Jogja tak hanya memiliki wisata indah namun juga sederet universitas bergengsi yang ternyata sudah lama ada. Bahkan perguruan tinggi tersebut mulai dirintis sebelum kemerdekaan Indonesia oleh para tokoh nasional dan daerah.
Hal ini tak terlepas dari tujuan mulia mereka untuk generasi penerus khususnya di Jogja agar bisa merasakan bangku pendidikan tinggi seperti negara lain. Lalu apa saja universitas tertua dan sarat akan sejarah di Jogja? Berikut daftarnya.
Didirikan pada 3 Maret 1946, Universitas Gajah Mada dulunya bernama Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada. Pendirian Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada merupakan hasil pemikiran beberapa tokoh pendidikan yaitu Mr. Sunaryo, Dr. Priyono, Ir. Marsito, Mr. Budiarto. Pada awalnya hanya ada tiga fakultas yaitu hukum dan ekonomi, filsafat, sastra, kebudayaan yang ada di universitas favorit tersebut.
Hingga pada 19 Desember 1949, namanya berubah menjadi Universitas Gajah Mada dan memiliki fakultas tambahan baru seperti pertanian, kedokteran, dan teknik. Dikenal sebagai universitas tertua di Indonesia, UGM terus menorehkan prestasinya. Bahkan hingga kini UGM tak pernah absen berada dalam jajaran universitas terbaik di Indonesia.
Universitas Islam Indonesia (UII) terletak di Jalan Kaliurang, Krawitan, Sleman, Yogyakarta. UII merupakan universitas swasta tertua di Yogyakarta sekaligus Indonesia. Sebelum menjadi universitas, UII dulunya bernama Sekolah Tinggi Islam Indonesia. UII dibuka pada 10 April 1946.
Bukan sembarang orang, penggagas berdirinya UII adalah tokoh-tokoh nasional. Seperti Mohammad Hatta, Wahid Hasyim, Mohammad Roem dan lainnya. Saat dibuka, UII hanya memiliki 4 fakultas yaitu fakultas agama, ekonomi, hukum, dan pendidikan.
UII sendiri sebenarnya memiliki beberapa cabang di Indonesia. Namun karena adanya peraturan pemerintah, cabang UII di beberapa daerah dimerger dengan pusatnya di Jogja. UII juga dikenal sebagai cikal bakal lahirnya universitas swasta di Indonesia.
Universitas Sanata Dharma (USD) merupakan universitas swasta yang terletak di Jalan Affandi, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman. Awalnya, universitas ini memiliki nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Sanata Dharma dan dibuka pada 17 Desember 1955.
Berdirinya Universitas Sanata Dharma merupakan ide langsung dari Mohammad Yamin yang kala itu menjabat sebagai Menteri pendidikan. Nama Sanata Dharma sendiri diambil dari kata 'Sanyata Dharma' yang memiliki arti pelayanan yang nyata.
Awalnya kampus ini memiliki 4 fakultas utama yaitu sejarah, MIPA, ilmu pendidikan dan bahasa Inggris. Kini Universitas Sanata Dharma berkembang dan memiliki 8 fakultas dengan 35 program studi mulai dari Sarjana hingga Doktoral.
Banyak menjadi jujugan bagi mahasiswa yang ingin bekerja di bidang migas dan pertambangan. UPN Veteran Yogyakarta sudah berdiri pada 8 Oktober 1958, dan memiliki tiga fakultas unggulan yaitu pertambangan, perminyakan dan geologi. UPN dulunya memiliki nama Akademi Pembangunan Nasional Veteran. Lalu pada tahun 1965, namanya berganti menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nusantara Veteran.
Selain di Yogyakarta, ada cabang UPN lain di Surabaya dan Jakarta. Pada awal berdiri, UPN merupakan universitas kedinasan di bawah Departemen Pertahanan HAM, namun pada tahun 1995, statusnya berubah menjadi perguruan tinggi swasta dibawah Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS). Lika liku perubahan status UPN berakhir pada 2014, karena akhirnya resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri.
Memiliki nama yang cukup menarik ternyata nama Universitas Janabadra diambil dari Pujangga Jawa pada abad VII bernama D'nanabadra. Agar lebih mudah maka diambil Janabadra. Berdiri pada 7 Oktober 1958, universitas yang terletak di Jalan Tentara Rakyat Mataram 58, Bumijo, Jetis, Yogyakarta, ini merupakan usul atau ide dari para pejabat daerah dan pejuang kemerdekaan pada saat itu. Salah satunya adalah Soetedjo Brodjonegoro yang merupakan dosen Universitas Gajah Mada saat itu.
Nama awal dari Universitas yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 ini awalnya adalah Perguruan Tinggi Janabadra. Namun karena adanya UU nomor 22 tahun 1961, lalu berubah menjadi Universitas Janabadra. Saat itu juga Perguruan Tinggi Sawerigading bergabung menjadi satu dengan Janabadra dan menyelenggarakan tiga fakultas yaitu hukum, teknik, dan ekonomi. Kini fakultas tersebut bertambah dengan adanya fakultas pertanian di dalamnya.
Menyimpan cerita sejarah dan perjuangan tokoh penggagasnya, universitas-universitas di atas hingga kini bertahan dan banyak mengukir prestasi yang membanggakan, lho. Ada kampusmu, gak?