10 Anime tentang Permainan Maut, Bertahan Hidup dengan Taruhan Nyawa

Tomodachi Game menyuguhkan premis yang mencekam, mempertanyakan arti sebenarnya dari persahabatan. Para pemain, yang sebagian besar diculik dan sisanya rela menyerahkan teman demi melunasi hutang, dipaksa untuk mengikuti serangkaian permainan. Dalam permainan ini, Yuuichi Katagiri dan empat orang sahabat terdekatnya harus menghadapi ujian terberat: rahasia dan kebohongan mereka akan diumbar ke publik melalui siaran langsung.

Bukan hanya taruhan nyawa yang menjadi konsekuensi bagi yang memberontak, namun juga dampak psikologis yang luar biasa. Tomodachi Game memaksa para pemainnya untuk menghadapi masa lalu dan kebenaran yang selama ini terpendam. Apakah mereka benar-benar mengenal satu sama lain? Apakah selama ini yang mereka jalin adalah persahabatan sejati? Pertanyaan tersebut mengiringi setiap langkah permainan. Terutama Yuuichi, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang baik hati dan dapat diandalkan, ternyata menyimpan rahasia mengejutkan yang membuat para sahabatnya terpukul.

Alice in Borderland menyuguhkan premis menegangkan. Ryohei Arisu, yang merasa hidupnya hampa dan monoton, tiba-tiba harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Ia dan teman-temannya diculik dan terdampar di Borderland, dunia asing yang menyerupai kiamat.

Sebagai pendatang baru, mereka diberi waktu singkat untuk beradaptasi. Jika gagal, nyawa mereka menjadi taruhannya. Satu-satunya cara untuk memperpanjang visa kehidupan mereka di Borderland adalah dengan memenangkan serangkaian permainan mematikan. Permainan-permainan ini tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga mental. Arisu dan para peserta lainnya harus menghadapi tekanan psikologis yang luar biasa.

Mereka dituntut untuk mengerahkan segala kemampuan dan pengalaman yang pernah mereka miliki agar bisa keluar hidup-hidup dari Borderland. Keahlian atau kekuatan fisik saja tidak cukup untuk memenangkan permainan. Para penyelenggara misterius di balik Borderland sepertinya tidak berminat untuk membuat permainannya adil.

Gantz menawarkan premis menegangkan yang memadukan konsep isekai dan permainan maut. Kei Kurono, yang seharusnya tewas tertabrak kereta, justru terbangun dan mendapati dirinya dihadapkan pada bola hitam misterius bernama Gantz. Serial Gantz memberi Kei dan para "orang mati" lainnya sebuah kesempatan hidup kembali, namun dengan syarat: mereka harus berburu alien yang menjadi target Gantz.

Para peserta dibekali senjata dan baju tempur canggih, dan mereka yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak dalam setiap perburuan berhak atas hadiah luar biasa. Gantz hadir jauh sebelum genre isekai meledak di tahun 2010-an. Anime ini memadukan elemen isekai populer dengan konsep permainan maut yang brutal.

Gantz terkenal dengan suasananya yang gelap, penuh darah, dan minim harapan. Berbeda dengan kebanyakan protagonis isekai yang digambarkan sebagai sosok terkuat atau pahlawan moral di dunia yang kejam, Kei justru sama kejam dan egoisnya dengan para alien yang ia buru. Hal inilah yang menjadikan Gantz unik dan berkesan bagi para penggemar anime bergenre aksi dan bertahan hidup.

Layaknya para penjudi nekat, Kaiji Itou seolah terjebak dalam lingkaran nasib buruk yang tak kunjung usai. Namun, kali ini bukan sekadar kekalahan taruhan biasa. Kaiji justru terjebak di kapal pesiar milik yakuza dan dipaksa berjudi nyawa. Ia dan para penumpang lainnya harus mengerahkan segala kemampuan dan strategi jitu untuk bisa keluar hidup-hidup.

Anime Kaiji yang bisa dikatakan sebagai anime sejenis Squid Game, tidak hanya menampilkan kecerdasan dalam strategi taruhan, tetapi juga perjuangan melawan sistem yang mengatur permainan tersebut. Kemenangan demi kemenangan mungkin bisa memperpanjang nyawa Kaiji, namun juga membawanya semakin dekat dengan bahaya yaitu Teiai Group. Organisasi ini dengan kejamnya mengeruk keuntungan dari para kaum miskin demi kepuasan para orang kaya.

