Potret Laut (Pexels.com/VOLKAN SORKUN)
Pada akhir Zaman Es (Pleistosen) sekitar 12.000 tahun yang lalu, masuk pada awal Zaman Holosen terjadi perubahan iklim yang sangat drastis akibat pemanasan global dari suhu dingin menjadi suhu hangat. Global warming tersebut mencairkan es di belahan bumi utara menyebabkan mencairnya glestser dan es kutub yang berpengaruh terhadap naiknya volume air laut menjadi massa air laut yang besar, lalu mulai membanjiri daratan-daratan rendah di dunia, termasuk Paparan Sunda.
Secara perlahan, Paparan Sunda menjadi perairan dangkal. Penenggelaman daratan Paparan Sunda tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi terjadi dalam tiga periode waktu yaitu sekitar 14.000, 11.000, dan 8.000 tahun yang lalu. Pada sekitar 11.000 tahun yang lalu, daratan tersebut telah benar-benar menenggelamkan area Paparan Sunda yang luas di Paparan Sunda dan Paparan Sahul dan meninggalkan konfigurasi Kepulauan Nusantara seperti saat ini.
Paparan Sunda yang tersisa saat ini yaitu Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan sebagai daratan yang terpisah. Laut Jawa memiliki kedalaman yang dangkal dengan rata-rata 40-50 meter yang mencerminkan sifatnya merupakan bekas daratan rendah. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Laut Jawa terbentuk berdasarkan proses transgesi.
Semoga ulasan di atas menjadi pemantik untuk meningkatkan rasa keingintahuanmu tentang asal-usul kondisi fisik negeri kita, ya. Selamat menggali pengetahuan!