3 Kebiasaan Sehari-hari untuk Mengajarkan Kerapian pada Anak
ilustrasi anak (pexels.com/Ron Lach)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanggung jawab orangtua terhadap anak, terutama saat mereka masih kecil, mencakup banyak hal, termasuk kerapian diri. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan nilai-nilai kerapian sejak dini. Cara yang efektif untuk melakukannya adalah dengan memulai dari kebiasaan-kebiasaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Mulai dari mengajarkan anak untuk merapikan tempat tidur dan kamar mereka setiap pagi, hingga mendorong mereka untuk mandi secara teratur dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, membiasakan anak untuk merapikan mainan mereka setelah bermain juga merupakan langkah yang penting.
Dengan mengajarkan kebiasaan-kebiasaan ini secara konsisten, akan membantu membentuk sifat rapi pada anak yang akan terbawa hingga dewasa. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, mari kita bahas satu per satu dalam pembahasan berikut ini.
1. Membiasakan untuk selalu merapikan tempat tidurnya
ilustrasi anak (pexels.com/Ron Lach)Mendidik karakter anak dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membiasakannya untuk merapikan tempat tidur sendiri. Sebelum bermain atau pergi ke sekolah, anak diajarkan untuk bertanggung jawab merapikan tempat tidurnya sendiri. Kebiasaan ini menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari yang mengajarkan kerapian diri kepada anak.
Dari kebiasaan sederhana ini, anak menjadi terbiasa dengan kerapian hingga dewasa. Sehingga, sebelum pergi bekerja atau beraktivitas, ia sudah terbiasa merapikan tempat tidur atau kamarnya terlebih dahulu. Meskipun terlihat sederhana, namun hal ini sangat bermanfaat dalam menanamkan nilai kerapian diri pada anak.
2. Ajarkan anak untuk rajin mandi dan menjaga kebersihan diri
ilustrasi anak mandi (pexels.com/Cottonbro Studio)Salah satu kebiasaan penting lainnya dalam mengajarkan kerapian diri pada anak adalah dengan membiasakannya untuk rajin mandi. Mandi secara teratur setiap hari dan menjaga kebersihan diri adalah hal yang penting. Banyak orangtua yang sangat menekankan hal ini kepada anak-anak mereka.
Anak diajarkan untuk mandi pagi dan sore, serta segera membersihkan diri setelah bermain. Mereka juga diajarkan untuk selalu memakai pakaian yang bersih. Meskipun terkadang terlihat seperti sikap yang cerewet, namun hal ini sebenarnya adalah upaya mendidik anak untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kerapian diri mereka.
Maka, tidaklah berlebihan bagi orangtua untuk menekankan pentingnya mandi dan menjaga kebersihan kepada anak-anak mereka. Ini akan membantu anak terbiasa untuk selalu memperhatikan kerapian dan kebersihan diri mereka sejak dini.
Baca Juga: Cerita Essy Tularkan Peduli Sampah ke Anak-Anak lewat Mainan
3. Biasakan anak untuk merapikan mainannya setelah bermain
ilustrasi anak bermain (pexels.com/Oleksandr P)Ajarkan anak untuk selalu merapikan mainannya setelah bermain. Meskipun mainan bisa berserakan di lantai saat bermain, namun anak perlu diajarkan untuk merapikannya setelah selesai bermain. Kebiasaan ini sebaiknya diterapkan sejak usia dini agar anak terbiasa dengan tanggung jawab merapikan barang-barangnya.
Meskipun terkadang sulit bagi orangtua untuk menahan keinginan untuk merapikan mainan yang berantakan, namun ini adalah momen penting untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab. Mereka perlu belajar bahwa setelah menggunakan sesuatu, mereka harus membersihkannya dan merapikannya kembali. Dengan begitu, nilai-nilai kerapian dan kebersihan akan tertanam secara alami dalam diri mereka.
Dari tiga poin yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa mengajarkan kerapian diri pada anak sebaiknya dimulai sejak dini dengan kebiasaan sehari-hari. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut akan menjadi bagian integral dari kepribadian anak dan akan terus terjaga hingga dewasa.
Baca Juga: 7 Hal Penting yang Perlu Orangtua Ajarkan Kepada Anak Generasi Alpha
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
