Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

11 Nama Benda dalam Bahasa Jawa, Ada yang Mirip Makanan

ilustrasi pakaian (pexels.com/Ylanite Koppens)
Intinya sih...
  • Kacu dalam bahasa Jawa artinya saputangan, hati-hati dengan pengucapan agar tak salah arti
  • Lampin adalah serbet dalam bahasa Jawa, jangan tertukar dengan lampu
  • Klambi berarti pakaian atasan, bukan bibir seperti dalam bahasa Indonesia

Bahasa daerah perlu dirawat agar lestari. Meski sekarang bahasa Indonesia makin banyak digunakan di berbagai daerah bahkan sejak anak-anak, bahasa daerah hendaknya tidak dilupakan. Jangan sampai makin ke sini generasi penerus makin asing dengan bahasa daerahnya masing-masing.

Termasuk bahasa Jawa. Jika kamu asli dari Jawa khususnya Jawa Tengah, apakah masih lancar memakai bahasa daerahmu? Jangan-jangan dirimu juga tak lagi terbiasa berbicara dengan bahasa daerah. Sampai-sampai banyak kosakata dalam bahasa Jawa yang terlupakan.

Kalaupun dirimu dari luar Jawa, tidak ada salahnya sedikit-sedikit mempelajari nama-nama benda dalam bahasa Jawa Tengahan. Siapa tahu besok jodohmu orang Jateng. Jangan sampai kamu gak paham apa yang dikatakan calon mertua. Coba hafalkan pelan-pelan, ya.

1. Kacu

ilustrasi sapu tangan (freepik.com/freepik)

Kacu dalam bahasa Jawa berarti saputangan. Uniknya, kata kacu juga ada dalam KBBI. Namun, pengucapan kacu dalam bahasa Indonesia malah kurang familier di masyarakat. Akan tetapi, hati-hati sekali saat kamu akan mengucapkan kacu di depan orang Jawa. Jangan sampai terdengar seperti kacuk sebab artinya beda jauh. Kacuk dalam bahasa Jawa berarti kelamin pria atau penis.

2. Lampin

ilustrasi mengelap gelas (pexels.com/cottonbro studio)

Lampin sekilas terdengar seperti lampu. Namun alih-alih alat yang berkaitan dengan penerangan, lampin malah bermakna serbet. Ya, kain yang biasa digunakan untuk mengelap piring, gelas, dan sendok itu dalam bahasa Jawa disebut juga dengan lampin. Meski ada pula orang Jawa yang mengatakan lap sehingga lebih mudah dipahami. Lampin-mu sudah dicuci belum?

3. Klambi

ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/Anna Tarazevich)

Dari ilustrasi di atas, terlihat jelas bahwa kata klambi memiliki arti pakaian. Khususnya, pakaian atasan atau baju. Sementara klamben atau klambenan berarti memakai baju dan nglambeni maknanya memakaikan baju pada orang lain. Kata dasarnya ialah klambi. Bukan lambe atau yang dalam bahasa Indonesia berarti bibir.

4. Katok

ilustrasi celana digantung (pexels.com/Mica Asato)

Kalau klambi merujuk pada atasan seperti kemeja atau kaus, lain dengan katok. Kata ini berarti bawahan berupa celana. Bukan rok atau sarung. Celana panjang disebut katok dowo, sedangkan celana pendek dalam bahasa Jawa ialah katok cendak. Ada juga sebutan katok gojak-gajek yang berarti celana tiga perempat dan biasanya berpotongan longgar. Gojak-gajek artinya ragu-ragu seperti celana tiga perempat yang pendek tidak, panjang juga gak.

5. Kloso

Tikar dari tanaman gambut purun (IDN Times/Rangga Erfizal)
Tikar dari tanaman gambut purun (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tikar beda dengan karpet. Bahan tikar bisa bambu, mendong, rotan, atau plastik dengan kekhasan anyamannya. Masyarakat Jawa menyebut tikar sebagai kloso. Hati-hati kamu tertukar dengan kata yang mirip, yaitu klopo atau kelapa. Kalimat kae klosone digelar bermakna perintah agar kamu menggelar tikar. Sedang klosone dilempit artinya tikarnya perlu dilipat.

6. Lemper

ilustrasi nasi ayam dan sambal (pexels.com/Lintoe)

Ada makanan berbahan ketan yang diisi dengan abon atau suwiran ayam dan dibungkus daun pisang. Sangat mirip arem-arem, tetapi itu disebut lemper. Namun, lemper yang dimaksud di sini dibaca seperti ketika kamu mengatakan tempe. Alih-alih makanan yang empuk seperti lemper, lemper malas kerasnya bukan main. Lemper adalah kata lain dari cobek, baik yang terbuat dari batu maupun kayu.

7. Lading

ilustrasi pisau (pexels.com/Lukas)

Dalam pengucapannya, kata lading kerap terdengar sebagai ladeng. Artinya ialah pisau. Baik pisau besar atau kecil, semuanya disebut lading. Ladinge kethul artinya pisaunya tumpul atau tidak tajam lagi. Kalau seseorang berkata padamu jupuke lading/ladeng, maknanya dia minta tolong diambilkan pisau. Jangan salah mengira ini terkait leding atau pipa saluran air, ya.

8. Ciduk

ilustrasi gayung (commons.wikimedia.org/Harditaher)
ilustrasi gayung (commons.wikimedia.org/Harditaher)

Kalau gak ada shower atau pancuran, kamu pasti butuh ciduk buat mandi. Ciduk merupakan bahasa Jawa dari gayung atau alat buat mengambil air ketika mandi. Tapi jangan kaget karena orang Jawa bisa memberimu instruksi dengan kalimat yang sangat singkat. Seperti, ciduken banyune. Bila dialihkam dalam bahasa Indonesia, kamu diminta buat mengambil air dengan gayung.

9. Wakul

ilustrasi bakul bambu (shopee.co.id/Satria Accesories)

Apakah kamu pernah mendengar lagu Gundul-Gundul Pacul? Dalam lagu tersebut terdapat lirik yang berbunyi wakul ngglempang segane dadi saklatar. Dalam bahasa Indonesia berarti tempat nasi terguling sehingga nasinya tumpah memenuhi halaman. Wakul ialah wadah nasi yang terbuat dari bambu, stainless steel, atau plastik alias bakul. Ingat, bukan bakul yang berarti pedagang.

10. Rengkot

ilustrasi rantang susun (shopee.co.id/tokohomeware7)

Kira-kira rengkot apanya angkot, ya? Keduanya sangat berbeda. Kalau angkot adalah kendaraan umum, rengkot ialah wadah makanan yang bersusun. Rantang susun sering dipakai untuk mengirim makanan ke rumah-rumah atau buat bawa bekal saat bepergian. Ini sangat praktis sebab bisa langsung buat bawa beberapa jenis masakan. Bila ada kalimat rengkote didudah, artinya dirimu diminta membuka rantang susun tersebut satu per satu.

11. Tepas

ilustrasi memegang kipas (pexels.com/Dellon Thomas)

Tepasan ben ra sumuk. Kalimat barusan artinya, berkipas agar tidak gerah. Ya, tepas dalam bahasa Jawa sama dengan kipas. Akan tetapi, tidak lazim orang mengatakan kipas angin sebagai tepas angin. Untuk kipas angin, orang Jawa sekalipun tetap menyebutnya sama. Tepas digunakan untuk kipas tangan. Njaluk ditepasi berarti minta dikipasi. Sedang nepasine ojo banter-banter artinya kamu mengipasinya jangan kencang-kencang.

Sebelas kata di atas lumayan untuk menambah kosakatamu dalam bahasa Jawa, khususnya Jawa Tengah. Biar jika dirimu ditantang tebak-tebakan kata dalam bahasa Jawa bisa menjawab beberapa. Coba tes saudara atau temanmu ada yang tahu kata-kata di atas atau tidak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us