Para tokoh antagonis seperti Hyoudou berusaha menghancurkan mental Kaiji atau membuatnya memandang dunia dengan kacamata negatif. Namun, Kaiji memiliki tekad baja yang tak mudah dipatahkan. Ia justru lebih pandai mempertahankan determinasinya untuk melawan ketidakadilan dibanding mempertahankan uangnya.

Pernahkah kamu membayangkan kengerian terjebak dalam permainan maut berulang kali? Nobuaki Kanazawa, yang kebetulan memiliki nama sama dengan sang penulis, adalah satu-satunya orang yang selamat dari King's Game sebelumnya. Permainan ini merupakan serangkaian tantangan dan hukuman anonim yang kejam, yang pada akhirnya merenggut nyawa semua teman sekelasnya.

Kini, saat King's Game baru dimulai, Nobuaki menjadi satu-satunya pemain yang menyadari betapa berbahayanya permainan ini. King's Game dengan cepat menelan para pesertanya. Ketakutan akan kematian membuat mereka dengan mudah terjerumus ke dalam perilaku keji. Tidak mematuhi perintah Raja yang disampaikan lewat pesan teks, betapapun tidak adil atau tidak masuk akal, akan berakibat fatal.

Hukumannya bisa berupa kematian langsung atau penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan. Mulai dari harus menghukum teman sekelasnya sampai mati hingga melakukan tindakan keji terhadap mereka, Nobuaki menjadi saksi kengerian manusia yang rela melakukan apa saja demi bertahan hidup. Pengalaman traumatisnya di masa lalu membuatnya lebih memahami kedalaman kegelapan yang bisa menyelimuti manusia saat menghadapi ancaman kematian.

Dibalik kemegahannya, Akademi Myojo menyimpan rahasia yang mengerikan yakni Kelas Hitam. Kelas ini berisi dua belas siswa pembunuh bayaran yang saling bertarung untuk membunuh target mereka, yakni siswa sial yang menduduki posisi kelas 13. Namun, tahun ini terjadi perngecualian. Tokaku Azuma, salah satu anggota Kelas Hitam, justru bersumpah untuk melindungi target tahun ini, Haru Ichinose.

Dengan dikejar oleh dua belas teman sekelas lainnya yang haus darah, Tokaku dan Haru harus bahu-membahu. Mereka tidak hanya berjuang untuk bertahan hidup dari permainan maut ini, tetapi juga membangun ikatan yang semakin kuat. Dalam situasi genting seperti ini, keputusan Tokaku untuk melindungi Haru jelas merupakan tindakan yang berisiko tinggi.

Tokaku tidak hanya berani menentang tradisi keluarganya yang merupakan pembunuh bayaran demi Haru, tetapi ia juga memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Sementara Haru, yang sudah terbiasa menjadi buruan para pembunuh kejam, memiliki naluri bertahan hidup yang tajam. Keahlian masing-masing membuat mereka menjadi partner yang saling melengkapi dalam menghadapi ancaman mematikan di Akademi Myojo.

Tradisi kuno yang mengerikan tertanam di dunia ini yaitu Zodiac War. Setiap dua belas tahun pada tanggal dua belas Desember, para petarung yang mewakili ke-12 Shio berkumpul dalam sebuah arena pertarungan. Tepat tengah malam, mereka saling bertarung habis-habisan hingga hanya tersisa satu orang. Pemenang, sang Shio terakhir yang masih hidup, berhak mendapatkan satu permintaan yang dikabulkan.

Konon, permintaan tersebut bisa menghidupkan kembali semua yang gugur, dengan kata lain, mengembalikan nyawa para peserta yang tewas dalam pertarungan ini. Sepanjang pertarungan brutal ini, para peserta perlahan-lahan mengungkapkan motivasi mereka yang beragam untuk mengikuti permainan mematikan ini. Gaya bertarung dan strategi mereka dalam Zodiac War mencerminkan karakteristik hewan Shio yang mereka wakili.

Misalnya, Babi yang terkenal dengan kegilaannya dan haus darah, atau Anjing yang tak pandang bulu dalam menyerang, baik musuh maupun sekutu. Namun, terdapat ancaman lain yang mengintai para peserta: racun mematikan yang akan membunuh mereka jika gagal melumpuhkan kesebelas Shio lainnya sebelum batas waktu yang ditentukan. Hal ini menambah ketegangan dan menjadikan Zodiac War sebagai pertarungan hidup atau mati yang sesungguhnya.

Acara realitas seringkali penuh sensasi dan drama, terkadang terasa seperti pertarungan hidup mati. Namun, pada akhirnya para peserta tetap aman. Namun, Alien Stage menawarkan konsep yang jauh lebih mengerikan. Setelah alien menaklukkan Bumi, manusia dijadikan pesertanya demi kepuasan para penguasa baru tersebut.

