Apakah Kata Depan Selalu Ditulis Terpisah? Simak Kaidahnya!

Pahami penulisan kata depan dengan tepat

Intinya Sih...

  • Kata depan dalam bahasa Indonesia sering dipahami secara salah.
  • Kata depan harus memiliki susunan kata yang mendampinginya agar kalimat menjadi berterima.
  • Penulisan kata depan terpisah jika berfungsi sebagai kata depan.

Penulisan kata depan dalam bahasa Indonesia masih sering dipahami secara salah. Mulai dari ketidaktepatan dalam penggabungan hingga ketikdatepatan dalam penggunaannya. Persoalan yang sering muncul ialah salah memahami penggabungan kata depan. Apakah kata depan selalu ditulis terpisah? Atau justru harus selalu digabung?

Pertanyaan tersebut akan dijawab dalam artikel ini. Simak penjelasan di bawah untuk memahaminya.

1. Apa itu kata depan?

Apakah Kata Depan Selalu Ditulis Terpisah? Simak Kaidahnya!gambaran menulis kata depan (freepik.com/Drazen Zigic)


Kata depan dalam ilmu bahasa (Linguistik) disebut dengan istilah ‘preposisi’. Berdasarkan penjelasan KBBI, kata depan adalah kata yang biasa terdapat di depan nomina (kata benda), contohnya di, ke, dan dari.

Kata depan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus memiliki susunan kata yang mendampinginya. Sebuah kalimat akan menjadi tidak dapat berterima ketika kata depan dituliskan sendiri.

Contohnya:

-Kalimat 1: Haikal membeli jus di Warung Segar. (Kalimat berterima)
-Kalimat 2: *Haikal membeli jus di. (Kalimat tidak berterima)

Penjelasan:

Kata depan ‘di’ pada dua kalimat di atas berfungsi untuk menjelaskan keterangan tempat. Kalimat 1 berterima karena setelah penggunaan kata depan ‘di’ dijelaskan lokasi ‘Warung Segar’ sebagai keterangan tempat.

Sementara itu, kalimat 2 tidak berterima karena setelah penggunaan kata depan ‘di’ tidak ada kelanjutan dalam struktur kalimat. Dalam kasus kalimat 2, kata depan ‘di’ yang seharusnya mampu menjelaskan keterangan tempat justru tidak berfungsi karena susunan setelahnya tidak ada.

2. Kata apa saja yang termasuk kata depan dan bagaimana penggunaannya?

Apakah Kata Depan Selalu Ditulis Terpisah? Simak Kaidahnya!ilustrasi menulis kata depan (freepik.com/Dragen Zigic)

Ada beberapa kata yang termasuk dalam kelompok kata depan. Kata depan yang menjelaskan tempat di antaranya: di, ke, dan dari. Kata depan ‘di’ menjelaskan lokasi yang ditempati, kata depan ‘ke’ menjelaskan keterangan tempat berupa tujuan, dan kata depan ‘dari' menjelaskan keterangan tempat berupa ‘asal’.

Tentunya meskipun sama-sama sebagai kata depan, tetapi ketiga kata tersebut memiliki peran makna yang berbeda. Ini berkaitan dengan penggunaannya yang tidak bisa ditempatkan di sembarang tempat.

Contohnya:

-Kalimat 1: Haikal pergi ke perpustakaan.
-Kalimat 2: *Haikal pergi di perpustakaan’.

Kalimat 1 berterima karena penggunaan kata depan ‘ke’ sudah tepat. Dinyatakan tepat karena kata ‘pergi’ dalam kalimat 1 mengisyaratkan tujuan.

Berbeda dengan kalimat 2 yang tidak berterima karena kata depan ‘di’ tidak tepat digunakan. Tidak tepatnya karena kata ‘di’ mengisyaratkan keterangan yang menandai tempat keberadaan, sedangkan yang dibutuhkan dalam kalimat ialah kata depan yang menandai tujuan atau arah.

Baca Juga: 11 Kata Bahasa Indonesia Ini Sering Banget Salah Eja, Cek yang Benar!

3. Apakah kata depan selalu ditulis terpisah?

Apakah Kata Depan Selalu Ditulis Terpisah? Simak Kaidahnya!gambaran saat menulis (freepik.com/freepik)

Bagaimana cara menulis kata depan yang tepat? Apakah penulisan kata depan dipisah atau digabung dengan kata dasar?

Jika yang ditanyakan adalah kata depan, maka secara tegas penulisannya terpisah. Namun, lain cerita jika kata tersebut berfungsi sebagai imbuhan alias bukan kata depan, seperti 'di-' dan 'ke-' sebagai imbuhan. Jika sebagai imbuhan, maka ditulis gabung dengan kata dasarnya. Penjelasan lebih lanjutnya bisa diamati dengan contoh kalimat.

-Kalimat:

(1a): Haikal sedang dihukum di lapangan.

Ada dua kali penyebutan ‘di’ dalam kalimat (1a). Penulisan ‘di’ pada kata dihukum sudah tepat karena ‘di’ tersebut berfungsi sebagai imbuhan (prefiks).

Begitu juga dengan penulisan ‘di’ pada ‘di lapangan’ yang sudah tepat karena berfungsi sebagai kata depan sehingga ditulis terpisah.

(1b): Haikal sedang di hukum di lapangan. (Salah)

Penulisan ‘di’ pada (1b) tidak tepat karena ‘di’ sebagai imbuhan yang seharusnya tidak ditulis terpisah dari kata ‘hukum’.

-Kalimat:

(2) Haikal sedang di Fakultas Hukum.

Penulisan ‘di’ pada kalimat (2) sudah tepat karena ‘di’ tersebut berfungsi sebagai kata depan yang menunjukkan keberadaan tempat sehingga harus ditulis terpisah.

Hal yang sama juga berlaku pada penulisan kata depan ‘ke’ dan ‘dari’. Khusus untuk kata depan ‘dari’ dapat dipahami lebih jelas karena kata ‘dari’ secara tegas sebagai kata depan bukan sebagai imbuhan.

Perhatikan contoh lain penggunaan kata depan ‘ke’ dan ‘dari’ pada kalimat (1) hingga (4).

1. Afrizal pergi ke kampus.

2. Haikal baru saja pergi dari rumah.

3. Afrizal, ke mana kamu akan pergi?

4. Haikal merasa kesal karena di mana-mana ada semut.

Pembahasan terkait penulisan kata depan cukup mudah dipahami jika sudah dapat membedakan fungsinya sebagai kata depan atau imbuhan. Intinya penulisannya dipisah jika sebagai kata depan dan penulisannya digabung jika sebagai imbuhan. Mari mulai menerapkan penulisan kata depan yang tepat, ya!

Baca Juga: Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Paham

Nurul Azizah Photo Community Writer Nurul Azizah

Tidak melakukan apa-apa, tidak akan mengubah apa-apa.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya