TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahan

Salah satunya melatih mereka untuk fokus pada solusi

ilustrasi anak menangis (unsplash.com/unsplash+)

Intinya Sih...

  • Anak perlu diajari fokus pada solusi daripada hukuman atau permalukan
  • Mencoba validasi perasaan anak saat berbuat kesalahan dapat membantu mereka merenungkan kesalahannya
  • Hindari menghukum, mempermalukan, atau mengucapkan kalimat yang menggurui saat anak berbuat kesalahan

Seperti halnya orangtua, anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya pasti juga pernah melakukan kesalahan. Misalnya ketika mereka berebut mainan dengan teman sebayanya, merusak barang, dan sebagainya. Menghadapi situasi tersebut, tentu menjadi keresahan atau kesulitan tersendiri bagi orangtua. Apalagi jika situasinya tidak terkendali. 

Maka dari itu, mencari strategi yang tepat untuk mendidik anak belajar dari kesalahan perlu dilakukan. Hal tersebut penting untuk meminimalkan dampak buruk di masa depan. Salah satunya yaitu dibanding menghukum atau mempermalukan, akan lebih baik jika kita  melatih mereka untuk  fokus pada solusi. 

Lantas, apa saja tips efektif mengajarkan anak belajar dari kesalahan? Simak daftarnya sampai akhir, ya! 

1. Mencoba untuk memvalidasi perasaan mereka

Mari akui, menyadari anak berbuat kesalahan memang sering kali menjengkelkan. Di situasi tersebut, tidak jarang orangtua bereaksi dengan menghakimi atau menyalahkan anak. Meskipun tujuannya untuk menasihati, reaksi seperti itu justru  tidak efisien untuk mengubah kesalahan anak lebih baik. Yang ada, anak bisa jadi sulit berkata jujur atau bahkan memberontak.

Maka dari itu, salah satu tips yang bisa diterapkan yaitu dengan mencoba validasi perasaan mereka. Misalnya ketika anak menjatuhkan piring, ucapkan kalimat, "Kamu pasti merasa bersalah karena telah memecahkan piring kesayangan mama, ya." Dengan validasi, ini akan membuat mereka lebih tenang serta belajar merenungkan kesalahannya. Kalau sudah agak tenang, kamu bisa membantu mereka untuk regulasi emosi dan mengajari mereka untuk lebih berhati-hati.

2. Melatih anak untuk fokus pada solusi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kesalahan merupakan hal yang wajar dalam proses belajar anak. Tetapi meskipun wajar, memaklumi atau menjadikan kesalahan sebagai hal yang biasa dan membiarkan berlarut-larut, tentu tidak tepat. Maka, salah satu solusi untuk mengatasi situasi tersebut yaitu dengan fokus pada solusi dan membantu mereka untuk memperbaiki kesalahan tersebut segera mungkin.

Dilansir The Learning Lab, memberikan feedback segera merupakan kesempatan untuk mengidentifikasi area mana yang perlu diperbaiki selagi informasi tersebut masih jelas dalam ingatan anak. Dalam hal ini, akan lebih tepat jika kamu memberikan feedback yang spesifik dan mengacu pada solusi atau perspektif.

Seperti dibanding mengucapkan kalimat yang meremehkan atau memaki, kamu bisa melibatkan mereka mencari ide untuk memperbaiki kesalahan. Semisal ketika anak menumpahkan sesuatu, tanyakan "kira-kira ini bisa dibersihkan pakai sapu atau alat pel, ya?"

 

Baca Juga: 5 Tips Atasi Pertengkaran Anak-Anak Tanpa Membela Salah Satu Pihak

Verified Writer

Aprilia Nurul Aini

Have a blast!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya