Tari Edan-edanan dalam di rangkaian pernikahan adat Jawa (Website bantulkab.go.id)
Para penari akan berdandan lucu seperti badut dan bertingkah menggemaskan sambil bergerak asal-asalan. Namun, dibalik gerakan tak beraturannya, tetap perlu dilakukan dengan teknik yang baik. Hal tersebut dilakukan karena penari harus tampil energik selama pertunjukan. Gerakannya juga perlu menyatu dengan irama sehingga menghasilkan tarian yang enak dinikmati.
Para penari membawa properti seperti kipas atau kemoceng. Ini berfungsi sebagai simbol penolak bala untuk mengusir roh jahat yang hendak mengganggu kelancaran acara.
Tari Edan-edanan memiliki daya tarik tersendiri bagi penontonnya. Gak sekadar ritual, tapi juga hiburan yang masuk ke segala usia dan kalangan. Ini didukung oleh ekspresi para penari yang mencerminkan kegilaan sehingga mampu menghibur tamu undangan. Tak sekadar hiburan jenaka, tarian ini menjadi cerminan untuk selalu berupaya menjaga keharmonisan hidup berumah tangga.
Ikutlah menyaksikan dengan penuh apresiasi ketika kamu menghadiri undangan pernikahan dan terdapat pertunjukan Tari Edan-edanan. Jaga kelestariannya dan hormati prosesinya, karena gak hanya bikin kamu tertawa tapi juga mengajarkan tentang refleksi kehidupan manusia yang sedang merayakan perjalanan barunya sebagai pasangan suami istri yang bahagia.