Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Kehadiran anak-anak dalam kehidupan sehari-hari sering kali dianggap sebagai cahaya yang menyinari masa depan. Namun, di balik kepolosan wajah mereka, tersembunyi realitas yang kompleks mengenai interaksi sosial yang berkembang dalam dunia anak-anak. Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah perilaku mengejek atau merendahkan sesama anak.

Ejekan dan kata-kata merendahkan yang diucapkan anak-anak dapat memiliki dampak jangka panjang yang mendalam terhadap psikologis korban. Terkadang, bahkan sederetan tawa dan canda di baliknya mampu menyembunyikan rasa sakit dan kerentanan yang mungkin dirasakan oleh anak yang menjadi sasaran.

Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk memahami penyebab di balik fenomena ini, sehingga langkah-langkah pencegahan dan pendekatan yang tepat dapat diambil untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Apa saja penyebabnya? Yuk, simak!

1. Pengaruh lingkungan keluarga

ilustrasi anak (pexels.com/Victoria Rain)

Tidak dapat disangkal bahwa lingkungan keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak. Lingkungan ini adalah tempat pertama di mana anak-anak belajar tentang interaksi sosial, nilai-nilai, dan norma-norma yang membentuk pandangan mereka tentang dunia di sekitarnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika lingkungan keluarga memiliki dampak yang kuat pada perilaku anak-anak, termasuk mengapa mereka mungkin suka mengejek teman sebaya mereka.

Jika di lingkungan keluarga terdapat perilaku merendahkan atau ejekan, anak-anak kemungkinan besar akan menganggapnya sebagai perilaku yang dapat diterima atau bahkan dihargai. Mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah cara yang sah untuk mendapatkan perhatian, mendapatkan kekuatan, atau menunjukkan superioritas. Bisa jadi mereka bahkan merasa bahwa perilaku ini dianjurkan karena mereka melihat orang-orang yang mereka hormati atau cintai melakukannya.

2. Perasaan tidak aman

Editorial Team

Tonton lebih seru di