5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baik

Butuh pendekatan khusus untuk anak generasi Alpha

Setiap karakter anak dalam generasinya mempunyai cara menerima informasi yang berbeda. Sebagai orangtua di masa anak gen Alpha (2010-2025), kita perlu lebih memahami apa yang terjadi dalam lingkungan mereka. Dalam riset ilmiah tahun 2020, pengasuhan otoriter seperti generasi dahulu tidak bisa lagi diterapkan, generasi Alpha lebih cenderung kolaboratif dan komunikasi langsung dalam pengasuhan.  

Meski sebagai orangtua tetap mempunyai kendali penuh, pemahaman anak-anak tetap bisa berbeda dari kita karena keragaman informasi dari teknologi yang ada. Itulah mengapa kita harus mengikuti perkembangan teknologi sambil menjalin hubungan yang lebih erat dengan anak.

Kita pun perlu menyiapkan mentalnya dari pujian atau kritikan yang didapat mereka secara langsung atau di media sosial. Memang tidak mudah karena kita tidak bisa mengontrol kehidupan mereka 24 jam, tapi dengan mengikuti beberapa tips berikut, kita bisa membentengi mental sekaligus membuat mereka siap menerima kritikan dari orang lain. Check them out!

1. Mendidik, tapi jangan membuatnya malu 

5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baikilustrasi mengajarkan anak membuat kue (pexels.com/Gustavo Fring)

Saat kamu memberikan tugas yang dianggap mudah, ternyata dia tak bisa melakukannya. Bisa jadi kamu berpikir, ‘ampun, gitu aja gak tahu, orang gampang juga!’

Eits, daripada memarahinya, tunjukkan cara versi kamu melakukannya. Kalau ternyata dia melakukannya dengan versinya sendiri jangan marah. Bisa jadi, kemudian dia mencari informasi sendiri dan merasa lebih baik (menurutnya). Namun, kalau menurutmu versinya masih kurang oke, jangan langsung menghakimi, cobalah untuk kolaborasi. 

Anak generasi Alpha cenderung lebih menerima kerja sama dibandingkan perintah. Dia akan lebih menerima kritikan yang disertai solusi dibandingkan omdo (omong doang). Kritikan yang ditambahi dengan amarah dan bentakan justru membuatnya malu dan akhirnya malah trauma. 

2. Kritik perilakunya, bukan orangnya 

5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baikilustrasi berbicara empat mata antara orang tua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kecenderungan mengungkit masalah lain sering dilakukan oleh milenial dan generasi sebelumnya. Jadi, alih-alih menyebutkan, ‘kamu tuh anaknya gak mau dengerin, udah beberapa kali diomongin, tapi salah terus. Kayak kemarin...’, lebih baik katakan, ‘coba belajar lebih rajin, jadi nilai kamu jadi lebih baik dan orang lain akan menghargai kerja kerasmu.’

Mengatakan anak dengan label buruk sudah tidak berlaku di masa sekarang. Dibandingkan memberikan label negatif pada anak, sebaiknya beri kritikan dalam bentuk solusi positif. Ingat, kritik perilakunya dan bukan orangnya, ya.

3. Dengarkan pendapat mereka 

5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baikilustrasi anak mendengarkan nasehat ibunya (pixabay.com/mohamed_hassan)

Setelah memberikan kritikan padanya, minta responsnya dan ceritakan sudut pandangnya. Ajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya merdeka berpendapat seperti, ‘apakah menurutmu yang nanti kamu lakukan tidak jadi masalah di kemudian hari?’

Dengan ini, dia jadi lebih memikirkan baik dan buruk keputusan serta tindakan yang diambilnya. Cara ini juga membuatnya terangsang untuk meminta pendapatmu. Pengalaman hidup dan ilmu yang kamu dapat selama bertahun-tahun tentu akan membuat perspektif yang berbeda. 

Tapi ingat, jangan sampai menggurui, lho! Jika nantinya dia mengambil jalan yang berbeda, jangan marah. Kalau pun ternyata yang diambilnya tidak sesuai ekspektasinya, jangan pernah bilang, ‘kan, udah dibilangin juga!’

Baca Juga: 6 Penyebab Orangtua Gak Mau Pindah di Rumah Anak 

4. Berikan kesempatan untuk mencoba lagi 

5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan BaikIlustrasi anak membuat kue (unsplash.com/tyson)

Jangan ragu untuk tanyakan apakah dia ingin mencoba lagi hal yang sebelumnya gagal. Terkadang, kesempatan untuk bisa memperbaiki kesalahan dapat menjadi caranya untuk berdamai dengan kesalahannya. 

Tawarkan dia untuk memikirkan solusi lain sehingga kesempatan kedua yang akan dilakukannya berhasil. Selain itu, tawarkan juga solusi versimu dengan pernyataan yang lebih membangkitkan semangat seperti, ‘aku pikir kamu akan berhasil kalau…’ atau ‘mau gak nyoba cara…’. Memberikan dia beberapa opsi pilihan dapat meningkatkan peluang untuk berpikir lebih dewasa. Pada akhirnya, dia akan menerima kritikan lebih baik.

5. Hindari sarkas, gunakan komunikasi langsung 

5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baikilustrasi ekspresi sarkas (pexels.com/ Talal Hakim)

Generasi Alpha bukan tipe anak yang disindir atau sarkas jadi paham kritikan. Yang ada justru perasaannya adalah kamu tidak mendukungnya dan justru menghinanya. Jadi, tahan keinginan untuk sarkas dan sampaikan perasaanmu dengan jelas. 

Alih-alih sarkas apa yang diperbuatnya salah, bersikaplah terbuka dengan perasaanmu. Kamu tetap bisa menyampaikannya secara langsung dengan lembut dan baik. Pakai nada netral dengan kalimat positif, ya. 

Jangan salah menganggap generasi Alpha sebagai generasi bermental lembek. Sebenarnya, mereka adalah pengulangan generasi awal yang superior (Alpha), harga dirinya tinggi sehingga mudah tersenggol dengan hal-hal yang menyerang dirinya. 

Jadi kritikan yang menjurus ke personal membuatnya sangat jengkel, tapi jika kritikan tentang perilaku apalagi disertai solusi, mereka justru ingin berkolaborasi jadi lebih baik. Semoga dengan mengubah cara kita, mereka jadi lebih mau menerima kritikan dengan lebih baik, ya! 

Baca Juga: 5 Dampak Jika Orangtua Gak Mendukung Minat dan Bakat Anak

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya