Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika deretan tantangan datang bertubi-tubi dan kita merasa terjebak dalam kebuntuan penyelesaian, janganlah ragu untuk berbagi kisah kepada orang-orang terdekat, termasuklah orangtua. Terkadang, justru dalam berbagi cerita tersebut, kita bisa menemukan solusi bijak untuk berbagai persoalan yang menghimpit, tak terkecuali masalah finansial atau bahkan urusan asmara.

Namun, kadang muncul rasa canggung saat hendak berbicara dengan orangtua. Ada kekhawatiran, entah itu berupa takut mendapat teguran atau malah menambah beban pikiran orangtua yang mungkin tengah menghadapi urusan lain. Namun, jangan biarkan kegelisahan ini membuat kita semakin terbebani. Ada beberapa tips yang bisa dijalankan ketika ngobrolin masalah pribadimu dengan orangtua. Simak, yuk!

1. Bersikap tenang dan terbuka

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selalu ingat, meskipun kamu dihadapkan pada berbagai beban masalah, itu bukanlah alasan untuk mengakhiri hidup. Selalu ada jalan keluar dan solusi yang bisa dicari, dan jangan pernah ragu untuk berbicara mengenai beban yang kamu hadapi kepada orangtua.

Sebelum kamu membuka diri tentang permasalahanmu, cobalah untuk merenung dan tenangkan pikiranmu. Percayalah bahwa dengan berbicara jujur kepada orangtua, kamu akan menemukan jalan keluar yang lebih baik.

Bersikaplah santai dan coba tenangkan pikiranmu. Jangan biarkan kegelisahan menghantui; percayalah bahwa walaupun situasinya bisa pahit dan terkadang membuatmu merasa menjadi beban bagi orangtua, namun berbicara mengenai permasalahan justru dapat membuka pintu solusi yang lebih baik.

2. Tanamkan keyakinan bahwa kejujuran akan menemukan solusi

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/Los Muertos Crew)

Jika kita terus-menerus menyembunyikan perasaan baik-baik saja hanya karena takut masalah akan semakin kompleks dan membuat orang lain kecewa, maka kita akan terus terjebak dalam perasaan ketidaknyamanan yang tak terucapkan. Padahal, dengan berbicara jujur kepada orangtua, meskipun mungkin ada risiko-risiko yang harus dihadapi, ayah dan ibu akan berusaha dengan tulus mencari solusi dan membantu kita meredakan batin yang gelisah.

Jangan ragu untuk berbicara langsung melalui mulut sendiri kepada orangtua. Lebih baik mengungkapkan keraguan dan kekhawatiran secara langsung daripada melalui perantara yang bisa membuat pesan menjadi kabur. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa pesan kita disampaikan dengan jelas dan orangtua dapat memberikan dukungan serta pandangan yang tepat.

3. Siap menerima konsekuensi

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kita berani mengatakan jujur pada orangtua, penting untuk memahami bahwa ada risiko yang perlu dihadapi, terutama jika kita telah melakukan tindakan yang kurang baik atau buruk. Mungkin saja kita akan dihadapkan pada teguran atau marah dari orangtua. Namun, tak peduli apa yang terjadi, kita harus siap menerima konsekuensi tersebut, karena kesalahan yang kita buat juga memerlukan tanggung jawab.

Dalam hidup, tidak jarang kita melakukan kesalahan, dan mendapat hukuman sebagai bentuk kritik atau tindakan orangtua adalah bagian alaminya. Namun, di balik teguran itu, ingatlah bahwa orangtua senantiasa memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap anaknya. Mereka ingin kita tumbuh dan belajar dari kesalahan, sehingga kedepannya kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

4. Memulai dengan basa-basi untuk mencairkan suasana

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/SHVETS production)

Apabila hubunganmu dengan orangtua terasa kaku, sebaiknya jangan langsung mengungkapkan beban yang ada di dalam pikiranmu. Sebagai gantinya, mulailah dengan obrolan yang ringan dan santai, untuk merangsang terciptanya keakraban di antara kalian.

Perlahan-lahan, bangun suasana yang lebih akrab sebelum memasuki topik yang lebih serius. Pastikan kamu memilih waktu yang tepat dan kondisi di mana kalian dapat berbicara dengan tenang. Dan saat kamu menyampaikan masalah yang sedang menghimpit, lakukan dengan penuh kehati-hatian dan perasaan.

5. Sampaikan permintaan maaf jika perbuatanmu salah

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/Ron Lach)

Ketika kita melakukan kesalahan yang berpotensi mempermalukan keluarga, langkah pertama yang baik adalah mengucapkan permintaan maaf dan menunjukkan rasa penyesalan kepada orangtua sebelum bercerita. Dalam banyak kasus, memohon maaf dapat membantu meringankan beban yang ada dalam pikiran kita.

Dengan mengungkapkan rasa penyesalan dan permintaan maaf, kita memperlihatkan tanggung jawab atas kesalahan yang telah terjadi. Kemudian, ketika kita menceritakan masalah tersebut kepada orangtua, kita memiliki kesempatan untuk berbicara terbuka tentang apa yang telah terjadi dan bagaimana kita berniat untuk memperbaikinya.

Ingatlah bahwa kejujuran dan rasa tanggung jawab adalah langkah awal menuju perbaikan diri dan menghindari kesalahan serupa di masa depan. Orangtua mungkin akan lebih menghargai usaha kita untuk menghadapi kesalahan dengan kepala tegak dan niat baik untuk memperbaiki situasi.

Selalu ingat bahwa orangtua peduli dan ingin yang terbaik untukmu. Membuka komunikasi dengan mereka bukan hanya membantu kita menemukan solusi, tetapi juga mempererat hubungan kita dengan mereka. Jadi, jangan ragu untuk berbicara dan meminta bantuan ketika diperlukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team