5 Dampak Buruk Snowplow Parenting, Bisa Pengaruhi Perkembangan Anak

- Snowplow parenting melindungi anak dari kesulitan, membuat mereka kurang terlatih menghadapi frustrasi dan kegagalan.
- Anak-anak jadi tidak terlatih berpikir kritis dan pemecahan masalah, sehingga sulit menghadapi tantangan di masa depan.
- Dampak buruk lainnya adalah anak cenderung lebih cemas dan bergantung pada orangtua, serta terhambatnya perkembangan keterampilan hidup yang esensial.
Pernahkah kamu merasa ingin melindungi anak dari segala kesulitan? Mungkin itu adalah naluri alami yang dimiliki setiap orangtua. Snowplow parenting, atau yang sering disebut juga lawnmower parenting, adalah gaya pengasuhan di mana orangtua berusaha menghalau segala hambatan yang mungkin dihadapi anak-anak mereka. Walaupun tujuannya untuk melindungi dan memastikan anak sukses, ternyata ada dampak negatif yang bisa timbul dari pendekatan ini.
Tentu saja, melindungi anak adalah hal yang baik. Namun, jika orangtua terlalu berlebihan dalam menghilangkan segala rintangan, itu bisa mengganggu perkembangan anak dalam banyak hal. Banyak orangtua yang tidak sadar bahwa memberikan anak kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kegagalan justru akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri. Nah, berikut adalah lima dampak buruk dari snowplow parenting yang bisa memengaruhi perkembangan anak.
1. Anak jadi kurang terbiasa menghadapi frustrasi dan tantangan

Ketika orangtua terlalu melindungi anak dan menghindarkan mereka dari segala bentuk kesulitan, anak jadi kurang terlatih dalam menghadapi frustrasi. Hal ini membuat mereka merasa tidak nyaman saat menghadapi tugas atau masalah yang lebih sulit. Anak yang tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri akan cenderung menyerah atau mencari bantuan ketimbang berusaha mencari solusi.
Ke depannya, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada cara mereka menghadapi tantangan di kehidupan nyata. Anak yang tidak terbiasa menghadapi kegagalan atau kesulitan, bisa kesulitan dalam menghadapinya ketika dewasa. Padahal, kemampuan untuk mengatasi rintangan adalah keterampilan yang sangat penting, baik dalam dunia akademis, sosial, maupun profesional.
2. Keterampilan pemecahan masalah jadi terhambat

Saat orangtua terlalu sering turun tangan untuk menyelesaikan masalah anak, anak jadi tidak terlatih untuk berpikir kritis dan mencari solusi sendiri. Keterampilan pemecahan masalah ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, apalagi saat anak mulai dewasa. Tanpa keterampilan ini, anak-anak akan merasa kesulitan saat menghadapi masalah yang kompleks atau tidak terduga.
Mengasah kemampuan pemecahan masalah penting untuk membantu mereka berpikir lebih kreatif dan kritis. Anak-anak perlu diberi ruang untuk belajar dari kesalahan dan mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah, karena ini akan sangat berguna saat mereka menghadapi situasi yang lebih menantang di masa depan.
3. Kecemasan meningkat dan ketidakmampuan menghadapi ketidakpastian

Dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan lebih fleksibel, anak-anak yang dibesarkan dengan gaya snowplow parenting cenderung lebih cemas. Mereka merasa tidak siap menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian. Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mereka kenal, mereka bisa merasa bingung atau bahkan cemas.
Kecemasan yang berlebihan bisa berdampak pada kesehatan mental anak-anak. Anak-anak yang terus-menerus dilindungi dari stres atau masalah kecil pun bisa kesulitan mengatasi tekanan yang lebih besar di kemudian hari. Mereka butuh belajar untuk mengelola kecemasan dan stres dengan cara yang sehat agar bisa lebih siap menghadapi tantangan hidup.
4. Ketergantungan yang berlebihan pada orangtua dalam mengambil keputusan

Snowplow parenting juga bisa membuat anak-anak terlalu bergantung pada orangtua untuk mengambil keputusan. Karena orangtua selalu hadir untuk memecahkan masalah, anak-anak menjadi kurang percaya diri dalam membuat keputusan sendiri. Mereka mungkin merasa cemas atau ragu-ragu saat harus menghadapi situasi baru yang mengharuskan mereka untuk bertindak.
Padahal, kemampuan untuk membuat keputusan dan belajar dari kesalahan adalah bagian penting dari proses tumbuh kembang. Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri, meski terkadang mereka akan gagal. Melalui kegagalan itulah mereka belajar untuk lebih mandiri dan membangun rasa percaya diri yang kuat.
5. Terhambatnya perkembangan keterampilan hidup yang esensial

Salah satu dampak terbesar dari snowplow parenting adalah terhambatnya perkembangan keterampilan hidup yang esensial untuk kemandirian anak. Ketika orangtua selalu ada untuk mengurus segala hal, anak-anak mungkin tidak terlatih untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti mengatur uang, memasak, atau mengurus diri sendiri. Keterampilan ini sangat penting untuk masa depan mereka.
Di masa depan, anak-anak yang tidak menguasai keterampilan hidup dasar mungkin akan kesulitan saat menghadapi tanggung jawab dewasa. Kemandirian bukan hanya soal mengurus diri sendiri, tetapi juga bagaimana anak bisa berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang sehat dan efektif.
Dengan memahami dampak buruk snowplow parenting, kamu bisa lebih bijak dalam mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang. Jangan lupa untuk memberi mereka ruang untuk belajar dari kegagalan dan tantangan yang mereka hadapi, karena itu semua adalah bagian dari proses pembelajaran yang penting. Semoga bermanfaat!