10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Dunia

Ada negara yang berikan cuti melahirkan tanpa bayaran

Kabar gembira untuk perempuan yang menjadi pekerja di Indonesia,  pasalnya anggota DPR sepakat untuk melanjutkan pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) menjadi UU. Dalam RUU tersebut, ibu yang melahirkan berhak mendapatkan cuti kelahiran selama 6 bulan yang sebelumnya hanya 3 bulan saja.

Selain di Indonesia, terdapat negara yang sudah lebih dulu memberikan hak cuti melahirkan yang lama untuk para ibu. Namun beberapa negara justru mempunyai aturan yang bisa dikatakan 'mengerikan' bagi para perempuan pekerja yang melahirkan. Selain hanya memberikan waktu yang sebentar, ada juga perusahaan yang tidak mau memberikan bayaran. 

1. Amerika Serikat termasuk negara dengan hak cuti melahirkan yang buruk. Ini karena perusahaan hanya memberikan waktu selama 12 minggu dan tidak mewajibkan perusahaan untuk memberikan gaji

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniaunsplash

2. Di Papua New Guinea, ibu yang akan melahirkan hanya akan dapat jatah cuti 6 minggu dan tanpa menerima bayaran. Namun, ibu bisa mendapatkan kompensasi dari menggunakan jatah sakit atau hari libur lainnya

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di DuniaIlustrasi hamil

Baca Juga: 6 Lokasi Prewedding Outdoor di Kulon Progo, Lanskap Memukau!

3. Jadi ibu baru di Tunisia, hanya mendapat jatah cuti melahirkan selama 4 minggu saja, loh. Soal bayaran, ibu yang bekerja di sektor pertanian mendapat gaiji 50 persen, bekerja di swasta berhak atas 67 persen, dan pegawai negeri berhak atas 100 persen gaji

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniailustrasi melahirkan (unsplash.com/Gabriel Tovar)

4. Jerman adalah contoh negara terbaik dalam memberikan cuti melahirkan. Jangka waktu cuti akan diberikan selama 6 minggu sebelum kelahiran dan 8 minggu setelahnya. Jika bayi yang dilahirkan prematur atau kembar, maka cuti bisa diperpanjang hingga 12 minggu

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniailustrasi ibu hamil (unsplash.com/Jordan Bauer)

5. Islandia bisa dijadikan contoh dalam memuliakan pekerja perempuan. Ibu diizinkan untuk cuti melahirkan selama 39 minggu dan tetap mendapatkan 80 persen dari gajinya

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniailustrasi ibu hamil (pexels.com/Dominika Roseclay)

Baca Juga: 5 Fakta Gudeg Jogja yang Belum Banyak Diketahui, Menarik!

6. Negara Finlandia menawarkan cuti melahirkan selama 164 hari. Namun jika ibu adalah orang tua tunggal maka cuti melahirkan bisa sampai 328 hari dengan gaji yang dibayarkan sebesar 70 persen

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di DuniaUnsplash

7. Denmark memberikan total 18 minggu cuti hamil untuk para ibu. Ini dibagi dengan empat minggu sebelum kelahiran dan 14 minggu setelah melahirkan. Sang ayah juga berhak mendapat cuti 2 minggu, loh!

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di DuniaUnsplash

8. Di Norwegia, berhak atas cuti 12 minggu selama kehamilannya. Saat melahirkan, perempuan juga bisa mengambil cuti selama 6 minggu pertama setelah melahirkan. Pekerja perempuan juga tetap dibayarkan upahnya antara 80 sampai 100 persen

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniailustrasi penurunan libido selama hamil (pexels.com/Matilda Wormwood)

9. Nah, Belgia juga jadi salah satu negara dengan cuti hamil terbaik, nih. Pasalnya, ibu bisa mengambil cuti sampai 15 minggu yang bisa diambil sekaligus atau dibagi-bagi dalam jangka waktu sampai 10 bulan setelah melahirkan. Ayah juga berhak dapat cuti sampai 10 hari

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di DuniaPexels.com/Pixabay

10. Di Serbia, cuti melahirkan untuk ibu yaitu selama 20 minggu dengan pembayaran 100 persen. Setelah itu, ibu juga bisa dapat cuti tambahan setahun tetapi dengan kompensasi yang berkurang seiring waktu

10 Negara dengan Cuti Melahirkan Terburuk dan Terbaik di Duniailustrasi ibu hamil berolahraga (unsplash.com/Lucas Favre)

Terlepas berapa lama waktu cuti melahirkan bagi pekerja perempuan, yang pasti pasca melahirkan adalah saat yang tepat untuk membangun kedekatan dengan anak. Bukan hanya oleh ibu, tapi juga ayah. Bagaimana menurut kalian? 

Baca Juga: Pelatih PSS Berharap Pertandingan Lawan PSIS Bisa Hibur Penonton 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya