Monumen Serangan Umum 1 Maret (kemdikbud.go.id)
Terjadinya pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki membuat tentara Jepang di Indonesia turut berhasil dipukul mundur. Tanpa berlama-lama, pada 11 September 1945, perwakilan dari delapan bekas radio tawanan Jepang mengadakan pertemuan bersama pemerintah di Jakarta. Dari pertemuan ini Radio Republik Indonesia (RRI) resmi didirikan dan tanggal tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Radio Indonesia.
Sayangnya, Sekutu kembali mengancam buat menduduki Indonesia setelahnya. Hal ini memicu kembali bangkitnya radio di era revolusi. Salah satu momen yang cukup krusial di Yogyakarta adalah ketika empat tahun pasca merdeka, tepatnya pada 1 Maret 1949 atau yang kita ketahui sebagai Serangan Umum 1 Maret. Dikutip dari laman Benteng Vredeburg, penyerangan ini dilakukan oleh gabungan masyarakat Indonesia, termasuk TNI, Kepolisian, laskar, dan masyarakat sipil yang gigih membela kemerdekaan.
Dalam pertempuran tersebut, Radio Perjuangan menjadi media komunikasi sekaligus penyampaian informasi kepada masyarakat secara luas. Setiap harinya, radio menyiarkan kalimat-kalimat motivasi dan inspirasi dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Di daerah lain, seperti Surabaya, radio juga miliki peran besar, lho. Pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, masyarakat gabungan angkat senjaya melawan sekutu dan radio menjadi alat yang mengkoordinasikan gerakan lawan serta menyebarkan semangat.