Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal Gemuk Air, Ketika Tubuh Menahan Cairan Lebih Banyak

ilustrasi gemuk air (pexels.com/Alexander Grey)
Intinya sih...
  • Penyebab gemuk air meliputi konsumsi makanan tinggi natrium, fluktuasi hormon, kurangnya aktivitas fisik, level stres yang meningkat, kondisi medis dan obat-obatan tertentu.
  • Gejala gemuk air antara lain bloating atau kembung, pembengkakan di area tubuh tertentu, berat badan fluktuatif, nyeri dan kaku di persendian, serta tubuh terasa lebih berat.
  • Penanganan dan pencegahan gemuk air dapat dilakukan dengan mengurangi makanan tinggi natrium, mengonsumsi makanan tinggi potasium dan magnesium alami, memenuhi cairan tubuh, mengonsumsi protein yang cukup, meningkatkan aktivitas fisik, serta mengelola st

Gemuk air atau yang disebut juga dengan istilah retensi air adalah kondisi di mana tubuh menahan cairan lebih banyak dari yang seharusnya. Meskipun tidak ada peningkatan lemak tubuh, ini dapat menyebabkan tubuh tampak lebih gemuk atau bengkak.

Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai penyebab. Di bawah ini akan diulas mengenai beberapa faktor yang dapat menyebabkan gemuk air, gejala dan penanganannya.

1. Penyebab gemuk air

ilustrasi makanan tinggi natrium (pexels.com/Caleb Oquendo)

Beberapa penyebab seseorang mengalami gemuk air adalah sebagai berikut:

  • Konsumsi makanan tinggi natrium, seperti makanan olahan dan kemasan, keripik dan camilan pedas berbumbu. Hal ini terjadi karena pada saat tubuh menyimpan banyak natrium, maka sel akan menyimpan banyak air untuk menyeimbangkan elektrolit tubuh.

  • Fluktuasi hormon, terutama pada perempuan berkaitan dengan siklus menstruasi.

  • Kurangnya aktivitas fisik. Duduk terlalu lama dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi cairan dalam tubuh.

  • Level stres yang meningkat. Stres akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat menyebabkan tubuh mengikat air sebagai respon terhadap ancaman yang dirasakan. 

  • Kondisi medis dan obat-obatan tertentu. Obat dari golongan kortikosteroid dan beberapa obat tekanan darah dapat memicu tubuh menahan air lebih banyak. Masalah kesehatan seperti gangguan ginjal, masalah jantung, atau penyakit hati dapat mengganggu cairan normal dalam tubuh.

2. Gejala yang terlihat

ilustrasi bloating (unsplash.com/Sean S)

Beberapa gejala dari gemuk air adalah sebagai berikut.

  • Bloating atau kembung, terutama di daerah perut.

  • Pembengkakan di area tubuh tertentu, terutama di wajah, tungkai, kaki, pergelangan kaki dan tangan.

  • Berat badan yang fluktuatif. Kenaikan berat badan ini bersifat sementara, tergantung pola makan dan gaya hidup yang sedang dijalani.

  • Nyeri dan kaku, terutama di daerah persendian.

  • Badan terasa lebih berat sehingga seseorang menjadi malas untuk beraktivitas.

3. Penanganan

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/Jane Trang Doan)

Berikut adalah penanganan sekaligus sebagai pencegahan dari gemuk air.

  • Kurangi makanan dengan kandungan natrium yang tinggi

  • Konsumsi makanan dengan kandungan potasium dan magnesium alami yang tinggi, seperti pisang, alpukat, tomat, ubi dan sayuran hijau seperti bayam. Potasium dan magnesium adalah kandungan yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. 

  • Penuhi cairan tubuh. Meminum air dapat mendorong ginjal untuk mengeluarkan kelebihan cairan

  • Konsumsi protein yang cukup. Salah satu jenis protein yang disebut albumin dapat membantu tubuh mengatur keseimbangan cairan antara darah dan jaringan tubuh.

  • Tingkatkan aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu melancarkan sirkulasi dan mencegah penumpukan cairan.

  • Kelola stres. Yoga atau meditasi dapat membantu menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.

Jika tubuh tidak dapat kembali ke kondisi seimbang secara alami, maka diperlukan bantuan medis. Dokter mungkin akan memberikan obat diuretik untuk membantu menghilangkan kandungan garam dan air dari tubuh melalui urine.

Gemuk air adalah kondisi yang berbeda dengan gemuk lemak. Gemuk air biasanya bersifat sementara dan dapat terjadi secara cepat, utamanya bergantung dari apa yang kita makan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gemuk air dapat terjadi secara permanen saat seseorang berada dalam pola hidup yang tidak sehat secara terus-menerus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us