Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)

Menduduki urutan ke-383 dunia dan urutan 1 di Indonesia versi Quacquarelli Symonds World University Rangking (QS WUR), UGM menjadi universitas impian bagi calon mahasiswa baru.

UGM tidak hanya menawarkan beragam program studi unggulan, tetapi juga memiliki program International Undergraduate Program (IUP). Lantas, apa perbedaan program IUP dan reguler di UGM?

Artikel ini akan mengulas perbedaannya untuk memberikan gambaran lebih jelas bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di UGM. Jika kamu adalah salah satunya, yuk simak!

1. Bahasa pengantar kuliah

ilustrasi proses pembelajaran di kelas (unsplash.com/Kenny Eliason)

Pada kelas reguler, bahasa pengantar yang digunakan saat kuliah dan presentasi di kelas, menggunakan Bahasa Indonesia, namun beberapa referensi pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris. 

Pada program IUP, bahasa pengantar yang digunakan adalah sepenuhnya Bahasa Inggris. Begitu juga dengan referensi buku yang digunakan dan proses diskusi. Pada beberapa mata kuliah di program ini juga didatangkan dosen dari luar negeri untuk mengajar di kelas. Untuk itu, kemampuan bahasa inggris wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa yang mendaftar program ini.

2. Seleksi penerimaan mahasiswa

ilustrasi ujian tulis masuk universitas (unsplash.com/Nguyen Dang Hoang Nhu)

Jalur IUP dan reguler memiliki perbedaan pada seleksi penerimaan mahasiswa baru. Di jalur reguler, terdapat tiga jalur masuk yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi mandiri.

Sementara program IUP, pendaftaran dilakukan sebanyak tiga gelombang. Untuk tahun 2025, pendaftaran gelombang pertama pada 14 Januari - 18 Februari, gelombang kedua pada 10 April - 14 Mei, sedangkan gelombang ketiga akan dibuka tanggal 17 Juni - 21 Juli 2025.

Materi seleksi pada program IUP dan reguler juga berbeda. Pada ujian tulis program reguler, materi yang diujikan meliputi kategori sains dan teknologi (saintek), sosial dan humaniora (soshum), dan campuran (saintek dan soshum). 

Sedangkan pada program IUP, materi yang diujikan adalah Tes Potensi Akademik (TPA) atau Gadjah Mada Scholastic Test (GMST), kemampuan bahasa inggris  atau Academic English Proficiency Test (AcEPT), penulisan esai, dan seleksi wawancara. 

3. Biaya pendidikan

ilustrasi biaya kuliah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pada program reguler, biaya kuliah dibayarkan berdasarkan pembagian UKT tiap mahasiswa. Pada program sarjana terapan (D4), UKT terendah atau kelompok satu di angka 0 rupiah, sedangkan UKT tertinggi atau kelompok 6 berada di angka Rp11.400.000 hingga Rp13.300.000. Sementara program sarjana (S1), UKT terendah atau kelompok 1 berada di angka 0 dan tertinggi atau kelompok 6 berada di kisaran Rp7.557.000 hingga Rp13.500.000. Namun, untuk program studi kedokteran, kedokteran hewan dan kedokteran gigi, besaran UKT tertinggi adalah Rp24.700.000. 

Sementara terdapat dua komponen pembiayaan pada program IUP UGM, yakni UKT dan IPI atau Iuran Pengembangan Institusi yang dibayarkan satu kali di awal perkuliahan. Besaran UKT pada program IUP UGM di kisaran Rp20 juta hingga Rp50 juta untuk WNI, dan Rp30 juta - Rp65 juta untuk WNA. Sementara besaran IPI adalah Rp30 juta - Rp50 juta untuk WNI, dan Rp30 juta - Rp100 juta untuk WNA.

4. Pengalaman internasional

ilustrasi mahasiswa internasional sedang berdiskusi (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagi program reguler, memang tidak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan internasional. Namun, kegiatan ini menjadi wajib pada program IUP. Mahasiswa IUP diwajibkan memiliki pengalaman belajar di tingkat internasional, atau disebut dengan international exposure.

International exposure dapat berupa program double degree, international internship, pertukaran pelajar, melakukan riset di mitra internasional, dan bentuk lain yang dapat memberikan pengalaman di kancah internasional.

Adanya program international exposure ini, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan keilmuan, pengalaman, career opportunity yang lebih luas, dan manfaat lainnya.

INamun tidak semua program studi di UGM menawarkan program IUP ya. Jadi, jangan lupa untuk mengecek di website resmi UGM. Mana nih yang cocok untukmu? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team