Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Ramadan (IDN Times/Sukma Shakti)

Yogyakarta, IDN Times – Mudik bukan sekadar tradisi saat lebaran. Mudik atau pulang kampung ini memiliki makna mendalam terutama bagi mereka yang merantau hingga tinggal di luar pulau.

Seperti Yogie Fadila, seorang karyawan swasta selama dua tahun tak pernah menjenguk kampung halamannya di Jambi.  Pandemik Covid-19 menjadi alasan utama bagi Yogie mengurungkan niat untuk mudik.

Meski rindu bertemu dengan keluarga, laki-laki yang mempunyai satu anak ini terbentur aturan dari pemerintah yang melakukan pembatasan bepergian selama dua kali lebaran. Akhirnya tahun ini pemerintah memberikan lampu hijau untuk mudik lebaran, tentunya ini menjadi angin yang tak boleh disia-siakan bagi perantau.

 

1. Meski tiket melambung, Yogie tetap memilih menggunakan pesawat demi kenyamanan

Yogyakarta International Airport (YIA). (IDN Times/Paulus Risang)

Tak sedikit biaya yang dikeluarkan Yogie dan keluarga kecilnya untuk melepas kangen saat Lebaran. Biaya pesawat yang tak murah tetap dipilihnya untuk menjaga kenyamanan si kecil dan istrinya yang sedang mengandung.   

“Tahun ini Alhamdulillah bisa mudik ke Jambi naik pesawat, karena durasi tempuhnya lebih cepat. Sementara kalau darat, cocokin jadwal kerja susah pasti kelamaan di jalan,” katanya kepada IDN Times, Jumat (22/04/2022).

2. Butuh banyak persiapan, tapi bisa dilewati dengan kerja sama pasangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di