Alien Stage bukanlah ajang pencarian bakat biasa, melainkan pertarungan hidup mati berkedok kompetisi menyanyi. Para peserta harus tampil memukau para penonton alien atau menghadapi kematian di atas panggung. Para alien telah lama berkuasa, dan para peserta yang tumbuh bersama di bawah penjajahan ini dihadapkan pada dilema yang mengerikan.

Mereka dipaksa untuk menghancurkan persahabatan dan bahkan cinta demi bertahan hidup. Situasi ini semakin tragis karena para alien sama sekali tidak berperasaan. Pemenang kompetisi ini harus menyaksikan orang yang mereka cintai dieksekusi, atau mereka sendiri yang akan dibunuh jika memberontak. Peserta yang tidak bermoral bahkan rela memanfaatkan kesedihan rekan mereka untuk meraih kemenangan.

Berbeda dengan permainan maut pada umumnya yang mempertaruhkan nyawa para peserta, Perang Cawan Suci memiliki skala yang jauh lebih besar. Diselenggarakan sekali dalam beberapa generasi, pertarungan sengit ini menentukan nasib seluruh dunia. Fate/Stay Night menjadi contoh nyata bagaimana Perang Cawan Suci Keempat berujung pada kekacauan dan kehancuran. Kini, generasi terbaru para Master, yang tak jarang merupakan keturunan dari peserta sebelumnya, bangkit untuk memperebutkan Cawan Suci. Artefak suci ini diyakini mampu mengabulkan keinginan terdalam penggunanya.

Perang Cawan Suci bukanlah pertarungan biasa. Para Master, sebutan untuk para peserta, akan bertarung menggunakan Servant. Servant sendiri adalah para pahlawan atau pejuang legendaris dari berbagai penjuru sejarah yang dibangkitkan kembali untuk bertempur. Setiap Master bergantung pada Servant mereka untuk bisa memenangkan pertarungan. Pemenang terakhir, yang berhasil mengalahkan semua tim lain, berhak menggunakan Cawan Suci untuk mewujudkan keinginannya.

Pasangan Shirou dan Saber menjadi fenomena tersendiri dalam Perang Cawan Suci. Mereka berhasil membuktikan bahwa kerja sama yang baik bisa menjadi kunci kemenangan. Shirou dan Saber bahkan diakui sebagai salah satu duet Master-Servant terkuat di dunia anime. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa kecerdasan strategi dan kekompakan bisa mengatasi lawan yang secara fisik lebih kuat dan brutal.

Ganta Igarashi didakwa atas pembunuhan teman sekelasnya. Ia menyatakan tidak bersalah, namun tuduhan tersebut tak digubris, bahkan oleh pengadilan. Akibatnya, Ganta dijebloskan ke Deadman Wonderland, penjara yang terlihat seperti taman hiburan namun menyimpan kengerian dibaliknya. Para napi di sini diwajibkan memakai kalung beracun yang akan meledak jika mereka tidak mendapatkan penawar racun dalam waktu tiga hari. Untuk mendapatkan penawar tersebut, mereka harus memenangkan permainan mematikan yang diadakan di seluruh area penjara.

Deadman Wonderland tidak hanya menyuguhkan konsep mengerikan berupa permainan maut yang harus diikuti para napi. Anime horor terbaik sepanjang masa ini juga menghadirkan misteri yang menggelapkan. Ada spekulasi bahwa Deadman Wonderland dikendalikan oleh organisasi misterius. Bahkan, tak sedikit yang menduga pemerintah sengaja menutupi keterlibatan mereka.

Jepang, yang tengah berupaya bangkit dari bencana besar yang melanda Tokyo, nekat menyerahkan pengelolaan Deadman Wonderland ke pihak swasta. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengalihkan perhatian publik. Sementara para napi dipaksa mempertaruhkan nyawa mereka dalam permainan berdarah-darah demi kepuasan penonton haus sensasi, Ganta Igarashi harus berjuang sekuat tenaga. Ia tak hanya harus bertahan hidup, tetapi juga berusaha membongkar konspirasi dan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Anime-anime yang disebutkan di atas tidak hanya menyuguhkan konsep mengerikan berupa permainan maut berkonsekuensi kematian. Masing-masing anime ini menawarkan cerita yang membekas, pengembangan karakter yang memikat, dan terkadang kritik sosial yang relevan dengan dunia kita. Jadi, bagi kamu yang mencari anime penuh ketegangan dengan bumbu aksi menegangkan dan pesan yang dalam, anime bertema permainan maut terbaik ini wajib ditambahkan ke daftar tontonan kamu!