Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parenting

Perlu konsistensi serta dukungan dari keluarga

Pola asuh gentle parenting bisa memberi dampak positif bagi emosional anak karena menerapkan cara yang lebih lembut dan bahagia. Gaya pengasuhan ini mengutamakan pada empat elemen, yaitu empati, pengertian, rasa hormat, dan batasan. 

Peran orangtua dalam gentle parenting adalah membiarkan anaknya berperilaku sesuai usianya tanpa memberi hukuman maupun pujian. Namun lebih memahami perasaan anak dan mengedepankan komunikasi yang baik dalam mendidiknya. 

Ada pro dan kontra dari pola asuh ini. Karena selain memberi manfaat, ada kekurangan dari cara anak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuatnya. Sebagai orangtua, perhatikan 5 hal ini sebelum menerapkan gentle parenting!

1. Orangtua dan keluarga saling berkontribusi dan berkolaborasi dalam tugas-tugas harian

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parentingilustrasi sebuah keluarga (pexels.com/Elina Fairytale)

Menerapkan pola asuh gentle parenting memiliki tantangan yang lebih besar karena anak dibiarkan bebas berperilaku tanpa konsekuensi dimarahi oleh orang dewasa. Namun orangtua perlu mengajarkan disiplin dan kepatuhan di rumah untuk membuat anak mengerti cara berperilaku yang baik. Salah satunya dengan saling bekerja sama dalam tugas-tugas rumah. 

Kerja sama dan kolaborasi orang dewasa di sekitar anak akan membentuk cara berpikir anak untuk menerima dan mengikuti hal yang sama. Dan gaya gentle parenting semakin mudah diterapkan karena anak hanya perlu mencontoh hal-hal baik dalam kesehariannya. 

2. Peka terhadap masalah-masalah kecil dan saling peduli satu sama lain

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parentingilustrasi sebuah keluarga (pexels.com/Oleksandr P)

Tujuan dari gentle parenting adalah membentuk sifat empati pada anak. Namun, pada prosesnya seorang anak akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa berempati pada sekitarnya. Maka keluarga harus siap saling bahu membahu mengatasi masalah-masalah kecil yang terjadi sehari-hari. 

Sebuah keluarga yang memiliki rasa peka dan saling peduli antar sama lain akan lebih mudah menerapkan gentle parenting. Karenanya orangtua perlu mengkoreksi perilaku diri sendiri dalam sehari-hari demi mencapai tujuan dari gentle parenting.

3. Mendapat dukungan penuh dari anggota keluarga lainnya

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parentingilustrasi sebuah keluarga (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Pada prakteknya gentle parenting butuh kesiapan semua anggota keluarga. Seorang anak yang dididik dalam keluarga yang hormat pada orangtua, berbicara sopan, menghargai yang lebih muda akan lebih mudah menerima pola asuh gentle parenting. Karena dukungan penuh akan membuat anak cepat tangkap bagaimana berperilaku yang baik. 

Sebaliknya jika keluarga acuh tak acuh, lebih banyak abai, semua tanggung jawab diserahkan pada satu orang, maka sangat tidak mungkin metode gaya parenting ini diterapkan. Justru akan memberi tekanan pada orangtua dan kesalahpahaman anak dalam berperilaku yang benar. 

Baca Juga: 3 Hal Sederhana Ini Bantu Latih Skill Problem Solving Anak Sejak Dini

4. Mengajarkan anak tanggung jawab serta konsekuensi atas suatu kesalahan

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parentingilustrasi ayah dan anak sedang bermain (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Pada dasarnya pola asuh gentle parenting tidak harus menganut seratus persen teorinya. Sebaliknya seorang anak yang berbuat salah harus dikenalkan pada tanggung jawab dan konsekuensi atas perilakunya. Hal ini untuk mencapai keseimbangan antara emosi dan batasan-batasan dalam sosialnya. 

Orangtua tidak perlu kaku dan berpatokan untuk selalu sempurna di depan anak. Pada prakteknya kita juga perlu logika saat mengendalikan perilaku anak. Sehingga anak tidak semena-mena dan bebas berbuat buruk karena tidak pernah dimarahi atau dihukum orangtuanya.

5. Paham terhadap karakter anak dan siap menerima pola asuh gentle parenting

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Menerapkan Gentle Parentingilustrasi sebuah keluarga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Dan setiap karakter butuh pendekatan yang berbeda dalam pengasuhan. Karenanya orangtua perlu menilai karakter sang anak untuk siap menerima pola asuh gentle parenting. Apabila anak cenderung bisa diajak kompromi, maka gentle parenting adalah cara yang tepat. 

Sebelum memutuskan menerapkan gentle parenting, orangtua perlu memperhatikan lima hal di atas sebagai tanda kesiapan dan dukungan penuh dari keluarga. Dan pada prakteknya, butuh waktu, disiplin, dan konsistensi dari semua pihak. Dan yang paling penting, tujuan gentle parenting adalah membuat anak dan orangtua sama-sama bahagia!

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua di Media Sosial, Jangan ya!

yenny anggraini Photo Community Writer yenny anggraini

Bersikap santun, berpikir cerdas, bergerak teratur!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya