Mahasiswa UNY Anak Buruh Bangunan Cum Laude dalam 3,5 Tahun

Prestasi Rizqi patut diteladani, nih!

Yogyakarta, IDN Times - Rizqi Hanny Novianti menjadi kebanggaan kedua orangtuanya, Ngatijan dan Sri Wahyuningsih. Betapa tidak, Rizqi menjadi orang pertama di keluarganya yang bertitel sarjana setelah lulus kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Yang lebih mengagumkan, ia meraih predikat cum laude dari program studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi hanya dalam waktu 3,5 tahun. 

1. Anak pertama yang selesaikan kuliah

Mahasiswa UNY Anak Buruh Bangunan Cum Laude dalam 3,5 TahunRizqi Hanny Novianti, lulusan cumlaude UNY 3,5 tahun, bersama kedua orangtuanya. (Dok. UNY)

Ngatijan dan Sri Wahyuningsih menitikkan air mata haru ketika putri keduanya diwisuda pada Sabtu (27/5/2023) lalu. “Pada awalnya saya ragu apakah bisa membiayai kuliah, apalagi saya hanya buruh bangunan. Namun adanya beasiswa Bidikmisi sangat membantu sehingga anak saya bisa selesai kuliah,” kata Ngatijan, Minggu (28/5/2023) dilansir laman resmi UNY.

Sri Wahyuningsih mengungkapkan bahwa saat putri kedua mereka mendaftar untuk kuliah di UNY secara bersamaan dengan adiknya yang mendaftar di SMA. hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan keuangan keluarga. “Untunglah ada beasiswa bagi anak kedua saya,” ujar Sri.

2. Selalu pasang target

Mahasiswa UNY Anak Buruh Bangunan Cum Laude dalam 3,5 TahunIlustrasi mahasiswa (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, Rizqi mengaku menerima informasi beasiswa Bidikmisi yang kini bernama KIP Kuliah itu dari guru BK di sekolahnya. Awalnya, alumni SMA Muhammadiyah 1 Muntilan berniat menunda kuliah jika tidak diterima melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN karena harus menyertai adiknya yang akan melanjutkan sekolah.

“Namun saya diterima SNMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi, akhirnya orangtua juga mendukung,” ungkap Rizqi.

Gadis kelahiran Magelang 22 tahun silam itu tersebut mengungkapkan, setelah diterima di UNY melalui jalur SNMPTN (sekarang disebut SNBP), dia berusaha keras menjaga stabilitas nilai-nilai rapornya. Dia menyadari bahwa nilai rapor tidak hanya berasal dari nilai UAS dan UTS saja, tetapi juga meliputi nilai ulangan harian, tugas, sikap, dan aspek lainnya.

“Maka dari itu, saya belajar mengenai materi pembelajaran sekaligus juga mempersiapkan untuk UTBK sebagai cadangan. Tapi Alhamdulillah saya berhasil lolos melalui jalur SNMPTN,” ucapnya.

Prestasi akademik Rizqi juga mumpuni. Dia berhasil menggapai IPK 3,76 dan meraih predikat Cum Laude. Tidak hanya itu, Rizqi juga berhasil menjadi mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan sarjana dengan waktu yang sangat singkat, yaitu hanya dalam 3,5 tahun. Rizqi mengaku, dia menerapkan pendekatan target pada setiap tahunnya dan menjaga manajemen waktu yang baik.

Pada tahun pertama, Rizqi fokus beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan, mencari cara belajar yang sesuai, menjalin pertemanan, dan terlibat dalam organisasi mahasiswa. Pada tahun kedua dan ketiga, dia mulai aktif terlibat dalam organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa KM UNY dan Keluarga Muslim Ilmu Pendidikan di dalam kampus. Di luar kampus, dia juga aktif dalam Komunitas Mengajar Kaki Gunung Merapi (KAGEM) di Jogja.

3. Banyak dapat manfaat dari Kampus Mengajar

Mahasiswa UNY Anak Buruh Bangunan Cum Laude dalam 3,5 TahunRizqi Hanny Novianti, lulusan cumlaude UNY 3,5 tahun. (Dok. UNY)

Rizqi mengungkapkan bahwa menetapkan target telah membantunya menjadi seseorang yang tidak mudah puas dan terus belajar. Dengan adanya target dalam kehidupan perkuliahan, segala hal menjadi lebih teratur. Selain itu, penting bagi Rizqi untuk melihat peluang-peluang yang dapat menguntungkan. Memanfaatkan peluang tersebut akan mempermudah langkah-langkah selanjutnya. Rizqi juga aktif dalam kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2.

“Memang pada pelaksanaannya berat karena saya harus melaksanakan 2 tanggung jawab sekaligus yaitu untuk menjalani proses perkuliahan dan untuk melaksanakan program Kampus Mengajar tersebut,” kata Warga Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, ini.

Namun, setelah mengikuti Kampus Mengajar, Rizqi mendapatkan manfaat lain seperti pengalaman berharga, jaringan hubungan dengan sekolah, guru, murid, dan sesama mahasiswa, insentif, serta konversi KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PK (Program Kreativitas).

“Jadi saya menganggap bahwa salah satu hal yang sangat mempermudah saya dalam tahun terakhir perkuliahan adalah benefit dari Kampus Mengajar Angkatan 2 tersebut,” pungkasnya.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya