5 Cara agar Anak Bisa Menerima Kritikan Orang Lain dengan Baik

Setiap karakter anak dalam generasinya mempunyai cara menerima informasi yang berbeda. Sebagai orangtua di masa anak gen Alpha (2010-2025), kita perlu lebih memahami apa yang terjadi dalam lingkungan mereka. Dalam riset ilmiah tahun 2020, pengasuhan otoriter seperti generasi dahulu tidak bisa lagi diterapkan, generasi Alpha lebih cenderung kolaboratif dan komunikasi langsung dalam pengasuhan.
Meski sebagai orangtua tetap mempunyai kendali penuh, pemahaman anak-anak tetap bisa berbeda dari kita karena keragaman informasi dari teknologi yang ada. Itulah mengapa kita harus mengikuti perkembangan teknologi sambil menjalin hubungan yang lebih erat dengan anak.
Kita pun perlu menyiapkan mentalnya dari pujian atau kritikan yang didapat mereka secara langsung atau di media sosial. Memang tidak mudah karena kita tidak bisa mengontrol kehidupan mereka 24 jam, tapi dengan mengikuti beberapa tips berikut, kita bisa membentengi mental sekaligus membuat mereka siap menerima kritikan dari orang lain. Check them out!
1. Mendidik, tapi jangan membuatnya malu
Saat kamu memberikan tugas yang dianggap mudah, ternyata dia tak bisa melakukannya. Bisa jadi kamu berpikir, ‘ampun, gitu aja gak tahu, orang gampang juga!’
Eits, daripada memarahinya, tunjukkan cara versi kamu melakukannya. Kalau ternyata dia melakukannya dengan versinya sendiri jangan marah. Bisa jadi, kemudian dia mencari informasi sendiri dan merasa lebih baik (menurutnya). Namun, kalau menurutmu versinya masih kurang oke, jangan langsung menghakimi, cobalah untuk kolaborasi.
Anak generasi Alpha cenderung lebih menerima kerja sama dibandingkan perintah. Dia akan lebih menerima kritikan yang disertai solusi dibandingkan omdo (omong doang). Kritikan yang ditambahi dengan amarah dan bentakan justru membuatnya malu dan akhirnya malah trauma.