3 Tips agar Anak Remaja Mau Deep Talk dengan Orangtua

Buat lingkungan yang aman

Intinya Sih...

  • Lingkungan yang aman dan nyaman penting agar remaja mau berbicara secara mendalam
  • Pendekatan dengan topik yang relevan dan minat anak dapat membantu memulai deep talk
  • Menunjukkan kerentanan dan kejujuran dalam berbicara akan memberikan contoh positif bagi anak remaja

Berbicara secara mendalam atau deep talk dengan anak remaja bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Remaja sering kali enggan membuka diri dan berbicara tentang perasaan mereka yang lebih dalam. Namun, deep talk sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat dan sehat, serta membantu mereka mengatasi berbagai masalah dan kekhawatiran.

Berikut adalah tiga tips yang bisa membantu kamu meyakinkan anak remaja agar bersedia melakukan deep talk. Mari disimak!

1. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

3 Tips agar Anak Remaja Mau Deep Talk dengan Orangtuailustrasi remaja yang sehat (pexels.com/RF._.studio)

Remaja akan lebih mungkin membuka diri dan berbicara secara mendalam jika mereka merasa aman dan nyaman. Lingkungan yang mendukung adalah kunci untuk membuat mereka merasa bahwa mereka dapat berbicara tanpa dihakimi atau dihukum. 

Pastikan kamu tidak menghakimi apa pun yang dikatakan oleh anak remaja kamu. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan respons yang empatik. Hindari memberikan komentar yang bisa membuat mereka merasa diserang atau dihakimi.

Jangan memaksa anak remaja kamu untuk berbicara saat mereka tidak siap. Berikan mereka ruang dan waktu untuk merasa nyaman dan siap berbicara. Kamu bisa mengajak mereka berjalan-jalan, duduk di taman, atau melakukan aktivitas yang mereka sukai bersama.

Pastikan anak remajamu tahu bahwa apa pun yang mereka katakan akan tetap rahasia antara kamu berdua, kecuali jika itu menyangkut keselamatan mereka atau orang lain. Ini akan membantu mereka merasa lebih aman untuk berbicara secara terbuka.

2. Mulai dengan topik yang menarik

3 Tips agar Anak Remaja Mau Deep Talk dengan Orangtuailustrasi anak remaja yang tersenyum (pexels.com/Julia M Cameron)

Remaja mungkin merasa lebih nyaman memulai deep talk jika topik yang dibahas relevan dengan kehidupan mereka atau menarik bagi mereka. Memilih topik yang tepat dapat membuat mereka lebih terlibat dalam percakapan.

Cari tahu minat dan hobi anak remajamu, lalu gunakan itu sebagai titik awal untuk memulai pembicaraan. Misalnya, jika mereka tertarik dengan musik, kamu bisa memulai dengan berbicara tentang lirik lagu yang memiliki makna mendalam.

Bagikan pengalaman pribadi kamu yang relevan dengan topik yang ingin dibahas. Cerita pribadi dapat membuat anak merasa lebih dekat dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam perasaan atau pengalaman mereka.

Baca Juga: 3 Tanda Anak Remaja Ingin Menata Masa Depan, Kasih Dukungan

3. Menjadi teladan dalam berbicara terbuka dan jujur

3 Tips agar Anak Remaja Mau Deep Talk dengan Orangtuailustrasi remaja sedang menari (pexels.com/Ivan Samkov)

Anak remaja cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Jika kamu terbuka dan jujur dalam berbicara tentang perasaan dan pengalamanmu sendiri, anak remajamu akan lebih mungkin merasa bahwa mereka juga bisa melakukan hal yang sama. 

Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pengalamanmu sendiri dengan anak remaja. Bicarakan tentang apa yang kamu rasakan dan bagaimana kamu mengatasi berbagai situasi. Ini akan memberikan contoh bahwa berbicara tentang perasaan adalah hal yang normal dan sehat.

Tunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa rentan dan bahwa perasaan negatif adalah bagian dari kehidupan. Dengan menunjukkan kerentanan kamu sendiri, kamu memberikan izin kepada anak remaja kamu untuk melakukan hal yang sama.

Hubungan yang kuat dan komunikasi yang baik akan membantu mereka mengatasi berbagai masalah dan kekhawatiran dengan lebih baik, serta memperkuat ikatan antara kamu dan anak remaja kamu.

Baca Juga: 5 Langkah Membangun Percaya Diri Remaja di Era Media Sosial

lotus n Photo Community Writer lotus n

ya begitu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya