Sejarah Hari Purbakala Nasional, Ada Sejak Zaman Belanda

Tahukah kamu kalau setiap 14 Juni diperingati sebagai Hari Purbakala Nasional? Masih banyak yang belum tahu, padahal peringatan ini sudah memasuki tahun ke-112 pada 2025. Hari ini diperingati untuk mengenang berdirinya lembaga kepurbakalaan pertama di Indonesia, yang menjadi cikal bakal pelestarian situs dan benda bersejarah di Tanah Air.
Nah, berikut ini sejarah Hari Purbakala Nasional yang menarik untuk disimak. Ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, lho!
1. Pendirian lembaga pemerhati peninggalan sejarah sejak abad ke-17

Sadar akan pentingnya objek peninggalan sejarah, sejumlah lembaga didirikan oleh pemerintah Belanda yang pada masa itu tiba di abad ke-17. Dilansir laman Kementerian Kebudayaan, lembaga-lembaga yang didirikan adalah:
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1778)
Archaeologische Vereeniging (1885)
Commissie in Nederlandsch-Indie voor oudheidkundig onderzoek op Java en Madoera (1901)
Mereka bertujuan untuk melakukan penelitian serta pengumpulan benda-benda peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia, khususnya Jawa dan Madura. Jawatan Purbakala kemudian dibentuk pada 14 Juni 1913 dan akhirnya menjadi asal-usul penetapan Hari Purbakala Nasional.
2. Meluasnya penelitian situs sejarah

Jawatan Purbakala ini disebut dengan Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indie. Mereka kemudian melakukan penelitian peninggalan purbakala secara sistematis. Namun ketika Indonesia merdeka, tonggak estafet ini dilanjutkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya sebagai salah salah satu wujud upaya melestarikan peninggalan sejarah di setiap daerah.
Meski dikelola oleh badan yang berbeda, tapi tujuannya tetap sama, yakni menjaga warisan budaya untuk generasi kini dan generasi yang akan datang. Penelitian tidak lagi dilakukan dalam Jawa saja, tapi juga merambah ke pulau lain seperti Sumatera, Riau, dan sekitarnya. Misalnya ekskavasi di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau atau penggalian tanah untuk menemukan Candi Pulau Sawah Munggu XI di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
3. Warisan budaya Dunia di Indonesia

Perhatian akan situs prasejarah di Indonesia pun mulai terbuka ke kancah dunia. Beberapa peninggalan bahkan telah diakui oleh UNESCO dengan status Warisan Budaya Dunia. Di antaranya adalah:
Candi Prambanan
Candi Borobudur
Sistem Subak (Lanskap Budaya Bali)
Situs Manusia Purba Sangiran
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto
Dan saat ini, adalah tugas sekaligus cara merayakan Hari Purbakala Nasional yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga sebaik-baiknya peninggalan yang ada di Indonesia. Caranya gampang, dengan tidak merusak, melakukan vandalisme, hingga menceritakan keunikan warisan budaya dunia ini kepada khalayak ramai. Setuju?