta yang tertindas, berjuang untuk merebut kembali pulau Dressrosa dan mengembalikan kekuasaan kepada keluarga kerajaan Riku. Di tengah pertempuran sengit ini, Luffy memperkenalkan Gear 4 dengan wujud Bounceman yang dahsyat, untuk mengalahkan musuh terkuatnya hingga saat itu dan membebaskan rakyat Dressrosa dari belenggu penindasan. Kemenangan ini membawa Luffy mendapatkan armada bajak laut yang besar, sementara Putri Rebecca berutang budi besar padanya atas pembebasan Dressrosa.

Saga Wano yang baru saja usai menjadi saga terpanjang dalam sejarah One Piece, sekaligus menempati posisi sebagai salah satu yang terbaik dan paling digemari. Dalam saga ini, arc Wano menjadi satu-satunya arc kanon, mengisahkan petualangan Luffy dan para sekutunya yang tiba di pulau terpencil Wano, sebuah negeri yang terinspirasi dari Jepang dengan berbagai aspek uniknya. Wano adalah negeri yang tertutup, dihuni oleh para samurai, baru saja mengalami industrialisasi, namun yang paling menonjol adalah kondisi penindasan yang merajalela.

Saga Wano yang sarat akan intrik dan berdurasi panjang ini menyuguhkan segudang momen tak terlupakan, mulai dari plot twist yang mengejutkan, pertempuran-pertempuran epik, hingga kilas balik yang menguras emosi dan memberikan wawasan mendalam tentang rahasia-rahasia tergelap dalam dunia One Piece. Di puncak arc ini, Luffy akhirnya membangkitkan Gear 5, transformasi dahsyat yang mengubahnya menjadi Joy Boy, sosok legendaris yang ditakdirkan untuk membebaskan mereka yang tertindas dengan tawa dan Genderang Pembebasan.

Namun, sebelum mencapai tujuan mulia tersebut, Luffy dan sekutu-sekutunya harus menghadapi dua Yonko yang sangat kuat: Big Mom yang dipenuhi dendam dan Kaido yang menakutkan, sang makhluk terkuat di dunia. Nah, menurut kamu arc mana yang paling seru sepanjang serial One Piece berlangsung?