Cara Mencegah Hubungan Toksik dalam Keluarga Menurut Psikolog
Pencegahan Toxic Relationship dalam Keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Di dalam keluarga tentu ada permasalahan dan konfliknya masing-masing. Namun, hal ini bisa menimbulkan disfungsi jika anggota keluarga tidak berinteraksi satu sama lain dan menyelesaikan masalah tersebut secara sehat.
Disfungsi tersebut berkaitan erat dengan hubungan toksik atau beracun dalam keluarga. Nah, kenali lebih lanjut perihal hubungan toksik dalam keluarga dan cara mencegahnya berdasarkan pemaparan psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berikut ini.
Baca Juga: 7 Tips Melatih Anak agar Lebih Rapi dan Mandiri
1. Penyebab disfungsi pada keluarga
Psikolog Center for Public Health, Fakultas Psikologi UGM, Nurul Kusuma Hidayati, mengatakan setidaknya ada lima problem terbesar yang terjadi dalam keluarga.
Di antaranya, salah satu pihak merasa bertanggung jawab atas permasalahan yang dialami keluarga atau sebaliknya, terlalu berusaha menghindari konflik dengan anggota keluarga, perbedaan ide tentang cara terbaik menyelesaikan masalah, ada perbedaan yang gak pernah terselesaikan, serta terjadi perselisihan serius atas masalah yang tidak penting.
Sementara, keluarga disfungsional merupakan kondisi di mana konflik dan perilaku menyimpang pada anggota keluarga terjadi terus-menerus dan merugikan anggota keluarga lainnya.
“Keluarga disfungsional adalah keluarga yang tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya, dapat diartikan adanya pertentangan antara individu dalam keluarga yang menyebabkan hubungan antaranggota keluarga tidak harmonis,” papar Nurul dilansir laman resmi UGM, Selasa (19/8/2022).
Baca Juga: 5 Tanda Orangtua yang Tak Bertanggung Jawab terhadap Anak