2. Rencana beberapa tahun yang akan datang

ilustrasi membuat tujuan (pexels.com/Lum3n)

Sebelum menentukan jurusan kuliah yang tepat untukmu, ada baiknya melihat rencana yang akan kamu lakukan beberapa tahun yang akan datang. Sebagai contoh, jika kamu ingin lebih mempertimbangkan keahlian secara praktis, pilihan akademik akan lebih cocok untukmu dibandingkan universitas.

Jika kamu ingin benar-benar memahami dari sisi keilmuan, memilih kuliah dari universitas S-1, S-2, dan S-3 sudah harus dipikirkan sejak dini. Namun, jika kamu merasa sudah memiliki keahlian praktis yang mumpuni dan hanya ingin belajar pengetahuan khusus yang kamu perlukan untuk meningkatkan keahlianmu, mengambil pelatihan dan kelas singkat bisa dipilih.

Tidak ada yang salah dengan pilihan-pilihan tersebut, selama kamu tahu apa yang sedang rencanakan, jangan takut untuk mengambil pilihan yang berbeda dari orang lain. 

Baca Juga: Suka Kimia, 8 Jurusan Kuliah Ini Bisa Kamu Pertimbangkan!

3. Pilihlah universitas yang sesuai dengan karaktermu

ilustrasi belajar di universitas (unsplash.com/Javier T)

Memang betul informasi perihal universitas terbaik selalu muncul setiap tahunnya dan menjadi acuan bagi mereka yang akan kuliah. Tapi kembali lagi, lihat apa yang ingin kamu pelajari di jurusan universitas tersebut. Faktanya, universitas terbaik itu belum tentu menjadi yang terbaik dari segi jurusan yang ingin diambil.

Selain itu, pertimbangkan jurusan universitas itu mempunyai mata pelajaran atau studi yang kamu ingin pelajari atau tidak? Berbeda dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang memiliki kurikulum yang sama di Indonesia, tak jarang universitas mempunyai mata pelajaran khusus yang berbeda.

Jadi, tak hanya memilih universitas yang terbaik, melihat studi yang akan diambil selama kuliah juga jadi hal penting. Pokoknya, pilih universitas yang kamu banget, ya!

4. Sesuaikan dengan tempat tinggal dan kemampuan finansial

ilustrasi tinggal di asrama sekolah (pexels.com/cottonbro studio)

Mempertimbangkan jarak tempat tinggal dan kemampuan finansial dapat menentukan ingin kuliah di universitas mana. Jika masih satu kota, kamu pertimbangkan biaya transportasi. Kalau ingin keluar kota atau keluar negeri, biaya akomodasi, biaya makan, dan hal lainnya perlu dipikirkan baik-baik.

Selain itu, cek kemampuan finansial yang kamu dan keluarga miliki. Jika ingin kuliah di universitas yang tinggi, kamu bisa memilih untuk bekerja penuh waktu selama 1-2 tahun sambil mengumpulkan uang untuk kuliah.

Selain itu, kamu juga bisa mengajukan beasiswa jika merasa mampu untuk mendapatkannya. Jika ingin menjalani kuliah sekaligus bekerja, pilihan universitas yang memiliki jurusan untuk pekerja bisa diambil, kok. 

5.  Berikan waktu untuk dirimu beradaptasi

ilustrasi belajar desain pakaian (unsplash.com/Mimi T)

Jangan takut jika nantinya kamu salah memilih jurusan. Di beberapa negara maju, sebagian besar universitas akan menunggu pengumuman jurusan mahasiswanya hingga akhir tahun kedua mereka kuliah. Ini dilakukan untuk memberikan mahasiswa waktu beradaptasi dan menemukan apa yang benar-benar diinginkan.

Dalam laman Zety, UCLA melakukan survei di mana 20 persen siswa yang memilih jurusan akhirnya berubah pikiran di akhir tahun mereka kuliah. Hal ini bukan suatu kesalahan karena yang tahu dirimu ya kamu sendiri.

Meski masih banyak negara yang tidak mengambil kebijakan ini dalam pendidikannya, tapi berganti jurusan bukan hal yang salah. Tak ada salahnya mundur satu atau dua langkah untuk maju 10 langkah ke depan, kan? Jadi, jangan takut pindah jurusan jika kamu merasa tak nyaman. 

Apapun pilihan jurusan yang kamu ambil, pilihlah dengan pikiran tenang dan sepenuh hati. Jangan terbawa emosi atau sekedar ikut-ikutan. Karena balik lagi, yang menjalani kuliah adalah kamu sendiri, jadi dengarkan dirimu sendiri terlebih dulu, ya. 

Baca Juga: 5 Alasan Konyol saat Memilih Jurusan Kuliah, Jangan Begini!