Sultan Keraton Yogyakarta (kratonjogja.id/Motif Batik Larangan Keraton Yogyakarta)
Motif Burung Garuda pada batik memiliki fungsi yang luas mencakup spiritual, sosial hingga ekonomi. Mengutip jurnal Fungsi Motif Gurda pada Batik Yogyakarta yang ditulis Septianti, terdapat tiga fungsi yaitu personal, sosial, dan fisik.
1. Fungsi personal, yaitu terkait spiritual dan simbol harapan
Motif ini sebagai media untuk mengungkapkan perasaan atas harapan seseorang untuk mendapatkan keberkahan, rasa aman, dan keberanian.
2. Fungsi sosial, sebagai identitas status seseorang dalam masyarakat
Terkait fungsi sosial, motif Gurda menunjukkan tingkatan status seseorang dalam lingkungan masyarakat. Dalam budaya Yogyakarta, motif ini sering dijumpai pada batik larangan yaitu jenis batik yang hanya dikenakan keluarga Keraton.
Batik dengan motif ini berfungsi simbol penghormatan. Saat kegiatan upacara adat, pemakainya menunjukkan kedudukannya. Motif ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki posisi istimewa.
3. Fungsi fisik, sebagai bagian dari industri
Di luar nilai spiritual dan sosial, motif Gurda juga bagian dari industri. Awalnya, penggunaan batik di Yogyakarta terbatas pada strata tertentu saja. Kini, mulai meluas keluar wilayah Keraton dan berkembang dalam sektor ekonomi hingga pariwisata.