Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Rumah Sakit Bethesda (IDN Times/Dyar Ayu)

Intinya sih...

  • Rumah Sakit Bethesda adalah rumah sakit tertua di Jogja, berusia satu abad lebih.
  • Didirikan oleh Dr. J.G Scheurer dari Belanda, awalnya bukan rumah sakit besar.
  • Pada masa pendudukan Jepang, namanya diganti menjadi "Jogjakarta Tjuo Bjoin", namun kembali menjadi Rumah Sakit Bethesda pada 1950.

Bethesda adalah rumah sakit tertua di Jogja. Usianya tak lagi puluhan, tapi sudah menyentuh satu abad lebih.

Dikutip laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY, melalui catatan Repertorium van Nederlandse zendings-en missie-archieven tahun 1800-1960, rumah sakit ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan guna mengembangkan misi gereja.

 

 

1. Berawal dari dokter asal Belanda yang diutus ke Indonesia

RS Bethesda Yogyakarta, tempo dulu (bethesda.or.id/)

Rumah Sakit Bethesda didirikan seorang dokter asal Belanda yang bernama Dr. J.G Scheurer. Ia datang ke Indonesia diutus oleh Nederlandse Zendingsvereniging, atau Serikat Misionaris Belanda. 

Awalnya bukan merupakan rumah sakit besar, Scheuer membuka klinik sederhana yang berlokasi di Bintaran. Tahun 1901, ia pindah ke Gondokusuman karena merasa klinik di Bintaran kurang memadai lantaran jumlah pasien yang semakin banyak. 

Selanjutnya tahun 1900, Sultan Hamengkubuwono VII menyediakan sebidang tanah di Gondokusuman untuk dibangun kompleks rumah sakit yang mampu menampung 150 pasien. 

2. Diberi nama Petronella Hospital

rumah sakit bethesda (commons.m.wikimedia.org)

Selanjutnya rumah sakit diberi nama Petronella Hospital, yang diambil dari nama istri pensiunan pendeta bernama Coeverden Andriani. Diketahui mereka memberikan bantuan berupa uang untuk membangun rumah sakit.

Uniknya, masyarakat pribumi masa itu justru terbiasa menyebut Rumah Sakit Petronella dengan dengan 'dokter pitulungan' atau 'dokter tulung' karena semua dilayani secara gratis. 

3. Andalan warga Vorstenlanden

Ilustrasi Kraton Jogja (unsplash.com/@engineofyouth)

Dikutip laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY, menurut dr. I. Groneman dalam Reisgids Jogjakarta en Omstreken menuliskan, bangunan rumah sakit saat itu memiliki lima ruang rawat inap, tiga untuk pria dan dua untuk wanita, ruang operasi, apotek, kamar mandi, gudang, dan dapur. Tersedia juga kediaman dua kepala perawat yang datang dari Belanda. Bangunan rumah sakit juga dilengkapi gereja kecil. 

Setiap hari sebanyak 90 sampai 100 orang datang ke rumah sakit. Pasien yang datang berasal dari wilayah Vorstenlanden, atau daerah yang berasal dari pecahan Kerajaan Mataram, ada juga dari daerah lainnya.

4. Arti kata Bethesda

Potret Rumah Sakit Bethesda (IDN Times/Dyar Ayu)

Pada masa pendudukan Jepang, Rumah Sakit Petronella menjadi salah sati gedung yang diambil alih Jepang bahkan namanya diganti menjadi “Jogjakarta Tjuo Bjoin”. 

Saat Jepang hengkang dari Jogja, nama rumah sakit diubah kembali menjadi Roemah Sakit Poesat. Pada 28 Juni 1950, diumumkan sebagai rumah sakit Kristen dengan nama "Rumah Sakit Bethesda. Menurut laman ancestry, kata Bethesda berasal dari bahasa Ibrani, yaitu beth berarti rumah dan chesed adalah rahmat.

Editorial Team