ilustrasi langit-langit masjid Kauman Jogja (kratonjogja.id/Kagungan Dalem Masjid Gedhe)
Tak kalah menarik untuk dibahas yaitu bagian ornamennya. Detail kecil yang kerap luput dari perhatian ternyata jadi petunjuk untuk melihat keunikan gaya arsitektur masjid. Dikutip jurnal yang ditulis Nur R. S. dan Andiarta M. berjudul Kajian Perbandingan Gaya Arsitektur dan Pola Ruang Masjid Agung Surakarta dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, terdapat detail ornamen masjid yang menunjukan identitas berbeda.
1. Ornamen tiang masjid
Pada bagian tiang Masjid Kauman Jogja, banyak ditemukan ornamen khas Jawa seperti Padma, Saton, Praban, Mirong, Sorotan, dan Tlacapan. Sementara di Masjid Agung Surakarta lebih sederhana, hanya ada Mirong, Sorotan, dan Tlacapan. Namun, uniknya di tiang serambi luar terdapat ornamen bergaya Doric ala bangunan Yunani Kuno.
2. Ornamen langit-langit
Amati bagian atas di Masjid Kauman Jogja, akan ditemukan tumpangsari dengan beragam ornamen khas Jawa. Motifnya seperti banyu tetes, tlacapan, lunglungan, dan nanasan di sudut ruangnya. Sementara di Surakarta, langit-langitnya berhias putri mirong dan saton, sedangkan ornamen Jawa muncul di langit-langit serambi.
3. Ornamen pintu dan jendela
Kedua masjid memiliki kemiripan dari sisi ornamen pintu dan jendelanya yaitu, berbentuk kaligrafi Arab dan motif flora seperti wajik. Sedangkan di bagian jendelanya, hanya memakai jeruji dengan daun jendela berbahan kayu tanpa hiasan berlebihan, terlihat Klasik dan elegan.
4. Ornamen atap
Keduanya mempunyai kesamaan yaitu atap bersusun tiga tingkat yang bentuknya mirip dengan struktur candi zaman Majapahit. Namun pada bagian puncak atap terdapat perbedaan. Dilansir laman resmi Keraton Jogja, bagian puncak disebut mustaka yang berbentuk hiasan bunga, ini menunjukkan bahwa masjid tersebut milik Sultan.
Di Masjid Kauman, mustaka memiliki bentuk daun kluwih dan gada, dan bunga gambir. Masing-masing punya makna filosofis yaitu, gada yang melambangkan keesaan Allah, daun kluwih berarti kelebihan, serta bunga gambir menyimbolkan kebaikan yang tersebar.
Sedangkan pada Masjid Agung Surakarta, bagian mustakanya lebih sederhana, berbentuk kubah kecil dengan paku besar di tengahnya.
Kemudian di bagian gerbang masuk masjid masing-masing terdapat perbedaan bentuk. Di Masjid Kauman, berbentuk setengah lingkaran dihiasi lambang Keraton Jogja dan jam besar. Sementara Masjid Agung berbentuk segitiga tanpa ornamen tambahan.
Jadi semakin jelas ya, meski sejarahnya sama, namun detail ornamen kedua masjid mempunyai identitas yang berbeda.