kover buku Perempuan Jogja (bukabuku.com)
Buku karangan Achmad Munif ini sebetulnya sudah ada sejak 2001 oleh penerbit Navila, namun kemudian mendapat rilis ulang pada 2012 oleh Mara Pustaka. Buku setebal 290 halaman ini menceritakan tentang seorang perempuan Jogja yang mengajarkan tentang kesabaran, ketegaran, dan kekuatan untuk bertahan diatas kerasnya kehidupan.
Buku ini mengisyaratkan bahwa semua perempuan bisa menentukan sikap tegasnya sendiri. Tidak hanya itu, dalam Perempuan Jogja juga mengajarkan tentang arti mengikhlaskan.
Hal ini terlihat pada satu kisah dalam buku ini bahwa tokoh utama bersedia dimadu dengan wanita lain. Meski sudah direlakan, namun dirinya dimadu untuk kedua kalinya sehingga membuat dirinya bingung terkait rumah tangga yang dijalaninya.
Jika dilihat dari segi penyajian, novel ini cukup mudah dipahami dan mudah dimengerti oleh pembaca. Kosakata dan bahasa Jawa yang digunakan juga diberi catatan kaki sehingga pembaca tidak perlu membolak-balik halaman untuk mencari tahu arti yang dimaksud dalam tulisan tersebut.
Nah, dari ketiga buku terbaik tentang Jogja di atas, mana nih, yang jadi favoritmu? Kalau sudah baca, tinggalkan kesan di kolom komentar, ya!