Orangtua, Lakukan 5 Hal Ini untuk Bantu Tumbuhkan Mimpi Anak

Hal pertama yang bisa bantu untuk menumbuhkan mimpi anak yaitu dengan menuliskan mimpi tersebut. Dalam hal ini, biasanya mereka akan menuliskan hal-hal seperti kesuksesan, ingin menjadi sosok tertentu, dan sebagainya, kan. Ini bagus, namun biarkan juga mereka merefleksikan mimpi yang spesifik dan bisa di ukur, baik dalam jangka waktu beberapa bulan atau mungkin tahun.

Misalnya, ia memiliki keinginan bisa main gitar agar bisa menghibur saudaranya di acara ulang tahun. Tentunya kalimat ini akan sedikit berbeda jika ia menyebut ingin sukses di masa depan. Jadi meskipun gak muluk-muluk, mimpi yang spesifik akan memudahkan mereka untuk menyusun rencana begitu pula mengimplementasikannya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak-anak itu suka bereksplorasi. Dari keinginannya untuk bereksplorasi ini, mereka bakal tahu bakat apa yang dimiliki, hal-hal apa yang menarik lain bagi dirinya. Sayangnya, gak sedikit juga orang tua mendikte anaknya.

Salah satunya ketika menentukan cita-cita, misalnya.Tanpa diberikan opsi untuk menentukan pilihan, mereka diminta untuk memenuhi keinginan orang tua. Akibatnya, dalam jangka panjang mereka juga gak akan kesulitan mengekspresikan diri hingga tertekan.

Nah, untuk menumbuhkan mimpi mereka, biarkan ia mencari tahu apa yang dia suka tanpa harus didikte. Dalam hal ini orangtua bisa memberikan motivasi atau bantuan pada anak untuk menemukan mimpinya. Kalau mereka kesulitan, tenangkan tanpa harus mendikte atau menghakimi.

Mengajak anak mengapresiasi orang-orang yang berjasa juga jadi alternatif yang tepat untuk menumbuhkan mimpi mereka. Misalnya, ketika mereka pernah bertemu dengan seseorang yang membantunya menyeberang jalan. Atau memiliki seorang tersayang yang selalu memberikan perhatian.

Meskipun sederhana, namun ini bisa mengasah rasa empati dan membuka hati pada keadaan sekitar. Dalam jangka panjang, mereka juga akan terketuk untuk melakukan hal-hal tertentu untuk membantu orang lain juga. Bahkan, mereka akan memiliki mimpi sendiri dan berjuang membalas jasa orang-orang di sekitarnya.

Bukan hanya mendukung aktivitas sehari-hari, membawa cerita pemantik mimpi juga penting nih diterapkan. Misalnya, dengan menceritakan atau memperlihatkan video kisah perjuangan seseorang yang meski dalam keterbatasan namun pantang menyerah. Dari sini, bukan gak mungkin mereka juga memiliki semangat yang sama untuk meraih mimpinya.

Lebih dari itu, membawa cerita kepada anak-anak juga akan melatih kemampuan imajinasi dan berpikir kritis. Mereka akan bertanya-tanya tentang hal-hal yang sebelumnya awam. Sehingga, semakin banyak pertanyaan dan jawaban yang didapatkan, pengetahuan mereka juga makin kaya.

Dalam proses belajar atau banyak hal lainnya, masih banyak juga orangtua yang menjadikan hasil sebagai patokan keberhasilan. Jadinya, mereka gak mau tahu yang penting anaknya memiliki nilai bagus. Kalau tidak, maka akses akan fasilitas tertentu akan dicabut, misalnya.

Sekilas ini terlihat disiplin, namun pendekatan pola asuh seperti ini sebenarnya bermasalah. Sebab, ini akan mengurangi fokus anak karena merasa dituntut. Akibatnya merasa akan semakin malas untuk belajar.

Maka dari itu dibanding menjadikan hasil sebagai hal utama, akan lebih baik bantu mereka menghargai proses. Misalnya, dengan mengajak mereka diskusi tentang target kecil, yang kalau pun nanti gagal gak perlu disalahkan. Toh, dalam meraih mimpi pun gak ada yang instan dan semuanya butuh proses panjang, kan.

Kesimpulannya, menumbuhkan mimpi bagi anak-anak tentu menjadi hal yang menyenangkan. Dari sini mereka akan menemukan motivasi dan semangat baru. Jadi, bantu mereka membangun mimpinya dengan cara positif tanpa mengekang atau meremehkan.