Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/MART PRODUCTIO)

Intinya sih...

  • Demam adalah reaksi tubuh melawan infeksi, bukan musuh yang harus ditakuti
  • Suhu tubuh hingga 38-39°C masih aman, tapi waspada jika mencapai 40°C atau lebih
  • Pastikan menggunakan termometer, hindari kompres dingin, berikan cairan dan obat penurun demam sesuai kebutuhan

Ketika anak tiba-tiba demam, rasanya seperti dunia ikut memanas. Orang tua, terutama yang baru pertama kali punya anak, biasanya akan langsung panik saat melihat suhu tubuh si kecil meningkat. Padahal, demam adalah reaksi alami tubuh untuk melawan infeksi, bukan penyakit yang harus ditakuti berlebihan. Meski begitu, rasa panik tetap sulit dihindari, bukan?  

Nah, supaya kamu lebih tenang menghadapi situasi ini, yuk simak tujuh cara mengatasi rasa panik saat anak demam berikut ini. Dengan memahami langkah-langkah yang tepat, kamu bisa menghadapi kondisi ini dengan lebih santai dan rasional.  

1. Pahami bahwa demam adalah tanda tubuh melawan infeksi

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Hal pertama yang harus kamu ingat adalah demam bukan musuh. Tubuh anak yang sedang demam sebenarnya sedang bekerja keras melawan virus atau bakteri yang masuk. Jadi, jangan langsung panik jika suhu tubuh anak meningkat.  

Suhu tubuh yang naik hingga 38°C-39°C biasanya masih dalam kategori aman. Itu adalah mekanisme alami tubuh untuk membuat lingkungan yang gak nyaman bagi kuman. Namun, kamu perlu waspada jika suhu tubuh anak mencapai 40°C atau lebih, karena itu bisa menjadi tanda infeksi serius yang butuh perhatian medis.  

2. Ukur suhu tubuh anak dengan termometer

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Exergen Corporation)

Jangan hanya mengandalkan perkiraan dari sentuhan tangan untuk mengetahui apakah anakmu demam atau gak. Perasaan panas saat menyentuh dahi anak belum tentu akurat. Gunakan termometer untuk memastikan suhu tubuhnya.  

Ada berbagai jenis termometer yang bisa kamu gunakan, seperti termometer digital atau inframerah. Pastikan kamu tahu cara penggunaannya, ya. Setelah mengetahui angka pasti suhu tubuh anak, kamu bisa lebih tenang dan mengambil langkah yang tepat. 

3. Beri anak kompres hangat, bukan kompres dingin

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Tima Miroshnicher)

Salah satu mitos yang sering dipercaya adalah memberikan kompres dingin saat anak demam. Padahal, ini justru bisa membuat tubuh anak menggigil dan merasa gak nyaman. Sebaiknya, gunakan kompres hangat pada dahi atau lipatan tubuh, seperti ketiak dan selangkangan.  

Kompres hangat membantu tubuh anak melepaskan panas dengan cara yang alami. Selain itu, ini juga bisa membuat anak merasa lebih nyaman. Pastikan kain atau handuk yang digunakan bersih dan airnya gak terlalu panas, ya.  

4. Jaga asupan cairan anak untuk hindari dehidrasi

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Saat demam, tubuh anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Oleh karena itu, sangat penting memastikan anak tetap terhidrasi. Berikan air putih, jus buah, atau cairan elektrolit jika diperlukan.  

Kalau anak masih menyusu, pastikan dia tetap mendapatkan ASI atau susu formula sesuai kebutuhannya. Untuk anak yang lebih besar, kamu juga bisa memberikan makanan berkuah seperti sup untuk membantu memenuhi kebutuhan cairannya.

5. Tidak perlu langsung memberikan obat penurun demam

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sebagai orang tua, mungkin kamu merasa ingin segera memberikan obat penurun demam agar suhu tubuh anak kembali normal. Tapi tunggu dulu! gak semua demam membutuhkan obat.  

Jika suhu tubuh anak masih di bawah 38,5°C dan ia terlihat cukup aktif, kamu bisa menunggu sambil memantau kondisinya. Obat penurun demam, seperti paracetamol atau ibuprofen, sebaiknya diberikan hanya jika anak merasa sangat gak nyaman atau suhu tubuhnya terus meningkat. Jangan lupa, selalu konsultasikan dosis yang tepat dengan dokter, terutama jika ini pertama kalinya anakmu demam.

6. Alihkan perhatianmu dengan aktivitas positif

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Tima Miroshnicher)

Rasa panik biasanya muncul karena pikiranmu terlalu fokus pada hal-hal negatif yang mungkin terjadi. Untuk mengatasinya, cobalah mengalihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas positif.  

Kamu bisa mencoba menulis jurnal tentang perkembangan kesehatan anak, membaca artikel terpercaya tentang cara menangani demam, atau bahkan menonton film santai saat anak sedang beristirahat. Dengan begitu, pikiranmu akan lebih tenang dan gak terbawa kepanikan. 

7. Ketahui kapan harus membawa anak ke dokter

ilustrasi anak sedang sakit (pexels.com/Tima Miroshnicher)

Rasa panik sering kali muncul karena kamu gak tahu kapan harus mencari bantuan medis. Untuk mengatasi ini, usahakan untuk memahami tanda-tanda yang membutuhkan perhatian dokter, seperti suhu tubuh anak mencapai 40°C atau lebih. Demam berlangsung lebih dari tiga hari. Anak tampak sangat lemas atau sulit dibangunkan. Muncul gejala lain seperti ruam, muntah terus-menerus, atau kesulitan bernapas.  

Jika salah satu dari tanda-tanda tersebut muncul, jangan ragu untuk segera membawa anak ke dokter. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan kepastian dan penanganan yang tepat.  

Rasa panik saat anak demam adalah hal yang wajar, terutama bagi orangtua yang baru pertama kali mengalaminya. Tapi ingat, panik gak akan menyelesaikan masalah. Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa lebih tenang dan fokus memberikan perawatan terbaik untuk si kecil. Semoga dengan cara-cara ini, kamu bisa menghadapi demam anak dengan lebih percaya diri. Selalu ingat, kamu gak sendiri, dan semuanya akan baik-baik saja!  

Editorial Team