Karyawan Batik Zie sedang mengeringkan kain batik dengan pewarnaan alam sesuai standar SNI di Kampung Malon Gunungpati Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Ketua Tim, Catur Wardana, mengungkapkan dari pantauan yang dilakukan di sentra batik di Kulon Progo yaitu UMKM Sinar Abadi Batik, selama ini hasil produksi batiknya tidak menentu lantaran persoalan cuaca. Jika cuaca sedang bagus, produksi bisa mencapai 60 kain dalam sehari. Namun, jika cuaca kurang bersahabat, terkadang hanya 30 kain batik yang dihasilkan dalam sehari.
"Akibat cuaca yang tidak bisa diprediksi, yang pengaruh ke proses pengeringan kain batik," ungkapnya pada Selasa (24/8/2021).
Bukan hanya itu, dalam proses pengeringan pun juga tetap harus berhati-hati dalam, karena sifat penjemuran kain batik tidak boleh terpapar sinar matahari langsung, juga tidak boleh hanya dikeringkan dengan metode angin-angin.
"Permasalahan berkaitan hasil produksi paling parah dialami saat musim penghujan karena hasil produksi bisa turun hingga 50 persen. Produksi yang turun akan berdampak pula pada omzet yang ikut menurun," katanya.